Part 48/ Selir Cheonin

96 18 5
                                    


Terimakasih sudah mencintainya." Seokjin berbalik dengan kudanya dan menghilang dari pandangan Remy.

" Seokjin berbalik dengan kudanya dan menghilang dari pandangan Remy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namjoon sudah ada di sana. Ia mengenggam jubah dengan mantel bulu rusa yang hangat. Melihat Remy dengan berantakan dan wajah sembab, ia menghampiri wanita itu dan memakaikan mantel padanya.

Tidak ada pertanyaan, laki-laki itu tau apa yang di rasakan Remy.

"Menangislah" kata Namjoon, Remy menangis, untuk yang kesekian kalinya.



2 Hari kemudian Hwarang Jimin sudah lebih baik dari demamnya. Semua nampak biasa saja, hingga ....

"Jimin, mau kah kau kembali ke kerajaan?"

"Tapi hamba sudah lebih dari 1 bulan tidak menampakan diri di kerajaan setelah kudeta, hal seperti ini tentu akan menimbulkan pertanyaan besar."

"Kita jangan sendiri"

"Yang Mulia Seja, maksud anda apa?"

"Selir Misil ingin melancarkan kudeta untuk yang ke 2 kalinya" Kata Hwarang Tae

"Dari mana kau tau?"

"Aku membunuh Bidam"


Mendengar percakapan itu tentu Jimin maupun semua orang yang di sana, begitu saja memperhatikan seorang yang berdiri tegak di ambang pintu masuk tenda.

Gadis itu menyilangkan tangannya dengan tatapan dingin.

"Ba...bagaimana bisa ia di sini?"

"Kenapa kau se terkejut itu?"

"Maksudku selir Yang Mulia Daegun...kau..." Jimin terbata dan masih kaget

"Kau lupa? Di sini ada selir lain milik Yang Mulia Daegun" Kata Taehyung sinis

"Bidam bertemu dengan seorang dayang kerajaan yang lari dari istiana, dan dayang itu adalah kaki tangan Misil dulu. Mereka memberitau keadaan di dalam istana."

"Lalu?"

"Wanita itu di bunuh, tentu saja"

"Lalu?"

"Bidam mengatakan akan menyampaikan keadaan kerajaan Juseon, pada Misil dan Putri Deokman"

"Pasukan Hwarangku yang mengikuti gadis itu, menyergap mereka"

"Lalu?"

Jimin tidak bertanya hal lain selain kata LALU, ia begitu saja mengkhawatirkan keadaan kekasihnya, Hui.

Merespon pertanyaan 2 orang petinggi yang ada di depannya. Taehyung & Cheonin.

"Mereka mengatakan bahwa Remy harus di bunuh"

 	"Mengapa?!" Namjoon yang ada di sana bangkit ,Putra Mahkota Suga menduga bahwa kaki tangan dan sahabatnya akan merespon dengan kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mengapa?!" Namjoon yang ada di sana bangkit ,Putra Mahkota Suga menduga bahwa kaki tangan dan sahabatnya akan merespon dengan kaget.

"Ini!" Cheonin melemparkan barang-barang milik Remy ,dimana itu di sita sewaktu dia datang untuk yang pertama kalinya.



"Inheyon kebanggan Putra Mahkota Yoongi bukan orang dari kerjaan ini, ia juga nampak santai dan begitu saja menerima semau perlakuan kasar yang ia terima. Tentu, untuk gadis sepertinya kekerasan seksual Yang Mulia Yoongi bukan hal yang di permaklumkan"

"Ada yang gadis itu sembunyikan, dia tau sesuatu yang kita dan bahkan Yang Mulia Seja tidak tau..."

"Apa itu?" Suga memicingkan matanya

"Gadis manis itu berasal dari tempat dimana kita semua sudah mati pada waktu kehidupannya."

"Kau berhalusinasi?"

"Tidak maksudku ,dia memang bukan berasal dari sini, Putra Mahkota terus mengatakan bahwa apakah dia senang di sini atau tidak"

Cheonin mengatakan semua itu, dengan memeriksa barang milik Remy dan sudah di pastikan bahwa barang seperti itu tidak ada di masa mereka hidup.

Mereka ingin membunuh Remy untuk melancarkan rencana yanga da hubungannya dengan perkamen rahasia yang di berikan pada Yang Mulia Daegun

Cheonin dan Taehyung mengatakan bahwa perkamen yang di bawa Remy adalah perkamen untuk menghidupkan orang mati. Dan salah satu caranya adalah, dengan membunuh keluarga kerajaan.


Dan mereka ingin membunuh Remy demi membuka segelnya. Dengan kematian Bidam, Putri Deokman meminta penjelasan pada kerajaan Juseon.

Dan mengatakan jika pelaku pembunuhan tidak menyerahkan diri, ia akan menyerbu kerajaan Juseon dan mencari pelakunya.

Putra Mahkota Yoongi yang tidak mengerti maksud putri tetangga, ini membuatnya mulai mencurigai pergerakan kakaknya. Dan tentu sampai detik ini kedua orang itu belum bertatap mata.


Bukan Yoongi namanya kalau tidak melawan balik, dia bahkan mentantang kerajaan Sila untuk datang dan mencari sendiri. Jikalau mereka tidak menemukan pelakunya, maka Putri itu harus menurunkan benderanya.

Hal-hal yang tidak menyenangkan terjadi kerajaan. Permaisuri Daechwita mengalami sakit dan itu berpengaruh pada kehamilannya.

Tidak ingin hal itu di gunakan kerajaan sebelah, sebagai sebuah kelemahan Putra Mahkota Yoongi mulai memperhatikan "tiket" turun tahtanya.

Daechwita // Masa Lalu Yang Di UbahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang