Helaan nafas berat Sana keluarkan. Mata sembab masih terlihat. Memikirkan kesalahan yang Ia buat benar menyakitinya sendiri.
Mata memandang langit yang dipenuhi bintang, udara dingin menerpa kulit dibiarkan begitu saja. Sana hanya ingin berdiam diri di tempat ini, di balkon dorm dalam kesunyian.
Rasa penyesalan membelenggunya. Dia tak pernah tau jika selama ini Dahyun memiliki perasaan yang sama dengannya. Menerima Jeongyeon mengakibatkan semua ini terjadi.
Kepercayaan diri untuk mencari tau jika Dahyun benar memiliki rasa untuknya bagai hilang ditelan bumi. Kini, Dahyun benar melepasnya. Menerima orang lain dan mengganti posisinya.
"Aku bodoh" Sana bergumam.
Di waktu bersamaan, Dahyun terlihat keluar dari kamar milik Nayeon. Dia tak habis pikir ternyata ketiduran di kamar eonnie nya itu.
"Ugh dinginnya" Serunya ketika merasakan hembusan angin yang cukup kencang. Kepala menoleh ke asal angin datang dan menemukan pintu balkon yang terbuka.
Berinisiatif menutupnya, Dahyun mendekati. Dan berakhir terkejut ketika mendapati sosok orang yang sangat Ia kenali berdiam diri di situ.
Handphone di ambil dari kantung celana. Memeriksa jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul 01.56 malam.
"Sana eonnie?" Dahyun mendekat dan menegur. Mengambil atensi gadis bersurai hitam yang semula termenung.
"Oh? Dahyunie?"
"Apa yang eonnie lakukan sendirian disini?" Tanya Dahyun penasaran. "Disini dingin. Aku bahkan mulai menggigil" Lanjutnya seraya mencoba menghangatkan tubuhnya sendiri.
"Aku hanya tak bisa tidur. Jadi kau masuklah. Angin ini tak bagus untukmu" Sana menyuruh.
"Tak bagus juga untukmu eonnie" Balas Dahyun. "Masuklah bersamaku" Ajaknya kemudian.
Sana menggeleng sembari kembali menatap ke arah kota yang terlihat tenang. "Aku masih ingin disini" Tolaknya
Dahyun mengernyit. Sana nampak terlihat tak baik. Pasti ada sesuatu. "Apa eonnie baru saja bertengkar dengan Jeongyeon eonnie?"
"Aniya" Sana menggeleng lagi. "Tak ada yang terjadi dengan kami berdua. Semuanya baik baik saja"
Dahyun menatap Sana lekat dan akhirnya menyudahi tatapannya dengan hembusan nafas. "Baiklah. Aku akan masuk lebih dulu" Ucapnya. "Dan eonnie juga harus segera masuk"
Yang diberi nasehat memberikan atensi. Tersenyum kecil yang sebenarnya dipaksakan. "Iya. Aku akan segera masuk"
Dahyun terlihat masih cemas. Dia sangat mengenal Sana. Pasti ada masalah yang terjadi pada Eonnienya itu. Tapi dia tidak ingin bertanya lebih jauh. "Ya sudah. Aku masuk" Pamit Dahyun sembari bergerak meninggalkan tempat berdirinya.
"Dahyun" Lirihan kecil terdengar. Tangan terasa ditahan. Tubuh ditarik dan Hug ~
Pelukan tiba tiba terjadi. Sana memeluk Dahyun. Membungkam gadis Kim itu."E-Eonnie?" Dahyun jelas terkejut. Dan juga panik. Sentuhan Sana terlalu berakibat fatal untuk nya. Apalagi saat ini pelukan gadis Jepang itu terbilang cukup erat padanya. Dan lebih parah nya, bagaiamana kalau Jeongyeon melihat ini?
"Maafkan aku" Lirihan kecil Sana keluarkan. Membuyarkan segala lamunan sesaat Dahyun.
"Waegure eonnie?" Dahyun tak tahan lagi. Dia butuh penjelasan. "Apa ada yang mengganggu pikiranmu?" Tanya Dahyun lagi. Dan kini dia mencoba membalas pelukan Sana. Mengelus punggung dan kepala gadis yang dicintainya itu lembut. "Cerita lah padaku. Jangan buat aku khawatir"
"Ani. Tidak ada yang terjadi padaku" Sana berlahan melepas pelukan.
"Lalu air mata ini apa?" Dahyun menghapus jejak air mata yang terlihat olehnya.
"Ini air mata bahagia Dahyun" Ucap Sana seraya menghapus sendiri air matanya yang keluar tanpa seizinnya.
"Huh? Bahagia apanya? Aku bukan anak kecil yang bisa di bohon-"
"Aku bahagia untukmu dan Nayeon eonnie"
"Ne? Apa yang eonnie bicarakan?" Dahyun semakin dibuat bingung. Kemana arah pembicaraan gadis didepannya ini?
"Aku senang kau dan Nayeon eonnie memutuskan melangkah lebih jauh" Ucap Sana lagi. Dan air matanya tumpah lagi. Dia tak bisa mengontrolnya. Itu sakit. "Aku duluan" Sana berakhir melarikan diri. Dia benar tak sanggup lagi.
Yang ditinggalkan termenung heran.
Apa ini? Apa tadi Sana eonnie mendengar percakapanku dengan Jeongyeon eonnie dan berakhir salah paham? - Dahyun membatin."Aku harus bagaimana sekarang? Lalu untuk apa air mata itu?" Dahyun frustasi.
_Tbc_
Note; Tidak kusangka ternyata disini banyak yang oleng 🤦♀️