"Kenapa kau menjauhiku?" Sana mengulang pertanyaannya. Dia tak habis pikir dengan perubahan gadis Kim itu.
Sana tidak bodoh untuk tak menyadari gelagat Dahyun yang berubah semenjak dia dan Jeongyeon berpacaran.
Tatapan lekat Sana lemparkan. Dan Dahyun membalas dengan memutus kontak mata sepihak. Rasa sesak terasa.
"Itu hanya perasaan Eonnie saja. Aku masih sama seperti dulu" Dahyun menjawab.
Sana tak langsung percaya tentu saja. Di buatnya wajah Dahyun untuk membalas tatapannya. Dan gadis Kim yang terkejut itu reflek mundur kebelakang demi melepaskan tangan Sana yang menyentuh wajahnya.
"A-aku mau mandi dulu, Eonnie"
"Dahyun berhenti!" Sana menahan lagi. Dia ingin jawaban masuk akal dari gadis Kim itu. "katakan ada apa? Kau benar-benar membuat jarak denganku. Kau bahkan tak membiarkan aku melakukan Skinship apapun padamu. Kau tak lagi sama seperti dulu!"
Dahyun menghempaskan tangan milik Sana. "Aku ingin bertanya terlebih dahulu pada Eonnie. Eonnie anggap aku apa selama ini?"
"Apa maksudmu?"
"Jawab saja!"
"Kau adikku yang paling kusayang Dahyunie. Kau berharga bagiku"
Dahyun menghela napasnya. Dadanya sesak menerima jawaban yang sama berulang kali. "Maafkan aku..." Dahyun malah meminta maaf lalu segera pergi dan memastikan jika gadis bermarga Minatozaki itu tak akan menahannya lagi.
Sedangkan yang ditinggalkan nampak shock. Tubuh di bawa untuk duduk. Kepala tertunduk.
"kau yang memintaku menerimanya. Sekarang kau malah menjauhiku""Eonnie, malam ini kita tak usah pergi dengan member lain" Dahyun datang mengagetkan.
"Kenapa? Bukannya kau sangat ingin ikut?"
"mm..kita di dorm saja. Dan eonnie temani aku menonton film"
Sana tersenyum. Kepala mengangguk mengiyakan. Apapun kemauan Dahyun akan Ia turuti. "Ya sudah. Aku akan menemanimu"
Malam telah datang, dorm nampak sepi karena yang lainnya keluar menikmati hari libur. Yang tersisa tinggal Sana dan Dahyun. Keduanya nampak duduk bersama di sofa dorm.
"Apa yang kau tunggu lagi? Cepat putar filmnya" Sana menegur.
Bukannya menurut, Dahyun malah menatap sana. Cukup lekat, tapi tersirat rasa sendu dari netra cokelat itu.
"Eonnie tau jika aku menyayangi Eonnie kan?" Dahyun mengelus pipi kanan Sana.
"uh?" Sana mengernyit bingung. Kenapa Dahyun tiba-tiba bertanya seperti itu? "Tentu saja Dahyunie. Aku tau. Karena aku juga menyayangimu. Kau adikku yang paling kusayang"
Dahyun menarik tangannya. Ia tersenyum kecut. "Ya. Aku adik yang kau sayangi" Dahyun menghela napas berat. "Dan aku ingin Eonnie mendapatkan yang terbaik dari yang terbaik"
"Dahyun jangan membuatku bingung. Ada apa?"
Senyuman Dahyun keluarkan. Berlahan bangun dari duduknya. Tapi Sana menahan tangan itu.
"Dah-"
"Sana?" suara lain dari arah belakang memotong ucapan sang pemilik nama. Kepala reflek menengok dan mendapati Jeongyeon tengah menatapnya.
"Jeongyeon? Kenapa kau disini? Bukannya kau-" Sana menghentikan ucapannya. Dia beralih menatap Dahyun yang masih memasang senyum untuknya.
"Aku akan memberi kalian privasi" Dahyun terlihat melepas tangan Sana dari pergelangannya.