Dorm nampak sepi. Padahal seluruh penghuninya ada di dalamnya. Ruang tamu, ruang menonton, dapur dan juga kamar mandi terlihat kosong. Tak ada satupun member yang terlihat. Mereka terlalu asik dengan dunia mereka sendiri di kamar masing masing.
Klik..
Pintu salah satu kamar terbuka. Menampilkan sosok sang leader yang terlihat memegang botol air minumnya yang tak berisi."Oh? Leader?" Jeongyeon yang juga barusan keluar kamar terlihat menegur Jihyo.
"Oh? Jeongyeon eonnie? Mau kemana?" Jihyo balas bertanya.
"Mau menonton dibawah. Aku bosan dikamar. Lagipula telingaku sakit mendengar ocehan Momo dari tadi" Jawab Jeongyeon yang terlihat begitu lelah. Menjadi roomate gadis Hirai itu tidaklah mudah.
Kekehan Jihyo keluarkan. Dia pun tak lupa juga untuk bersimpati. Pasti sangat berat untuk eonnienya itu.
Ting tong ting tong..
Sesaat kaki menginjak lantai satu, Suara bel dorm mewah mereka terdengar berbunyi.Keduanya reflek saling pandang. Apa ada yang memesan makanan?
"Biar aku yang buka" Jihyo menyarankan dirinya sendiri. Dan Jeongyeon hanya mengangguk kecil. Dia juga malas berjalan ke arah pintu depan. Lebih baik bersantai di sofa dan menonton.
Tak langsung membuka, Jihyo memilih memeriksa dulu sang tamu yang datang. Dan terkejut ketika melihat monitor yang tengah menunjukkan Sosok seorang pria tampan disitu.
Klik..
Pintu segera dibukanya. Visual pria itu terlalu hebat mengambil alih alam bawah sadarnya."Nugu?" Si gadis Park bertanya hati hati.
"A~" Si pria tersenyum kala mendapati Jihyo yang membukakan pintu. "Anyeong hasseo" Sapanya sopan. "Maaf jika saya mengganggu. Saya datang kesini untuk menjemput Im Nayeon"
"Huh? Menjemput Nayeon eonnie?" Jihyo jelas terkejut. Pria tampan ini siapanya Nayeon memangnya?
Suara samar terdengar oleh Jeongyeon yang tengah bersantai. Kala nama sang sahabat disebut. Segera Ia berlari mendekati pintu.
Pintu yang tadinya terbuka setengah dibuatnya terbuka lebar. Jelas mengejutkan dua orang manusia yang berdiri di sisi yang berbeda itu.
"Kau.. Apa kau yang bernama Saeho?" Jeongyeon bertanya to the point dengan bahasa non formal. Memperlihatkan sikap tak sopannya.
Yang ditanya mengangguk kecil. Dia masih sedikit shock dengan sikap gadis itu barusan. "N-Ne. Saya Saeho" Jawabnya.
"Kau mau apa kesini?" Tanpa ada yang bisa menebak, Jeongyeon malah menarik kerah kemeja pria di hadapannya itu. Menatap penuh amarah iris cokelatnya.
"Jeongyeon eonnie?!" Jihyo benar kaget dibuatnya. Botol air minum dijatuhkan. Dia memilih menarik tangan Jeongyeon agar melepas cengkramannya. "Lepas eonnie!"
Tapi tenaga Jeongyeon terlalu besar untuknya. Dan Saeho hanya bisa pasrah akan hal ini. Di hadapannya saat ini adalah seorang wanita. Dia tak mau menyakitinya.
Keributan jelas mengambil atensi penghuni dorm lainnya. Dan juga pasti akan mengambil atensi tetangga dorm mereka juga. Jeongyeon pun sadar akan hal itu. Segera dia menarik Saeho masuk. Lalu mendorongnya keras hingga menubruk pintu yang tertutup.
"Jangan bermimpi membawa Nayeon keluar dari sini. Aku tak akan mengijinkan" Tekan si gadis Yoo.
"Eonnie lepas. Dia tamu" Jihyopun masih berusaha melepaskan tangan Jeongyeon yang tiba tiba bersikap kurangajar. Sedangkan member yang lain terdiam terkejut. Bingung mau bersikap bagaimana.