Pemotretan hari pertama telah selesai. Semua member Twice sudah berada di hotel untuk beristirahat dikamar mereka masing masing.
Tapi tidak untuk Dahyun. Gadis itu masih terlihat di Koridor Hotel. Dia baru saja bertemu managernya untuk meminta obat dan dan minyak angin untuk dipakai Sana.
Cekrek..
Pintu yang dituju terbuka lebih dulu. Mengejutkan Dahyun yang baru saja akan mengetuk."Oh Dahyuna? Aku baru saja akan mencarimu" Sosok Mina terlihat. "Lihatlah betapa perhatiannya kau pada Sana eonnie" Mina mulai menggoda. Benda yang dipegang Dahyun jelas mengambil atensinya.
"Aku hanya khawatir saja padanya eonnie"
Mina hanya tersenyum kecil lalu mulai membuka lebar pintu kamar yang menjadi kamarnya juga. Karena dia adalah roomate dari Sana selama disini. "Masuklah. Aku akan meninggalkan kalian berdua" Ucapnya pada Dahyun.
"Ne? Ja-Jangan pergi Eonnie... "
"Waeyo? Kau takut khilaf pada nya?"
"A-Ani" Dahyun menggeleng dengan wajah merona. Hal itu jelas mengumpan Mina untuk kembali mengulum senyum.
"Kalau begitu masuklah. Aku akan menjaga roommate mu. Jadi kau tidak perlu khawatir" Mina bergerak mengganti posisi berdiri mereka.
"Huh? Ani eonnie. Tidak perlu lakukan itu" Dahyun berucap cepat. "Nayeon eonnie tadi sudah tertidur. Jadi biarkan saja"
"Hm..baiklah" Mina terlihat mengangguk kecil. "Kalau begitu aku akan pergi ke kamar Chaeyoung saja. Bye.. Bersenang senanglah"
"Huh? Apa mak-"
"Sudahlah. Masuk saja sana.. " Mina mendorong paksa. Gadis Kim itu terlalu banyak bertanya.
Pintu pun akhirnya tertutup. Mina segera meninggalkan area berdirinya. Berjalan kecil di Koridor sepi itu lalu terlihat berbelok ke arah kanan. Langkah dihentikannya. Tubuh di sandarkan ke dinding. Tangan terlihat tersilang dengan mata yang mulai dipejamkan sesaat.
Beberapa saat kemudian, langkah kaki mulai terdengar datang dari arah lift. Mata yang terpejam terlihat terbuka. Senyum mengembang kala melihat siluet gadis yang tengah ditunggunya melewati dirinya begitu saja tanpa menyadari keberadaannya di balik tembok.
Tok tok tok...
Suara pintu diketuk membuat Mina mengintip kecil dari tempatnya. Jeongyeon terlihat disana. Mengetuk salah satu pintu."Aku tak menyangka waktu nya akan sangat tepat seperti ini" Mina bergumam kecil seraya melihat jam di handphonenya. Dia bangga akan dirinya sendiri. Rencananya benar berhasil.
"Nay, ini aku Jeongyeon. Aku ingin bicara. Boleh aku masuk?"
Suara samar itu terdengar.Cekrek..
Pintu yang diketuk pun terbuka. Rasa was was Mina barusan akhirnya hilang juga. Semua rencananya akan gagal kalau pintu itu tak dibuka. Salahkanlah telinga tajamnya yang mendengar jelas sebuah percakapan dipesawat tadi pagi. Jadi, Sedikit membantu sepertinya tak masalah."Sayang, sedang apa disini?" Teguran beserta tepukan pelan di pundak hampir saja membuat Mina berteriak kaget.
"Chaeyoung?!"
"Huh? Wae? wae?"
"Hah~ sudahlah. Sedang apa kau disini? Kenapa tidak istirahat?"
"Justru aku yang harus bertanya seperti itu pada eonnie. Apa yang eonnie lakukan disini sendirian?" Balas Chaeyoung. "Apa yang eonnie lihat?" Gadis Son itu penasaran dan mulai mengintip seperti yang dilakukan kekasihnya tadi.
"Aniya sayang. Tidak ada" Mina menarik Chaeyoung. "Sebaiknya kita pergi dari sini. Kita ke kamarmu saja. Aku ingin tidur denganmu"
"Hm..Baiklah" Chaeyoung setuju dan langkah pun dilakukan mereka.