Para dayang nya mulai khawatir, bahkan penasihat Hoseok yang sering bercerita lucu tentang peliharannya ,Mickey juga tidak di temuinya hari ini.
Sikap Remy membuat banyak orang berspekulasi bahwa dia sepertinya terganggu dengan hal-hal menekannnya, bahkan Yang Mulia Yoongi mulai dengan kebiasaan lamanya.
Hwarang Jimin yang berhasil menemuinya mengatakan bahwa Remy baik-baik saja & hanya butuh waktu lebih untuk sendiri. Itu cukup membuat yang mengkhawatirkan gadis manis itu bisa bernafas lega.
Dia mulai aktif turun ke lapangan mengecek persawahan istana, mengecek gudang senjata bahkan menge cek semua hal soal kerajaan secara intens.
Tidak seperti biasanya, dia sangat sibuk selama dua hari ini, tapi sifat keras kepalanya sudah mulai lebih baik dari sebelumnya. Yang Mulia bahkan tidak terlalu sering ke penjara menengok orang-orang yang ingin di eksekusinya. Dia hanya memerintahkan para algojonya lebih banyak melakukan penyiksaan fisik demi mendapat informasi.
"Bagaimana keadaannya?" Putra Mahkota bertanya pada Hwarang Jimin, kali ini dia memerintahkannya melaporkan semua hal yang berkaitan dengan Remy secara detail.
"Mama baik-baik saja yang mulia, dia hanya merasa sedikit..." tak yakin dengan laporannya dia menelan ludah kasar plus mendapatkan tatapan dingin intens Putra Mahkota Yoongi membuat Hwarang Jimin ingin membenturkan kepala ke tiang kayu "...sedikit cemburu."
Tidak membalas kata-kata Hwarang Jimin dia kembali sibuk dengan kaligrafinya dan sesaat memperhatikan jendela yang terbuka di sebelah kanannya. Matanya menatap lurus sekali ke arah pegunungan di belakang istananya. Gerak-geriknya seakan membenarkan pernyataan Hwarang tersebut.
"Apa anda mengalihkan pikiran anda dari sesuatu?" Tanya Jendral Seokjin yang hapal betul sifat atasan kesayangannya yang sudah di kenalnya hampir seumur hidupnya.
"Diamlah!" balas ketus Putra Mahkota Yoongi
"Anda mau aku melakukan sesuatu untu Selir anda?" mendengar pertanyaan soal Selirnya mata Yang Mulia Yoongi memicing tajam. Hwarang Jimin yang ada di dekat Jendral Seokjin sontak memandangnya dengan tatapan "Jangan macam-macam dengan nyonyaku hyung!"
"Ya benar kan aku?" katanya
"Ya kalau pun benar kau mau apa? Aku bisa apa?!" Putra Mahkota Yoongi menunduk melanjutkan klarigrafinya, menggoreskan kuas dengan kasar sampai kertasnya robek tak karuan
"Bodoh!!" ucapnya kesal. Dia meletakkan satu tangannya ke dahinya, memejamkan matanya "Tinggalkan aku sendirian." titahnya dengan nada lelah yang langsung di turuti semua orang yang ada di dalam ruangan.
Sementara itu di kamar Remy
"Agashi...." Selir Hui berjalan mendekati tempat tidur Remy, Remy masih menyisir rambutnya dengan tidak antusias. Dia berusaha tersenyum dengan wanita itu, tidak ingin jadi wanita tidak berpendidikan yang jikalau marah semua orang harus tau, Remy lebih memilih untuk menyembunyikan cemburunya.
"...Agasi tidak menenun bersama kami hari ini, apa anda sakit?" tanyanya, Remy menggeleng. Bulan bersinar lumayan redup malam itu, tanda akan turun hujan sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daechwita // Masa Lalu Yang Di Ubah
Romantizm{TAMAT} + (Alternatif Ending BONUS!) "Wajahmu mirip dengan istriku..." Putra Mahkota Suga menatapku nanar. Bagaimana aku memberi taunya jikalau dalam buku sejarah istrinya mati mengenaskan.