Part 24/ Arboretum

118 23 0
                                    


Remy sudah berada di rumah sakit hampir 4 hari karena kondisi syoknya masih tinggi. Nafsu makannya sudah menjadi lebih baik, namun dia juga sering melamun entah apa yang di lamunkannya itu.

Banyak hal yang tidak begitu dia mengerti, pikirnanya kini melayang begitu saja ke Putra Mahkota Yoongi. Gadis itu kini sepenuhnya tanggung jawab Suga, seperti yang seharusnya. Remy di beri kebebasan mengakses apapun dengan syarat tidak boleh berkawan atau berkomunikasi dengan sembarang orang.

Kejadian hilangnya dia membuat Suga sangat over protective. Suga memiliki jadwal lebih padat karena TXT akan mengadakan tur ke luar negri. Suga tidak pernah jauh bahkan tidak pernah mengabaikan pekerjaannya, dia beruntung memiliki istri yang selalu menunggunya pulang dan mengurusnya dengan baik. Walaupun kini hanya ada Remy, yang akan mengoceh manakala melihat ayahnya kerja nyaris tidak tidur.



"Ayah. Karena namamu bermarga Min, lalu apa hubungan ayah dengan kerajaan Juseon?" Tanya Remy pada ayahnya. Kali ini Suga membawa putrinya untuk pulang dari rumah sakit. Dia tidak begitu suka suasana di rumah sakit terlebih banyaknya wartawan di sana.


Suga meminta izin untuk sepenuhnya mengurus Remy. Dan butuh waktu 11 tahun akhirnya Remy mau menerima dan memaafkan ayahnya. Walau seperti ada jarak di antara mereka, namun tidak di pikirkannya.

"Ah, kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Ya aku bertanya saja...habis bosan di rumah sakit."

"Mau ku tunjukkan sesuatu?" Suga lalu membelokkan arah mobil Hyundainya ke sebuah papan jalan nama yang bertuliskan Arboretum. Gadis itu hanya duduk diam seperti biasa pikirannya terus lari ke istana.


Mareka pun sampai di Arboretum, Suga menuntun anak gadisnya menuju sebuah Pagoda yang terdapat di tengah-tengah taman. Pagoda 2 lantai itu menjulang dengan sangat indah ke atasnya. Remy merasa de Javu mana kala kakinya melangkah melewati bermeter-meter tumbuhan bunga Gardenia yang baru mekar. 

Tatapan matanya menyisir habis semua area itu dan ia terkecat saat memasuki ruangan lantai 1 pagoda tersebut 


"...Ayah?"

"Ini adalah tugu penghormatan keluarga bangsawan Min. Aku tau kau pasti suka sejarah. Ya sama seperti ibumu." ia menunjukkan 4 buah prasasti setinggi 8 meter yang berhadapan satu sama lain. 


Remy mendekati salah satunya, matanya membaca satu persatu nama yang ada di sana, 1 prasasti memuat lengkap kisah hidup leluhurnya. Ayahnya membelakanginnya dan tiba-tiba saja mulai di kejutkan dengan adanya telfon masuk.


"Daechwita?" begitu saja airmatanya mengalir mana kala ia membaca nama di prasasti tersebut. "Permaisuri klan Min. Daaechwita/ istri resmi Raja Suga. Rusa Putih kerajaan Juseon. Menjabat menjadi permaisuri pada masa Raja Minseo & Raja Suga (Juga Putra Mahkota bergelar Daegun /Yoongi) Ia meninggal karena tragedi kudeta yang terjadi di malam purnama di istana, putri di bunuh oleh Jendral kepercayaan Daegun kala itu...." dia menghapus air mata mana kala membaca sebuah catatan setelahnya.



"Ai ai Remy kenapa diam terus di situ?" Suara ayahnya mengagetkan Remy yang sedang tertegun membaca.

"Ayah, bagaimana Putra Mahkota Yoongi wafat?" tanyanya dengan berusaha menahan tangisannya.

"Putra Mahkota wafat karena luka yang ia derita sewaktu kudeta melawan kerajaan Sila. Dia mempertahankan stempel istana dan juga perkamen Itaewon yang di jaga oleh calon istrinya...." Remy merasa seperti di hantam benda keras, kepalanya mendadak sangat sakit tak kalah sakit dengan dadanya.


"Tapi tidak banyak informasi soal calon istrinya. Karena Selir itu di katakan mati dalam pertempuran sebelumnya. Putra Mahkota Yoongi di anggap berhianat karena bekerja sama dengan kerajaan Sila. Kasian, padahal aku menyukai sejarahnya dalam penemuan irigasi dalam kerajaan. Tidak ada yang tau dimana dia di kuburkan karena ia mati di perbatasan & mayatnya tidak pernah di ketemukan." setelah mendengar penjelasan Suga, air mata Remy tiba-tiba saja jatuh.


Suga menahan tubuh putrinya agak tidak jatuh terjerembab ke lantai kayu. "Kau masih sakit? Katakan pada ayah dimana?" wajah khawatir Suga menghujani Remy manakala melihat airmata di pipi putrinya itu.

Remy masih memegangi kepalanya dengan sangat nyeri, sampai ayahnya mendekapnya dan membelai surainya lembut. Merasa familiar dengan pelukan itu dia menangis tersedu-sedu.

NEXT~~

Daechwita // Masa Lalu Yang Di UbahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang