32

2.3K 345 62
                                    

Suasana tampak hening. Yang ada hanyalah mata yang fokus ke arah luar minimarket dari balik kaca. Memperhatikan kendaraan yang lalu lalang dan beberapa orang yang lewat.

"Y-yak ada yang melihat kesini. Cepat tundukkan kepala kalian" Dahyun menegur refleks dua gadis yang duduk disamping kiri dan kanannya.

Yang ditegur segera melakukan perintah. Memperbaiki topi dan terlihat menunduk demi menyembunyikan identitas. Mereka tak ingin aktivitas pribadi mereka diketahui masyarakat sekitar. Itu akan sangat mengganggu.

"Apa sudah aman?" Chaeyoung bertanya kemudian. "Ice cream ku akan mencair" Rengeknya sembari memakan ice creamnya itu dengan posisi tak nyaman.

"Sudah" Tzuyu menjawab untuk keduanya.

"Hah~ hanya makan ice cream di minimarket saja begitu menyulitkan" Dahyun menghela nafas sembari memperbaiki posisi duduknya. "Kita kembali ke dorm saja" Ajaknya kemudian.

"Huh? Andwae eonnie!" Chaeyoung menolak. Menghentikan pergerakan Dahyun.

"Kenapa?" Si gadis Kim dibuat bingung. Padahal kondisi untuk makan dengan tenang diarea ini benar tak aman bagi mereka.

"Ani. Itu.. " Chaeyoung berujar seraya meletakkan stik ice creamnya yang telah habis. "Kami hanya ingin bertanya sesuatu. Di dorm tidak aman untuk membahas ini"

"Huh? Apa ada sesuatu yang penting?" Dahyun penasaran. Bahkan dia sudah kembali duduk nyaman ditempatnya.

"Um..tidak juga. Kami berdua hanya penasaran dengan sesuatu"

"Hah~ ralat Chae. Hanya kau yang penasaran, aku tidak!" Tzuyu bersuara. Dia tak terima. Alhasil chaeyoung hanya bisa berdecak sebal. Tzuyu benar benar tidak bisa diajak bekerja sama.

"Lalu apa yang membuatmu penasaran?" Dahyun bertanya lagi. Bergantian Ia menatap gadis yang lebih muda setahun darinya itu.

"Tentang hubungan eonnie dan Nayeon eonnie" Ucap Tzuyu mewakilkan Chaeyoung. Lagipula dia sudah tau apa yang membuat Chaeyoung penasaran. Gadis Son itu memang sudah lebih dulu membahas hal itu padanya.

"Huh? Jadi itu yang membuatmu penasaran?" Dahyun menatap kaget gadis disamping kanannya itu.

Yang ditanya mengangguk kecil seraya membuka snack yang Ia beli bersama ice creamnya tadi. "Jadi benar eonnie dan Nayeon eonnie berkencan?"

"Hah~ Kau ini bicara apa Son? Lagipula Kau dengar itu dari mana?" 

Chaeyoung menghentikan kunyahannya. "Sikap kalian berdua akhir akhir ini membuat bingung. Eonni dul juga sudah sering keluar berkencan kan?" Tanyanya. "Lagipula, Aku juga tak sengaja mendengar pembicaraan eonnie dan Jeongyeon eonnie di hari itu"

"Huh? Hari itu? Apa maksudmu?"

"Itu.. " Chaeyoung mengunyah snacknya lagi lalu menelannya cepat. "Waktu eonnie dan Nayeon eonnie pulang lebih awal karena Nayeon eonnie tak enak badan" Lanjutnya.

"Jadi maksudmu, Kau menguping pembicaraan ku dengan Jeongyeon eonnie?" Dahyun kaget kala paham akan arah pembicaraan Chaeyoung.

"Siapa yang menguping?" Chaeyoung tak Terima. "Waktu itu aku bermaksud mengejar Mina eonnie saat dia dan Sana eonnie akan naik ke lantai dua. Tapi langkahku terhenti kala mereka juga menghentikan langkah mereka di tengah tangga. Saat akan menegur, aku malah mendengar pembicaraan eonnie dan  Jeongyeon eonnie juga" Jelas Chaeyoung panjang lebar.

Dahyun terdiam. Jadi benar Sana mendengar pembicaraan mereka hari itu. Dan berakhir salah paham seperti Jeongyeon. Tapi tak disangka, Mina dan Chaeyoung juga ikutan berpikiran hal yang sama.

"Ani Chae. Kau salah" Tzuyu bersuara hingga mengambil atensi. "Nayeon eonnie dan Dahyun eonnie itu keluar dorm hanya untuk ke rumah sak- mph?"

"Tzuyu? Kau ini bicara apa?" Dahyun menatap tajam si gadis Taiwan. Memberi signal agar membatasi setiap ucapannya tentang hal itu.

Setelah diberi anggukan kecil, Dahyun akhirnya melepaskan bekapan tangannya. Sedangkan Tzuyu benar kaget. Dia benar takut akibat tatapan intimidasi sang eonnie barusan.

"Huh? Apa itu? Kenapa kalian bertingkah aneh? Apa ada sesuatu yang tidak ku ketahui?"

Dahyun tersenyum sembari menatap Chaeyoung. "Ani. Tidak ada yang kami sembunyikan. Lagipula, tadi Tzuyu hanya asal bicara saja. Benarkah Tzuyu?"

"Ne ne. Aku hanya asal bicara saja tadi" Tzuyu menjawab cepat.

"Dan soal hubunganku dengan Nayeon eonnie" Dahyun bersuara mengambil atensi. "katakan saja jika terjadi sesuatu yang special diantara kami" Lanjutnya

"Huh? Jadi eonnie benar.."

"Aku tak akan bilang tidak. Aku juga tidak akan bilang Iya" Dahyun tersenyum penuh misteri.

"Mwoya? Jangan menggantung begitu. Jadi eonnie benar sudah melupakan Sana eonnie?"

"Huh?" Raut wajah Dahyun berubah. "Kau pikir aku bisa melupakannya secepat itu?"

"Tapi kan eonnie dan Nayeon eonnie sud-"

"Hah! Sudahlah!" Seru Dahyun. "Kita Hentikan pembahasan ini" Dahyun tak tahan lagi. "Jadi apapun yang terjadi kedepannya, biarkan mengalir saja" Lanjutnya seraya berdiri. "Dan sebaiknya kita pulang. Kajja" Ajaknya

"Eh tunggu dulu eonnie" Tzuyu tiba tiba menahan baju miliknya. "Kita harus membeli ice cream untuk member yang lain juga"

"A~ " Dahyun tersadar. "benar juga" Ucapnya. "Ya sudah. Kita beli kan untuk mereka"
.
10 menit telah berlalu dan ketiganya masih berada didepan tempat penyimpanan ice cream. Diam tak bersuara. Mata terlihat kesana kemari. Menscane setiap tulisan di ice cream itu.

"Ingat. Ini hanya untuk para member" Dahyun tiba tiba berucap memperingati.

"Huh? Aku mau beli lagi" Chaeyoung tak Terima. "Aku akan memakannya nanti malam"

"Andwae. Jangan terlalu banyak makan ice cream. Cukup sehari sekali. Kalau perlu seminggu sekali" Dahyun jelas menolak permintaan Chaeyoung itu. Sebagai yang tertua diantara mereka, Dahyun memang harus keras dalam membatasi makan makanan tak sehat untuk kedua dongsaengnya itu.

"Tapi kan eonnie.."

"Kalian tetap tak boleh makan ice cream lagi" Dahyun masih menolak. Rengekan sang dongsaeng tak akan mempan untuknya. "Jadi segera pilih kesukaan pacar kalian masing masing. Lalu pilihkan Momo eonnie dan Jeongyeon eonnie juga. Mereka bisa memakannya saat pulang dari jadwal nanti" Perintah Dahyun lagi panjang lebar. "A! Dan ini rasa cokelat mint untuk Sana eonnie" Dahyun tiba tiba meraih salah satu ice cream didepannya.

"Huh?" Chaeyoung dan Tzuyu reflek menatap Dahyun bersamaan.

"Mwo? Mwo? Kita juga harus membelikannya bukan?"

"Mwoya? Kami tak bilang apa apa"

"Ck! Tatapan kalian sudah mewakilkannya"

"Ya sudah kalau eonnie paham" Chaeyoung menjawab seraya meraih salah satu ice cream diikuti Tzuyu.

"Kita belikan apa untuk Nayeon eonnie?" Tzuyu bertanya kemudian.

"Tidak usah belikan dia apa apa. Disini tidak ada makanan yang aman untuk tubuhnya. Jadi ayo segera bayar lalu kita pulang"

"Ne! Ne!"

_Tbc_

Selamat malming para jomblo semua
(。>‿‿<。 )

Note; Aku bakal double lagi kalau rame. Soalnya pengen habisin part yang kurang memuaskan. Haha

Be Okay! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang