Hembusan nafas lelah berhembus dengan reflek. Peluh keringat terlihat membasahi tubuh. Oksigen terasa menipis membuat jalan pernafasan bagai tercekat.
Latihan yang luar biasa ketat hari ini benar benar melelahkan. Sembilan gadis yang dari tadi terus menari terlihat terduduk di lantai studio latihan. Bahkan ada yang terbaring seraya sibuk mengambil oksigen demi mengisi paru parunya.
Beberapa menit berlalu dan sang eonnie tertua terlihat bangun dari duduknya. "Aku ke toilet dulu" Ucapnya mengambil atensi.
Sang leader terlihat mengangguk kecil dan membiarkan Nayeon keluar dari ruang latihan. Dan di antara mereka terlihat jelas wajah kekhawatiran seorang Dahyun. "Aku juga mau ke toi-"
"Bisa kau temani aku dulu membeli minuman untuk semuanya di cafe bawah?" Sana memotong ucapan. Dia bahkan sudah terlihat berdiri dan menatap gadis Kim yang memang duduk disampingnya itu.
"U-uh?" Dahyun terkejut tentu saja. "A~ ba-baiklah eonnie" Tapi tetap saja gadis Kim itu mengiyakan permintaan sang eonnie. Bahkan sudah bangun berdiri juga.
"Kalian minuman yang seperti biasa kan?" Sana bertanya pada membernya yang lain. "Kau juga kan Jeong?"
"Eh?" Si gadis Yoo Yang ditegur nampak terkejut. "Ah. Ne sayang. Seperti biasa" Jawabnya. Member yang lain juga nampak mengangguk menjawab pertanyaan Sana tadi.
Sana yang telah mendapat jawaban segera menatap Dahyun. "Ayo" Ajaknya.
Dahyun mengangguk kecil dan mulai mengikuti langkah eonnie nya itu untuk keluar ruangan. "Kenapa eonnie ingin membeli minuman sendiri? Biasanya eonnie meminta tolong pada para manager" Dahyun membuka percakapan.
Yang diberi pertanyaan memberikan atensi sebentar lalu menghela nafas sejenak. "Para manager nampak kelelahan. Jadi aku berinisiatif membelinya sendiri" Jawab Sana. "Memangnya kenapa? Kau tak suka aku ajak untuk menemaniku?"
"H-huh? A-aniya eonnie. Aku tidak masalah menemanimu" Jawab Dahyun cepat dan jujur. Karena memang dia tak masalah dengan permintaan itu. Bisa berduaan dengan Sana begini justru keinginannya. Tapi sikap Eonnienya itu terlihat berbeda. Sebenarnya ada apa dengannya?
.
Di lain sisi nampak sikap aneh Jeongyeon mengambil atensi membernya.
"Ada apa eonnie?" Chaeyoung bertanya seraya membukakan penutup botol air minum untuk Mina.
"Ugh. Apa kalian tidak berpikir jika Nayeon eonnie terlalu lama di kamar mandi? Aku khawatir"
"Mungkin Nayeon eonnie sakit perut. Jadi tak perlu sekhawatir itu" Balas Momo
"Tetap saja... " Jeongyeon malah semakin khawatir. "Aku akan pergi melihatnya saja!" Dia terlihat berdiri dari duduknya dan segera meninggalkan mereka dalam ruangan itu.
"Apa mereka tidak akan bertengkar lagi eonnie?" Tzuyu bertanya khawatir
"Tidak sayang. Tenanglah" Jawab Jihyo
.
Nayeon terlihat memandangi wajahnya dari pantulan cermin wastafel. Nafasnya terlihat belum teratur saat ini. Bahkan dia mengeluarkan keringat dingin.
"Agh!" Ringisan keluar dari mulutnya. Bahkan sebelah tangan terlihat mencengkram erat kepala. Rasa sakit ini benar benar menghantam kepalanya.
"Nay? Kau didalam?" Suara Jeongyeon mengambil atensi. Dan dalam sekejap pantulan gadis Yoo itu terlihat oleh Nayeon. "Kau baik baik saja?" Tanyanya lagi.
"Hm. Aku baik baik saja" Nayeon menjawab seraya berpura pura mencuci tangan lalu wajahnya. "Kenapa kesini?"
"Aku khawatir" Jeongyeon mendekat seraya memeriksa keadaan sekitar juga. "Kau terlalu lama di toilet" Lanjutnya