Yoongi berjalan dengan hati-hati saat kembali ke kamarnya dan tanpa ia sadari ia melihat seorang gadis remaja berjalan pelan sekali di balik bayangan malam tembok istana.
Muncul keisengannya untu mengerjai gadis itu, ia tau siapa yang berani seperti itu di istana malam-malam.
Saat gadis itu lewat di depan gerbang halaman kamarnya, Yoongi menariknya ke samping. Para penjaga yang lewat tidak bisa melihat mereka karena keduanya menggunakan tudung hitam.
"Hei nona"
"ASTAGA! Yang Mulia Daegun!" gadis itu langsung saja menunduk memberi hormat.
"Ku adukan ayahmu ya ,kau malam-malam keluyuran" ancam Yoongi berbisik
"Ampuni aku Yang Mulia, aku hanya mencari kucingku." Gadis itu memperlihatkan seekor kucing kecil yang lucu sedang tidur di pelukannya. Kucing putih lucu itu menyita perhatian Yang Mulia Yoongi.
"Lucu sekali berikan padaku, aku ingin menggendongnya"
"Ini, hati-hati"
"Pantas saja kau rela berkeliaran, dia lucu sekali" Yoongi terlihat menyukai kucing itu di peluknya dalam-dalam sampai beberapa bulu kucing itu tertinggal di bajunya "Kau Cheonin kan?"
"Iya Yang Mulia"
"Besok kau ikut latihan panah di halaman Hwarang dengan ku"
"Ah..hamba tidak yakin..." Cheonin bergetar ,ia terkejut dengan ajakan itu.
"Kenapa? Kau cukup hebat sepertinya, Taehyung memberitaukannya padaku"
"Tidak seperti itu. Aku..." Cheonin masih merasa takut dan geram dengan Tae
"Ini kucingmu, pulanglah ke tempatmu dan jangan katakan pada siapapun soal ajakanku, datang saja besok ya. Aku menunggumu"
"Tapi Yang Mulia Daegun, ayahku tidak akan suka hal ini..."
"Ayahmu urusanku! Sana cepat tidur sebelum ada yang melihat kita."
Tangan Putra Mahkota Yoongi menyentuh surai wanita itu dan tersenyum. Cheonin baru kali ini ia melihat Putra Mahkota dari jarak yang sangat-sangat dekat, wajahnya sangat tampan dan senyumannya manis sekali. Cheonin sempat berniat berlama-lama mencari obrolan, sayangnya ia harus kembali.
Ia masih di beri kesempatan melihat wajah tampan itu besok.
Keeseokan harinya.
Yang Mulia Suga sedang belajar untuk gwageo (Ujian pegawai negeri sipil, yang dikenal sebagai gwageo, kemampuan yang dinilai adalah pengetahuan mengenai . Hanya mereka yang berasal dari keluarga berpangkat tinggi yang diizinkan untuk mengikuti ujian.)
Suga merasa sedikit frustasi dan memutuskan untuk mengitari taman bunga di sekitaran perpustakaan kerajaan. Ia hanya melihat-lihat beberapa bunga yang belum tumbuh. Udara di sekitar taman bunga memang yang terbaik.
"Eh Yang Mulia, selamat siang" seorang gadis menyapanya sembarin membawa sekeranjang jeruk
"Siang, kau siapa?" kata Suga yang tidak pernah melihat gadis itu.
"Maaf Yang Mulia, aku Daechwita."
"Oh kau anak keluarga bangsawan Min? Aku tidak tau kalau bangsawan Min punya keluarga perempuan yang cantik" puji Suga
"Terimakasih yang Mulia Seja"
"Namaku Suga, panggil saja seperti itu"
"Tidak mungkin aku memanggil nama Yang Mulia Seja begitu saja, itu di larang di kerajaan"
"Iya sih, tapi panggil saja seperti itu sudah lebih baik."
"Ah baiklah, Yang Mulia Suga"
Sibuk memperhatikan senyuman gadis itu, Suga mengalihkan pandangannya ke keranjang Jeruk Mandarin yang dari tadi di pegang Daechwita.
Daechwita memberikan pada tuannya sebuah, mereka duduk di tengah-tengah padang bunga itu sembarin mengobrol santai. Bercerita tentang pekerjaan keluarga mereka.
Daechwita punya jadwal rutin mengunjungi kebun kerajaan untuk memetik buah yang nantinya akan di simpan di dapur kerajaan. Ia juga menanam semangka dan jeruk di kebun, karena keluarga bangsawan Min memegang kendali untuk urusan pertanian di Kerajaan Juseon. Mereka bekerja untuk ayahnya Cheonin (Penasihat Pertanian Kerajaan)
Suga menceritakan bagaimana hidupnya 70% di habiskan untuk belajar bahasa asing, Konghucu, tatak krama kerajaan, bahkan ia nyaris tidak pernah menyentuh pedang karena pelajaran lisan lebih banyak menyita waktunya. Dan itu berlangsung sampai sore hari.
"Pastikan kau ikut ayahmu nanti, aku yang memintamu datang" sebelum pergi Suga mengantongi 2 buah jeruk di balik jubahnya dan berlalu.
Ia menuju halaman para Hwarang untuk bertemu dengan adiknya yang sedang berlatih pedang.
Namun sampai di sana ia di kejutkan dengan seorang gadis muda yang sedang berlatih memanah. Para Hwarang dari yang senior bahkan sampai Namjoon memberi tepuk tangan untuk menyemangatinya. Permainannya sangat bagus dan bukan seperti amatir, gadis itu terlihat lebih hebat dari seusianya.
Gadis berambut panjang itu kembali membuat decak kagum.
"Tae, dia siapa?"
Bersambung~~~
~
~
~
~
~
~
Bagaimana Konsernya? sulit di lupakan bahwa ini tahun ke 2 diriku bersama Bangtan. Terimakasih sudah jadi innpirasi.
Jerit banget past Daechwita di bawain OT7!! :")
Jaga kesehatan kalian ya Army, #8YearsToInfinityWithBTS
KAMU SEDANG MEMBACA
Daechwita // Masa Lalu Yang Di Ubah
Romance{TAMAT} + (Alternatif Ending BONUS!) "Wajahmu mirip dengan istriku..." Putra Mahkota Suga menatapku nanar. Bagaimana aku memberi taunya jikalau dalam buku sejarah istrinya mati mengenaskan.