{TAMAT} + (Alternatif Ending BONUS!) "Wajahmu mirip dengan istriku..." Putra Mahkota Suga menatapku nanar. Bagaimana aku memberi taunya jikalau dalam buku sejarah istrinya mati mengenaskan.
Di ruangan itu terdapat banyak perkamen. Salah satunya adalah surat yang di tulis Putra Mahkota Daegum untuk selirnya, Inheyon. Iya itu Remy.
"Apa Koki Jungkook meninggal saat pertempuran?"
"Tidak kok, ia dan Jendral Seokjin hanya terluka. Mereka berhasil menyelamatkan Yang Mulia Daegum saat kebakaran di istana kerajaan Silla."
"Jadi itu yang di maksud dengan menyelamatkan 3?" bisik Remy dalam hati dan tentu saja, kali ini ia merasa pengorbanannya tidak sia-sia.
"Penasihat Hoseok?"
"Ia menyelamatkan Permaisuri dari tangan bidan nya selir penghianat. Aduh aku lupa..."
"Cheonin?"
"Ya, iyaa nona Cheonin. Penasihat Hoseok juga hebat sekali, ia bahkan bisa membawa lari Permaisuri dan Selir Inheyon keluar istana."
"Lewat jalur belakang dengan kereta kuda..."
"Kok tau padahal di buku sejarah gak ada?"
"Kau...sekolah dimana?"
"SMP Kirin"
"Pantas saja, di sekolahku ada kok" ucap Remy ngeles, tentu dia tau, dia mengalami itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah ia bercerita dengan Lee, Remy kembali ke ayahnya.
Lee yang melihat Suga lalu mengenalinya lalu memberi salam sebelum pamit. Ia juga meninggalkan nomor ponselnya pada Remy, jadi kalau butuh teman cerita ia mau menemui Remy.
"Papa kenal?"
"Oh dia, anak tunggalnya Dokyeom. Member Seventeen juga"
"Dia sopan banget..."
"Iya"
"Papa datar banget, gak deket sama papanya yah?"
"Kamu spekulasinya jelek banget. Lupa papa kamu kulkas?"
"Ckk!!" Remy berdecak dengan nada kesal
"Bukan papa gak deket sama papanya, cuman papa gak terlalu kenal."
"Cakep banget kayak papanya."
"Mata kamu gak bisa liat orang ganteng yah emang."
