"Bakalan seru kalau ada selir yang bisa masak di istana..." temen nongkrong 2021 awal.
Paginya pagi berjalan dengan biasa saja, hingga terdengar suara keributan di ruang pribadi Putra Mahkota, Remy yang saat itu lewat di depan memberanikan diri menguping. Rupanya Putra Mahkota masih menolak untuk makan tepat waktu.
Para penasihat membujuknya namun tidak berhasil, ada hal yang menganggu pikirannya.
"Apa ada hal lain yang ingin anda makan Yang Mulia?" penasihat Hoseok bertanya sembarin membungkuk. Aku menginti dari samping mana kala khawatir dengan keadaan Putra Mahkota.
"Tidak. Bawakan teh ku..." dia duduk dengan tatapan seperti orang marah, ya memang tatapan matanya begitu. Seorang dayang menghampiri dan membuatkan teh Jasmine di hadapannya.
"Cuih!" dia memuntahkan teh itu ke lantai "...kau mau membunuhku, kenapa manis sekali!" ya dan benar saja dia melempar gelas berisi teh itu ke wajah sang dayang yang langsung menunduk meminta maaf.
"Aku tidak bisa makan ini!" dia membalik mejanya dengan marah, semua makanan dingin yang ada di atas meja tumpah ruah ke lantai. Penasihat Hoseok, seorang Gungnyeo & Sangseon dan beberapa dayang di dekat situ langsung menundukkan wajahnya
"Bersihkan ini semua dengan rambutmu!" rupanya mood Putra Mahkota sangat jelek, dia menyuruh ke 2 dayang yang mengantar makanannya membereskan itu semua. Tega sekali dia.
"Yang Mulia ,kesehatan anda bisa menurun jikalau anda terus seperti ini" kata penasihat Hoseok. Sepertinya di ruangan hanya dia yang berani bicara dengan Putra Mahkota.
"Kalau kalian tidak bisa membawakanku yang layak untuk dimakan aku akan membunuh semua isi dapur kerajaan!" sorot mata jahatnya menatap mereka bergantian.
"Hamba akan memberitau koki kerajaan untuk membuat sesuatu yang baru." Sangseon separuh baya itu menunduk sembarin permisi keluar ruangan.
"Sangseon..."panggilku
"Mama..."bungkuknya. Pasangan dan selir raja di memiliki peringkat tertentu, menurut gelar dan bentuk pemanggilan mereka yang telah ditentukan. Gelar ini datang dengan pemanggilan mama (마마 / 媽媽). Jadi para Kasim atau Sangseo & Dayang utama atau Gungyeo memanggil para selir dengan sebutan Mama.
"Ada apa?"
"Yang Mulia Putra Mahkota sebulan ini sebenarnya tidak makan dengan baik, belakangan ini seleranya dengan makanan kerjaan menurun. Padahal biasanya Yang Mulia sangat menyukai makan tepat waktu" Sangseon itu sama khawatirnya denganku.
"Sini aku bisikkan sesuatu..." aku membisikan rencanaku, wajahnya terlihat tidak yakin. Tapi aku berusaha menyakinkannya, kemudian dia mengantarku ke dapur istana. Jarak dapur istana lumayan jauh, ada di bagian belakang sisi barat istana, dekat dengan perpustakaan istana. Ku dengar di kerajaan ini Jjim mereka yang terbaik. ( adalah rebusan daging-dagingan dengan sayuran).
Aku melangkah dengan cepat hingga para dayang ,Sangseso & Gungyeo mengikutiku dengan napas sedikit tersengal, dan beberpa kali mereka mengawasi langkahku ,takut aku terjatuh.
Aku memasuki dapur istana, di sana bisa kulihat kesibukan beberpa asisten koki. Mereka langsung memberi hormat saat melihatku.
"Nee... mama apa yang membuat anda sampai masuk ke dapur istana?" Tanya seorang pekerja dapur istana sambil menunduk, rupanya mereka tidak di perbolehkan menatap selir tanpa izin selir tsb.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daechwita // Masa Lalu Yang Di Ubah
Romance{TAMAT} + (Alternatif Ending BONUS!) "Wajahmu mirip dengan istriku..." Putra Mahkota Suga menatapku nanar. Bagaimana aku memberi taunya jikalau dalam buku sejarah istrinya mati mengenaskan.