47

2.9K 328 44
                                    

Matahari terlihat bersinar terang di luar sana. Menandakan hari baru telah tiba. Sepasang mata yang mulanya terpejam dengan eratnya akhirnya terlihat mengerjap beberapa kali. 

Hingga beberapa saat kemudian, mata itu terbuka sempurna. Sekilas menatap ke arah jendela yang sebagian tak tertutup gorden. Menampilkan kecerahan sang mentari di luar. Dan setelah itu, matanya kembali mengedar memperhatikan seisi kamar yang sudah terang.

"hah~" helaan nafas tiba tiba keluar begitu saja kala mendapati hal yang janggal disampingnya. "Sejak kapan kau berbaring disampingku Yoo Jeongyeon?" Tanyanya.

Sang pemilik nama tersenyum tipis. "mian. Aku pindah ke sini saat tengah malam"

"waeyo?"

"um..hanya ingin saja.  Rasanya aku tidak mau meninggalkan mu terlalu lama"

"ck! kau terlalu pandai mencari kesempatan"

"Ayolah Nay.. jangan memarahiku" Jeongyeon berucap. "Aku begini karena perasaanku yang  sudah mulai bertambah padamu. Aku benar tak mau meninggalkanmu"

"yayaya..terserah apa katamu sweet talker" balas Nayeon sembari bergerak memunggungi. Rasanya dia lelah lagi. Ingin segera menutup mata untuk kembali tidur.

"Nay..."

"Diamlah. Aku masih mau tidur" Tegur gadis Im itu.

"Allaseo" Renggut jeongyeon dan tanpa permisi segera menghapus jarak dan memeluk tubuh Nayeon dari belakang.

"Jeongyeon! Lepas!"

"Tidak akan. Jadi tidur saja lagi" Gadis Yoo itu bersikeras.

Yang dipeluk menghela nafas kecil. Tapi setidaknya pelukan gadis itu menambah kenyamanan untuknya. Sepertinya dia akan tertidur semakin lelap.
.

Di lain sisi, Dahyun juga terlihat terbangun dari tidur nyenyaknya. Dan senyuman reflek terbentuk dengan lebar di wajahnya.

Bagaimana tidak?
Tangan posesif yang melingkar di pinggang jelas membuat kebahagiannya tak bisa terbendung lagi.

Posisi tidur di ubah menjadi menyamping. Dahyun ingin melihat jelas wajah cantik gadis yang baru semalam memiliki status sebagai kekasihnya itu. Bulu mata yang lentik, kulit wajah yang terlihat bersinar, hidungnya yang mancung dan juga bibir merah muda yang terlihat menggoda itu. Semua itu mengambil atensi.

"ngh? Dahyun?" Sang pemilik tubuh yang menjadi bahan perhatian mulai terusik.

"morning cantik" Dahyun menyapa. Membuat seuntas senyuman tercipta dari Sana. Mata yang semula masih terpejam itu akhirnya terbuka juga.

Segera si gadis Jepang meraih tangan Dahyun dari pipinya. Yang menjadi alasan terbesar kenapa dia terbangun. Digenggamnya tangan itu lalu dikecupnya. "morning juga sayang"

Blush..
Rona merah tercetak jelas di wajah Dahyun. Ini situasi yang tak bisa dia anggap biasa. Perkataan, gesture dan ciuman dari Sana mampu membuat jantung berdetak dengan kencang.

kekehan kecil si gadis Jepang keluarkan. Dahyun memang menggemaskan. Berlahan, Ia pun bangun terduduk dari baringannya. "Ayo bangun. Lalu kita mandi" ajaknya kemudian.

"N-Ne?"

"Kita mandi bersama sayang. Jadi ayo bangun"

"huh? A-Aku..." Rona merah semakin jelas terlihat dari Dahyun karena kontras dengan kulit putihnya. "A-aku akan mandi nanti. Eonnie duluan saja" tolaknya sembari membungkus tubuhnya dengan selimut. Dia sudah sungguh malu hanya untuk memperlihatkan wajahnya pada kekasihnya itu.

Sana yang melihat tak bisa untuk tak terkekeh lagi. Dahyun sangat mudah di goda. Dan segala reaksi malu malunya itu menjadi tontonan yang sangat menarik dan juga cukup memuaskan.

Be Okay! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang