{TAMAT} + (Alternatif Ending BONUS!) "Wajahmu mirip dengan istriku..." Putra Mahkota Suga menatapku nanar. Bagaimana aku memberi taunya jikalau dalam buku sejarah istrinya mati mengenaskan.
Hal lain juga terjadi dengan Permaisuri Daechwita, ia lebih sering lemas dan sangat pemilih dengan makanan. Bahkan permaisuri tidak ingin menyentuh makanan yang berbahan labu ataupun sayuran basah.
Penasihat Hoseok sering di tanyai pertanyaan konyol oleh penghuni kerajaan, bahkan ada yang tidak segan-segan bertanya hal ekstream "Apa permaisuri hamidun?"
"Jungkook!!!" Hwarang Namjoon meneriakinya dengan sangat keras.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tentu saja hal itu membuat koki tampan itu nyaris jungkir balik dari kursinya mana kala ia menuggu buburnya matang. Begitu saja ia berlari ke atas dan nyaris terjatuh di beberapa anak tangga.
"Kenapa yang mulia ada apa? Dimana penyusupnya? Apa asin?" melihat Jungkook dengan cemong bekas kuali yang ada di pipi kanan, pakaiannya yang sobek di bahu karena tersangkut paku dan beberapa kali ia nyaris jatuh di tangga. Semua orang menatapnya aneh.
"Apa yang kau berikan pada Jimin?"
Hwarang Jimin mengalami demam tinggi dan beberapa kali ia mengalami batuk darah. Jungkook yang tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi hanya menatap Hwarang itu dengan sendu.
Kalaupun keracunan tidak mungkin karena semua orang memakan, makanan yang sama dia hari yang sama. Dan Jungkook tidak akan tega melakukan hal jahat.
Tabib di daerah itu di panggil oleh Yang Mulia Suga dan ternyata ia mengalami demam berdarah. Dan obatnya tidak ada di desa ini, karena desa ini cukup minim. Hwarang Namjoon di tugaskan mencari ke luar daerah dan tetap menyamar.
Rupanya Hwarang Jimin juga mengalami stress berat dan berat badannya turun derastis. Semanjak keluar dari kerajaan Jimin juga menjadi sangat pemurung.
Obat itu hanya ada di toko di pusat kota, dan Namjoon cukup pintar untuk urusan menyeludup.
Remy yang tidak mengetahui hal itu diam-diam mengikuti Hwarang Namjoon karena ia terlihat mencurigakan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Namjoon apa yang kau lakukan di sini!" Remy memergoki Namjoon yang sedang menimbang sesuatu di atas timbangan.
"Kau juga tidak seharusnya ada di sini!"
"Namjoon kau keluar perbatasan sampai kemari apa yang kau cari?"
"Kebiasaan mu itu ya!" Namjoon bingung harus melakukan apa.
"Ih jawab" Remy tak kalah bingung.
"Hwarang Jimin mengalami demam berdarah dan ia harus di carikan obat secepatnya. Dan obat seperti itu hanya ada di sini"
Belum selesai perbincangan mereka tiba-tiba pemilik toko obat keluar dengan wajah yang sangat terkejut, ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Remy berdiri di sana dengan wajah di tutupi setengahnya.
Pemilik toko obat itu sepertinya mengenali Remy. Ia begitu saja menghampiri gadis itu tanpa memperhatikan bahwa di sana ada Namjoon. "Nona?"
"Sial..." bisik Namjoon
"Astaga nona kemana saja, aku mengkhawartirkan nona" ucap orang itu sembarin memegang tangan Remy dengan erat. Entah itu boleh atau tidak sesaat Namjoon khawatir takut ada pengawal kerajaan yang lewat.
"Apa aku mengenalmu?"
"Hamba murid tabib istana, baru saja minggu kemarin Yang Mulia Putra Mahkota membeli gingseng dari sini. Dia sekarang sudah lebih baik, aku rasa dia akan secepatnya kembali seperti semula"
Melihat situasinya seperti itu Namjoon tidak bisa kemana-mana dan bersikap se wajarnya.
Dia harus kembali sebelum malam dan sepertinya akan mengurung Remy untuk beberapa waktu.
Namjoon terlihat kesal karena situasinya memburuk, pemilik toko itu mengenali Remy.
"Aku baik-baik saja"
"Kurasa anda harus mengetahui ini"
"Apa?"
"Apa nona tau? Permaisuri Daechwita sedang hamil?"
Pendengaran Remy dan Namjoon seperti tersambar petir. Remy merasakan lemas di kakinya semudah itu.
Pemilik toko mengatakan bahwa desas-desus di istana tentang perubahan sikap Yang Mulia Yoongi karena kehamilan Permaisuri.
Pemilik toko percaya bahwa Remy sekarang tinggal di rumah ibu suri karena Yang Mulia Yoongi sudah memiliki keturunan. Semua itu di ceritakan Yang Mulia Yoongi sewaktu ia datang sendiri ke toko ini.
Perlakuan Yoongi kepada beberapa orang benar-benar menimbulkan pertanyaan besar. Tapi tetap saja tatapan dingin dan nada bicaranya masih seperti dulu.
Remy tidak ingin berlama-lama berada di tempat itu, ia benar-benar seperti di sambar petir.
Namjoon yang ada di sana memecah keheningan dengan mengatarkan beberapa obat untuk di bayarkan.
Remy berlari entah kemana, kakinya membawanya ke tempat yang tidak seharusnya.
Gerbang utama Istana Juseon.
Semua pengawal merasa biasa saja, namun beberapa orang yang mengetahui keberadaan Remy yang mulai memasuki istana, mereka merasa was-was. Siapa lagi kalau bukan kaki tangan Kim Taehyung?
Hwarang itu langsung berlari menuju gerbang istana dengan tergesa begitu mendapat laporan bahwa Remy datang dengan tidak di kawal.
"Min Yoongi!"
"Inheyon?"
Bersambung~~~ Nahloh Putra Mahkota Daegu ngerencanain apaan lagi dah.