Part 12/Cemburu !!

161 25 2
                                    

Mau update yang intens gitu beberapa hari ke depan, namun pekerjaan ku menumvuk. Jadi update sebisanya dulu huu~~




Matahari bersembunyi di balik awan tanpa meniupkan angin sejuknya. Semua orang yang melihat perbincangan mereka memperhatikan dalam diam. Mereka berdua di kenal paling tidak aku se kerajaan.

Aura di sini semakin kacau ,Hwarang Tae menggaruk pelan kepalanya. Ke dua wanita dengan kuasa sebanding ini saling menatap tanpa menghiraukan adanya aku maupun orang lain. Jarak mereka memang berjauhan tapi tatapan mata mereka sangat intens. Tatapan mata yang tajam.

"Ah ganggu!" Malas aku berada di antara keduanya aku kemudian hendak menghampiri Inwo yang masih asik mengunyah camilannya. Hwarang Tae mungkin berpikir sama untuk tidak terlihat akrab dengan salah satu selir Yang Mulia Yoongi ,ia mengikutiku dari belakang.

"Kenapa putri kesayangan tidak suka kena panas?" ya tentu saja kali ini itu di tujukan untukku. Aku malas berurusan dengan orang seperti Misil "Oh rupanya dia tuli juga" masih ku langkahkan kaki ku "Pelacur memang tidak ber adab yah" kali ini ku balik badan ku dengan kasar hingga menatapnya tajam.7


Hwarang Tae yang jalannya hampir sampai ke tempat selir Inwo, atau pun Selir Cheonin yang ada di dekatku menahan nafas mereka mana kala menatap tatapan mataku. Selir Misil mundur selangkah karena tatapanku.

"Tatapan mata itu pindah tempat yah" bisik Hwarang Tae

"Ya cara nya kesal makin mirip Putra Mahkota" balas selir Inwo yang berbisik sembarin menatap sepupunya yang tampan itu.

"Apa--" omongan Hwarang terpotong



"Ya kalau tidak karena sanggulmu bagus aku sudah menjambak mu dari tadi!" aku emosi, tapi mungkin karena cara mengomel ku berbeda ,Selir Cheonin yang ada di tengah-tengah mendekat kepadaku & menggandeng tangan kananku.

"Kau ini!" Selir Misil sepertinya malah terpancing emosinya.

"Ya kenapa?! Astaga kalau aku pelacur bayaranku mungkin 10 hektar tanah luasnya, tenang kau akan ku bagi 10 meter untuk mengubur dirimu." Aku yang kepalang emosi melontarkan lelucon sakit hati yang aku pelajari dari tanteku sewaktu dia kesal dengan orang lain.

"Jaga ucapanmu nona!" omel Misil

"Jigi icipin mi nini..."

"Ku peringatkan kau Inheyon!"

"Apa sayangku yang brengsek?" aku mengejeknya dengan perasaan emosi yang masih ada, bahu selir Cheonin bergetar menahan tawa, sementara Hwarang Tae & Inwo cekikikan menahan suara tawa mereka, dayang maupun yang lainnya justru menatap kami dengan ngeri karena melihat dua wanita berkuasa adu mulut. Selir Misil maju selangkah dengan kasarnya dan hendak menamparku. Saat dia mengangkat tangannya ,selir Cheonin tiba-tiba berdiri di depanku menjadi tameng.


 	"Hei!" suara familiar iblis kesayanganku memisahkan pertengkaran itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei!" suara familiar iblis kesayanganku memisahkan pertengkaran itu. Sontak aura panas matahari bertambah di situ, aku melihat tubuh atletis favoritku berjalan menghampiri kami. Dan lengkap dengan tatapan dinginnya. Tentu saja semua yang melihat kehadirannya menunduk memberi hormat.

"Turunkan tanganmu, ku mutilasi tanganmu nanti!" Titahnya pada Selir Misil yang sedang memasang senyuman manis di paksa. Ia kemudian menghampiri Putra Mahkota Yoongi dengan intens. "Centil banget!" runtukku.

"Yang Mulia, maafkan aku ya tidak berlaku sopan pada wanita kesayangamu. Bisakah kau memaafkanku?" pintanya dengan tatapan menggoda. Tentu saja bukan Putra Mahkota Yoongi namanya jikalau tidak menatap balik orang lain secara mengerikan.

"Astaga perhatikan cara bicaramu gadis." Selir Cheonin merendahkannya. Mereka berdua kembali bertatapan dengan sangat tajam. "Bisakah kalian berhenti bertatapan seperti itu, membuatku takut" ucapku dengan nada sedikit risih.

"Aku mau menyudahi latihanku." Ucap Selir Cheonin yang dengan isyarat dagunya mengajakku pergi dari sana. "Ny.Jung yang terhormat. Ku dengar belakangan ini kau berlatih dengan sangat intents dengan Hwarang Tae" kata selir Misil. Benar-benar wanita ini biang cari ribut. Mendengar namanya di sebut Hwarang Tae memasang tampang khawatir mengarah ke pada Selir Cheonin yang kikuk menatap kakinya sembarin membuang muka.

"Nyonya ini banyak mulut juga ya" aku menimpal kata-kata Selir Misil

"Tentu aku tidak menjaga bicaraku hanya untuk wanita asing" katanya dengan nada meremehkan. Kali ini jadi adu tatap yang sangat sengit.



"SUDAH BERTENGKARNYA?!" Yang Mulia Putra Mahkota Yoongi menekan nada bicaranya dan membuat semua orang di situ bergedik ngeri sembarin menunduk, hanya aku yang tetap memasang tampang risih ke arah selir Misil. Ia memecah keheningan dan membuyarkan perang tatapan mata itu hanya dengan sekali bentak. Pantas saja dia galak, tidaks atupun yang akrab dengan Selir Misil. Semua orang tidak bisa begitu saja mengusirnya karena keberadaanya menjadi pemersatu perdamaian antara 2 kerajaan.

"Lebih baik yang Mulia bungkam mulut wanita satu ini atau aku sendiri yang melakukannya!" ucapku emosi.

Tanpa komando tiba-tiba..."Apa itu tadi menjijikan!" Decit Selir Inwo yang menatap jijik ke arah Putra Mahkota yang tiba-tiba mencium selir Misil. Mereka berciuman hanya sekilas, tapi aku seperti di sambar petir.

"Terimakasih Yang--"

"Pergi ke kamarmu, jangan buat ulah!" Putra Mahkota Yoongi menyuruhnya dengan nada kesal sekaligus meninggalkan kami semua dengan pergi tergesa, tatapan Selir Misil mengintimidasiku balik. Aku mundur di buatnya, baru kali ini aku kalah hanya dengan di tatap senyum kemenangan itu. Misil meninggalkanku yang mematung.

"Aku mau muntah. Lihat Yang Mulia sampai harus terpaksa begitu!" Kata selir Cheonin mencoba membuyarkan lamunanku. Ia mengelus bahuku dengan perlahan-lahan. Aku tau dia coba menenangkanku ,tatapan matanya juga tak kalah kesal mana kala Selir Misil dan pengikutnya menghilang dari pandangan kami.

Apa itu tadi mengapa caranya aneh seperti itu?

BERSAMBUNG.........

Daechwita // Masa Lalu Yang Di UbahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang