{TAMAT} + (Alternatif Ending BONUS!) "Wajahmu mirip dengan istriku..." Putra Mahkota Suga menatapku nanar. Bagaimana aku memberi taunya jikalau dalam buku sejarah istrinya mati mengenaskan.
Remy 2 hari ini tidak menegur atau berbicara pada siapapun. Bahkan dia tidak menyentuh makanan nya dengan baik. Dia tidak ke dapur atau pun ke perpustakaan istana seperti kegemarannya. Dia tidak menangkap kupu-kupu atau sekedar menyiram bunga seperti kebiasaannya di kala bosan. Dia lebih memilih menenangkan pikirannya ,ia takut mengambil keputusan saat dirinya merasa emosi.
"Mama..." Hwarang Jimin menegur Nyonya cantiknya dengan wajah khawatir. "...mama makanlah dulu sedikit saja. Hamba khawatir mama akan sakit" ucap Hwarang mungil itu dengan nada pelan.
Dia tak mengalihkan pandangannya melihat mana kala Remy di balik tirai tipis kamarnya terus saja mengerjakan entah apa itu. Remy terus saja sibuk membuat sesuatu, dia juga mengalihkan pembicaraan terus.
"Mama..." tegur nya pelan.
"Iya, kau letakkan saja itu di atas meja, nanti aku makan." Kata Remy dengan senyum yang simpul, meski hanya sepersekian detik tapi cukup membuat Hwarang Jimin lega karena senyum itu tulus & bukan di paksa.
"Baiklah aku mengerti, setidaknya tataplah wajah ku yang tampan ini" Hwarang Jimin mencoba menghibur dengan berpose tampan. Remy sedikit terkekeh melihat tingkah Jimin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau baik sekali..." katanya.
Mendengar itu Hwarang Jimin jadi tersipu malu. "Tentu saja semua orang yang bermarga Park di ciptakan untuk menjadi manis & tampan di saat yang bersamaan. Cotohnya aku."
Remy masih tertawa mendengar Hwarang Jimin sangat percaya diri seperti itu. "Maafkan hamba nona, tapi ku rasa aku tau mengapa Yang Mulia menyukai anda" katanya.
Remy menyeritkan dahinya saat mendengar itu "Menyukaiku?"
Hawarang Jimin mencondongkan tubuhnya ke depan agar suaranya tidak terlalu keras. "Aku rasa Yang Mulia mencintai anda." mendengar itu Remy tertawa lepas
"Karena aku tidak pernah melihatnya semanis itu. Bahkan memberiku tugas khusus menjaga anda, sebelumnya dia tidak pernah percaya pada siapapun. Terimakasih Mama..." tambahnya dengan di akhiri senyuman manis.
Remy terkejut saat Hwarang Jimin berkata terimakasih padanya, belum pernah ada orang yang berterimakasih padanya karena dia berhasil sedikit mengembalikan sifat asli seseorang, bukannya merubah tapi mengembalikan sifat asli yang baik.
"Mengapa dia mencintaiku?" tanyanya
"Anda sangat murah hati, anda mau mengerti bahwa Yang Mulia perlu waktu. Mungkin orang akan berpikir bahwa selir adalah pemuas nafsu raja semata, tapi aku melihat yang lain saat Yang Mulia menatap anda. Perlakuan anda memang sebagian seperti anak remaja usia 10 tahun tapi aku melihat nya sebagai perilaku tulus yang tidak di buat-buat." katanya dengan nada manis.