Aku kasih double.
Seneng deh kalian pasti...
Awas aja yaa kalau nggak rame..Enjoy~
.Jam menunjukkan pukul 22.45 kst saat ini. Dorm terdengar begitu senyap. Dan Dahyun terlihat terbangun dari tidurnya.
Refleks Ia menatap gadis yang tertidur di sampingnya. Nayeon terlihat begitu lelap. Sungguh melegakan.
"Aish..aku sangat haus" Dahyun menggumam kecil sembari bangun terduduk. Saat ini yang dia inginkan hanyalah air. Tenggorokannya terasa begitu kering. Dan juga dia butuh cokelat panas nya. Itulah alasan terbesar kenapa dia bangun.
Berlahan Ia keluar dari kamarnya itu. Kesunyian menyambut. Tapi anehnya, semua lampu masih menyala. Hingga tanpa disengaja, mata mengarah ke arah sofa. Sosok seseorang yang sangat Ia kenali berada disitu. Bermain handphone dalam kesunyian dan dalam kesendirian.
Tak mau bersikap masa bodoh lagi, Dahyun memilih menegur dan mendekati. "Sana eonnie? Apa yang kau lakukan disini sendirian?"
Yang ditegur mendongak sedikit terkejut. "Dahyunie?" Tapi kemudian, senyuman lebar Ia berikan.
"Ini sudah tengah malam. Kenapa tidak istirahat?" Dahyun bertanya lagi.
"Itu..aku mengkhawatirkanmu"
"Ne?"
"Maksudku.. Aku mengkhawatirkanmu dan juga Nayeon eonnie" Sana memperjelas ucapannya. "Setelah kau menyuruhku keluar dari kamarmu tadi, kalian tidak pernah keluar kamar lagi. Aku jadi sangat khawatir" Ucapnya. "Apa sesuatu terjadi pada Nayeon eonnie? Apa itu berkaitan dengan Jeongyeon lagi?"
"Uh? Ani ani.. Nayeon eonnie baik baik saja" Dahyun menjawab cepat. Dia tidak ingin membuat Sana khawatir lebih jauh.
"Dahyun!" Sana menegur tak suka kala gadis Kim itu malah berbohong. Itu terlihat jelas dari wajahnya. "Katakan yang sebenarnya!" Tekannya.
Helaan nafas pun keluar dari Dahyun. "Hah~ Katakan saja hubungan mereka buruk lagi eonnie" Jujur Dahyun. Tapi dia memilih tak mengungkapkan hal yang sebenarnya.
"Ck! Gadis Yoo itu. Aku akan bicara dengannya"
"Eh? Tunggu dulu eonnie" Dahyun segera menahan Sana yang terlihat akan beranjak pergi. Dia memang tak suka dengan Jeongyeon. Tapi dia lebih tak suka jika Sana menemui gadis itu setelah kejadian siang tadi. Meskipun ada status lebih diantara keduanya. Kali ini Dahyun akan bersikap egois. "Nayeon eonnie tak akan menyukainya. Dia tak suka masalahnya diperbesar" Dahyun melanjutkan ucapan.
"Tapi... "
"Eonnie please~" Dahyun memohon.
Helaan nafas berat Sana keluarkan. Kalau sudah begini, dia tak bisa memaksakan kehendaknya. "Baiklah"
"Kalau begitu, eonnie tidurlah sekarang. Kita besok ada jadwal"
"Eoh? Lalu kau mau kemana?"
"Dapur. Aku haus" Jawab Dahyun.
"Aku ikut denganmu kalau begitu" Ucap Sana. "Lagipula kekhawatiranku yang lain karena kau belum minum cokelat panasmu. Aku takut tidurmu tak akan nyenyak" Lanjutnya.
"Apa karena itu juga eonnie menunggu berjam jam di luar sini sendirian? Karena sudah tau dengan pasti jika aku akan keluar kamarku cepat atau lambat?"
Sana tersenyum kecil. Mungkin bisa dikatakan seperti itu. Itu sudah jadi kebiasaan Dahyun yang sangat Ia ketahui. Lagipula dia memang tak bisa tidur juga jika mengingat Nayeon dan Dahyun berduaan dikamar. Rasa cemburunya membuat matanya terbuka lebar.