Beberapa menit telah berlalu. Dan Sana sudah terlihat menyelesaikan aktivitas bersih bersihnya. Dia hanya tinggal mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil yang terlihat melingkar dileher miliknya.
"Jeong, aku ke bawah dulu" Sana berujar meminta izin pada gadis bersurai pendek yang terlihat sudah lebih dulu berbaring diatas ranjangnya.
"Mau minum?" Jeongyeon bertanya yang langsung dibalas anggukan dari sang pacar. "Kau disini saja. Biar aku yang ambilkan" Lanjut si gadis Yoo seraya menyingkirkan selimut yang menghangatkan bagian tubuh bawahnya.
"Tidak usah. Biar aku saja" Sana menolak. "Jangan terlalu memanjakan ku"
Yang ditegur hanya memberikan senyuman. "Apa salahnya jika aku memanjakan kekasihku sendiri, hm?"
Sana ikut tersenyum. "Sudah ah. Berhenti menggoda ku" Ucapnya seraya membuka pintu kamar. "Aku tidak akan lama"
Melihat anggukan pelan Jeongyeon membuat Sana akhirnya berlalu keluar kamarnya. Suasana sepi didapatkannya. Itu sudah jelas karena membernya sudah berada di kamar masing masing.
Langkah demi langkah Sana tapaki hingga akhirnya tiba di dapur. Dia sebenarnya ingin membuatkan Dahyun cokelat panas nya seperti biasa. Tapi sosok salah satu membernya yang berada disitu mengambil alih atensinya. "Oh? Nayeon eonnie? Belum tidur?"
"Oh?" Yang ditegur menengok. "Aniya" Gadis Im itu menjawab. "Aku harus membuatkan Dahyun cokelat panasnya terlebih dahulu"
"Huh?" Sana terkejut kala dia akan membuka pintu kulkas. Dia tak menyangka eonnienya itu akan mengambil alih tugasnya. "Eonnie membuatkannya?"
Nayeon mengangguk seraya mengaduk cokelat panas yang baru saja selesai dibuatnya. Lalu dia menatap Sana. "Karena malam ini dia denganku. Jadi aku ingin memperhatikannya" Ucapnya. "Kalau begitu aku duluan ya" Pamit Nayeon lalu berlalu pergi.
Brak!
Pintu kulkas yang telah terbuka kecil di tutup keras oleh Sana. Dia sangat terganggu dengan hal itu. Kenapa Nayeon yang semula tidak terlalu memperhatikan Dahyun malah jadi seperti ini?"Ughhh!!"
.
Nayeon membuka kamarnya. Dia terkekeh kecil sedari tadi. Hingga mengambil atensi tamunya yang terlihat berbaring diranjangnya."Eonnie dari mana?" Tanya Dahyun.
"Dari dapur untuk membuatkanmu ini" Jawab Nayeon seraya menyodorkan gelas berisi cokelat panas yang dibuatnya tadi.
"Uh? Eonnie membuatkanku ini?" Dahyun bertanya kaget seraya mengambil alih gelas dari tangan sang eonnie. "Gomawo eonnie" Kini Dahyun merasa sangat berterima kasih.
Nayeon mengangguk lalu masuk ke dalam selimut yang sama dengan gadis Kim itu. "Oh. Dan aku menemukan sesuatu yang menarik dibawah tadi"
Dahyun menatap sang eonnie dan sesekali menyeruput minuman kesukaannya. "Apa itu yang membuat Eonnie terus terkekeh saat masuk tadi?"
Yang ditanya mengangguk. "Aku tadi bertemu Sana didapur"
"Sana eonnie?"
"Oh. Dan dia terlihat kesal saat aku mengatakan akan membuatkan mu minuman kesukaanmu itu"
"Huh? Kenapa dia kesal?" Dahyun terlihat bingung.
"Karena aku mengambil alih tugasnya tentu saja" Jawab Nayeon cepat. "Selama ini, dia kan yang terus memperhatikan mu tentang itu? Maksudku sebelum dia menjadi milik orang lain dan kau mulai menjauhinya"
"Huh? Sekarang tidak lagi"
"Aku tau. Dan semenjak kau menjadi Dahyunnya yang lama, dia melakukan kebiasaannya lagi untukmu. Jadi dia pasti sangat kesal saat aku mengambil alih kebiasaannya itu"
"Kurasa itu bukan sesuatu yang harus membuatnya kesal" Ucap Dahyun seraya meletakkan gelasnya yang sudah kosong di nakas disamping ranjang.
Nayeon tersenyum. "Berhenti berpura pura. Aku tahu kau senang dia cemburu begitu"
"Huh? Cemburu apa?" Si gadis Kim menatap lekat sang eonnie. "Kenapa eonnie berbicara hal yang tidak masuk akal?"
Nayeon terkekeh kecil seraya mencubit gemas pipi milik Dahyun. "Aigoo.. Kau harus jadi aktris kalau begini"
"Mwoya?" Dahyun menepis tangan sang eonnie dari wajahnya. Yang malah membuat Nayeon kian merasa gemas pada dongsaeng nya itu.
"Kau meminta tidur denganku malam ini untuk melihat reaksi Sana kan? Dengan kata lain kau ingin membuatnya cemburu"
"Ck! Eonnie bicara apa?" Seru Dahyun lalu segera membaringkan tubuhnya. Memunggungi eonnie nya yang masih tersenyum menggoda itu.
"Kenapa kau tidak mau mengaku, eoh?" Nayeon mendekati Dahyun. Memegang pundak sang dongsaeng lalu menggerakkan gerakkan tubuh itu pelan. "Kita sudah berbagi rahasia. kenapa kau harus menyembunyikan yang satu ini?"
Dahyun menghela nafasnya. Lalu bergerak pelan hingga posisi menjadi terlentang. Dia kemudian menatap Nayeon yang sudah terlihat kembali ke posisi awalnya. Bersandar disandaran ranjang.
"Eonnie benar. Aku memang sengaja melakukannya. Aku masih mengharapkan sesuatu yang mustahil"
Nayeon tersenyum mendengar kejujuran Dahyun. "Kau tidak sepenuhnya gagal. Buktinya Sana terlihat terganggu karena semua ini. Dia menyayangimu Dahyun" Nayeon mengelus kepala Dahyun.
"Aku tau itu Eonnie. Tapi hanya sebatas adik. Aku saja yang terlalu berharap. Padahal aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk melepasnya"
"Tidak ada yang mudah" Ucap Nayeon masih dengan aktivitas mengelus kepala gadis yang lebih muda 3 Tahun darinya itu. Karena sebenarnya dia pun merasakan hal yang sama seperti yang tengah Dahyun rasakan. Dia pun ingin memanfaatkan moment tadi untuk membuat Jeongyeon cemburu. Tapi rasanya itu sia sia. "Hah~"
Semua ini hanya masalah waktu- lanjut Nayeon membatin.
"Apa eonnie sudah minum obat?" Pertanyaan tiba tiba Dahyun memudarkan lamunan sesaatnya.
"Uh? Obat?" Nayeon malah kaget.
"Reaksi apa itu? Apa jangan Jangan.." Dahyun menatap sang eonnie lekat. "Eonnie lupa meminumnya?" Dahyun bangun dari baringannya.
"A-akan ku minum sekarang!" Nayeon bergegas turun dari atas ranjangnya. Menuju ke mejanya lalu mengambil obat yang Ia letakkan disitu dan segera meminumnya.
"Ck eonnie! Kenapa bisa eonnie lupa meminumnya?"
Nayeon menatap Dahyun. "Aku tadi lupa membawanya ke tempat syuting"
"Jadi eonnie tak meminumnya dari pagi?" kaget si gadis Kim.
Nayeon menghela nafasnya seraya kembali keatas ranjang dan mulai berbaring. Lalu ia memejamkan matanya. "Aku baru melewatkannya sehari saja. Aku tidak akan langsung koleps. Jadi tenanglah"
"Tapi kan eonnie... "
"Kepalaku pusing Dahyun. Jadi marah marahnya nanti saja ya?"
"Huh kepala eonnie sakit?" Dahyun bergergas memotong jarak diantara mereka. "Akan kupijit sampai eonnie tertidur"
Nayeon tersenyum kala merasakan sentuhan Dahyun. "Gomawo"
_Tbc_
Note:
Sebenernya, aku pengen banget update setiap hari. Ngabisin draft yang sudah aku buat. Kalau bisa sih setiap menit pun aku bakalan update. Soalnya aku kaget dan juga gemas karena comment kalian yang ternyata diluar ekspetasi ku😭Tapi, nggak bakalan seru sih kalau update setiap hari 🤷♀️. Iya kan?
Jadi aku bakal ekstra nahan diri. Wkwk
![](https://img.wattpad.com/cover/253973631-288-k822445.jpg)