Thank u so much buat orang-orang yang menghubungi Instagramku dan memberi saran untuk beberapa chapter ke depan. Makasih banget pokoknya huweee~ lope u Suga Stand
Konon perkamen ini mampu menghidupkan orang mati dalam tubuh manusia hidup ,yang dalam artian mampu memindahkan seluruh kekuasaan, ilmu dan ingatan orang tersebut. Yoongi teringat kembali pada keinginan Remy untuk mengetahui isi dari perkamen ini jikalau negosiasi mereka berjalan dengan baik.
"Yang Mulia Seja apa anda punya rencana?"
"Kau duluan..." tatapan dingin yang mulia memang tidak pernah lepas apalagi ketika dia sedang berbincang serius.
Penasihat Hoseok membisikan sesuatu tapi omongannya tertahan di tengah tengah "....Begini, jikalau memang benar Yang Mulia Putra Mahkota Suga sudah mati ,lalu mengapa hamba dan para Hwarang bisa berspekulasi bahwa Pemimpin Hwarang masa pemerintahan yang mulia raja,Tuan Namjoon terlihat di pusat kota?"
Yang Mulia Yoongi dan semua orang yang ada di sana memberi tatapan kaget, kecuali Jendral Seokjin. Ekspresinya berubah menjadi sesuatu yang sulit di artikan karena dia sendiri merasa rivalnya memang belum mati seperti yang sudah di beritakan 3 tahun silam.
FLASHBACK...Pertempuran di Kerajaan Silla
Perebutan kekuasaan antara Putri Deokman & Hwarang Bidam menjadi salah satu perang terkenal pada masa dynasty saat itu. Kejadian ini setahun sebelum perang pecah & merembet ke kerajaan sekitar.
Saat itu Putra Mahkota Suga yang berusia 20 tahun, ia di nikahkan dengan Permaisuri Daechwita (Wangsejabin adalah sebutan dari Pasangan dari putra mahkota, pasangan utama dari pewaris tahta) yang berasal dari keluarga bangsawan Min.
Putra Mahkota Yoongi saat itu tidak di tetapkan sebagai calon raja ,walau pun mereka berdua bergelar sama, ia mendapatkan Seorang selir bernama Cheonin yang saat itu ayahnya menjabat sebagai Penasihat Pertanian di kerajaan. Nah karena dalam kerajaan hanya ada satu putera mahkota, maka anak saudara laki-laki lainnya yang seibu disebut Daegun (Dalam posisi ini adalah Putra Mahkota Yoongi) atau pangeran agung. Mereka biasanya dipanggil 'Daegum' yang artinya Yang Mulia Pangeran. *kebanyakan yang mulia, pening!*
Ok jadi gini, Putra sulung raja yang suatu saat nanti akan menggantikan posisi raja disebut 'Wonja' (Dalam posisi ini adalah Putra Mahkota Suga). Tapi, setelah diresmikan sebagai calon penerus tahta barulah disebut 'Wangseja'. Biasanya mereka menyingkatnya menjadi 'Seja' dan menambah kata 'Jeoha', sehingga disebut 'Seja Jeoha' atau Yang Mulia Putera Mahkota.
Penasihat Hoseok dan Hwarang menyebut Putra Mahkota mereka dengan sebutan Yang Mulia Seja. BELAJAR BELAJAR DAH GW HUEEE~
Perbedaan di keduanya adalah di rambut. Rambut Yang Mulia Suga hitam pendek seperti sang ibu, sementara rambut Yang Mulia Yoongi adalah pirang panjang seperti ayahnya.
Ok back to the story...
Saat itu di istana kerajaan, satu minggu setelah pernikahan Pangeran Suga & Permaisuri Daechwita. Kerajaan di selimuti kehangatan setelah kematian Wang (왕) — Raja 3 tahun silam. Salah satu Wang-myeong/Go-myeong (왕명/고명) – Wasiat Raja adalah Putra Mahkota pertama harus di nikahkan dengan Permaisuri pilihan Raja. Wasiat ini sempat membuat Putra Mahkota Yoongi merasa di anak tirikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daechwita // Masa Lalu Yang Di Ubah
Romance{TAMAT} + (Alternatif Ending BONUS!) "Wajahmu mirip dengan istriku..." Putra Mahkota Suga menatapku nanar. Bagaimana aku memberi taunya jikalau dalam buku sejarah istrinya mati mengenaskan.