Seokjin mendesak Hoseok dengan tatapan yang menakutkan.
Jungkook yang bersembunyi di dalam lemari baju memperhatikan dengan takut.
"Aku..."
"Penasihat kerjaan macam apa kau ini?! Aku tau Yang Mulia keluar gerbang tanpa pengawasan dan kau membiarkannya?!"
"Kau sendiri tau saksi yang mecelakakan Permaisuri Daechwita malah diam saja!"
"Apa?!"
"Ya terus pura-pura bodoh kau Kim Seokjin!!!"
"Diam!! Maksudmu??"
"Kau menangkap selir Cheonin semalam karena ia berkeliaran di istana kan?"
"Lalu?"
"Ia mengetahui siapa yang membuat Permaisuri celaka"
"APA??!"
"Kan pura-pura bodoh!"
"Cheonin, dia tidak megatakan apapun padaku!"
"Tentu saja karena kau menakuti dan menangkapnya seperti penjahat"
"Jadi kau tau apa yang tidak aku ketahui dan tidak memberitaukannya pada Yang Mulia Daegum?!!"
"Apa?"
"Kau tau dari mana kalau saksi matanya Selir Cheonin? Dia kan di kurung!"
"Jeon Jungkook, dan ini surat milik Cheonin, dia berusaha memberi tau pada Yang Mulia Daegum ,tapi kau menahannya sampai ia tidak bisa kemana-mana."
"Jungkook di sini?!"
"Terkejut?!"
"Kau pilih tuanmu!! Kepada siapa kau berpihak" dengan amarahnya Kim Seokjin mengangkat pedangnya dan hendak mengancam Hoseok, tapi...
"JUNGKOOK!!"
"JEON!!"
Jungkook muncul dari arah belakang dan memutar tubuh Hoseok tepat waktu, namun itu bukan ulah Seokjin. Sebuah panah mengarah dan menembus dinding kamar Hoseok.
Dan datang dari arah luar...
Jungkook menyadari hal itu...kok bisa?
"Pergi cari Yang Mulia Daegum, Permaisuri...." Jungkook memegang pinggangnya yang terkena panah, darah mengucur deras ke lantai.
"Jeon diam jangan banyak bergerak!"
"Apa ini?!"
Seseorang, bahkan lebih dari 4 orang mengarahkan panahnya ke arah Seokjin dari arah luar.
Tapi karena cekatan Seokjin menepis semua anak panah itu dan mematikan lampu minyak di sekitar dan menutup Hoseok maupun Jungkook.
"Hoseok! Pergilah ke permaisuri, biar aku menjaga Jungkook"
"Siapa mereka?"
"Hwarang, tapi..."
"Kim Taehyung?"
"Ku rasa ini bukan bawahan Hwarang Tae"
"Sial!"
Iya memang itu adalah para Hwarang, dan mereka adalah bawahan Kim Taehyung atau "bukan Hwarang".
Dalam kegelapan Hoseok berlari kecil, ia bingung harus melakukan apa.
Tanpa basa-basi saat melewati kandang kuda, Hoseok membuat kegaduhan membakar jerami di sana dan melepaskan semua kuda.
Para pemanah yang tadi sibuk mengincar Jendral Seokjin malah beralih mengejar ke arah kebakaran. Hal ini membuat semua isi kerajaan terbangun, penjaga istana mulai menyebar, pasukan Hwarang yang sudah terlelap langsung saja sigap untuk menyebar ke seluruh kerajaan.
Seokjin bisa menebak bahwa itu adalah Hwarang dari kerajaan Sila. Mereka membunuh Hwarang yang berjaga di sisi timur kerajaan & mengganti pakaian mereka dengan bawahan Hwarang Taehyung.
"Hauaaa!!" Hoseok berteriak kencang melihat mayat bergelimpangan dengan termutilasi di sisi kiri kerjaan.
"Aku harus kemana..." dengan bingung ia terus berlari, sesampainya di ambang pintu kamar ternyata Remy sudah ada di dalam kamar Permaisuri dengan senjata lengkap.
"Mama?"
"Hoseok??"
"Mama, bahaya ada penyusup, kami harus melindungi anda dan Permaisuri."
"Apa?"
"Kenapa mama bersenjata lengkap begitu?"
"Aku melihat Yang Mulia Daegum pergi keluar dengan kudanya sendirian, ya tentu saja aku ingin mengikutinya, tapi kata bawahan Hwarang Tae dia ingin menemui Tae di luar, mereka meninggalkan ini di depan pintu tentu saja aku memungutnya."
"Pantas saja tidak ada yang menjaga di mari..."
"Ada apa Hoseok?"
Permaisuri dengan suaran lemahnya mencoba turun dari kasur tapi di hadang oleh Remy. Hoseok masih mengatur nafasnya sebisa mungkin sembarin menatap dengan takut ke arah kedua wanita terhormat itu.
"Saat aku kemari, menuju kemari ada banyak mayat bergelimpangan di sisi istana...."
"Tidak mungkin!"
"Apa mereka menahanmu untuk mengikuti Putra Mahkota?" selidik Permaisuri
"Iya...."
"Hoseok, kemana Jendral Seokjin??"
"Ia di serang orang dan sedang melindungi Jungkook, semua pengawal kerajaan sekarng sedang menyebar ke seluruh istana."
"Hwarang Taehyung?"
"Menyusul suami anda...Yang Mulia...eh"
"Hoseok?"
Hoseok keceplosan, ia lupa bahwa selama ini Permaisuri Daechwita tidak tau bahwa dirinya (ya dan petinggi kerajaan) tau bahwa Yang Mulia Suga masih hidup.
"Sial! Tolol sekali!"
Melihat Remy mengumpat kesa, kedua orang itu menatap bersamaan.
Rupanya Remy di tipu, 4 orang bersenjata lengkap yang tadi melarangnya pergi mulanya ingin menyusup ke istana, tapi mereka lebih memilih menyerang ke dalam.
Dan penjaga gerbang istana kemungkinan besar, bukan penjaga yang asli milik kerjaan Juseon.
Mereka berpikir bahwa kamar Jendral Seokjin adalah kamar Permaisuri.
Hal yang paling membingungkan adalah, kemana Yang Mulia Yoongi.
Di tengah huru-hara istana dan beberapa warga sekitar kerajaan terbangun karena kegaduhan di istana. Mereka yang berusaha menembus untuk membantu se isi istana malah tidak bisa masuk karena semua pintu di kunci dari dalam.
Kebakaran yang di sebabkan Hoseok mulai membuat inspektur dan penjaga perbatasan mundur untuk melindungi istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daechwita // Masa Lalu Yang Di Ubah
Romance{TAMAT} + (Alternatif Ending BONUS!) "Wajahmu mirip dengan istriku..." Putra Mahkota Suga menatapku nanar. Bagaimana aku memberi taunya jikalau dalam buku sejarah istrinya mati mengenaskan.