Aku kasih double ..
Semoga kalian senang ° ͜ʖ ͡ -Jangan marahin author lagi yaa. Hehe
.Jeongyeon terlihat tak tenang sedari tadi. Dia terus mondar mandir di kamarnya. Mengambil atensi Momo yang ingin segera tidur.
"Apa yang kau pikirkan?"
"huh?"
"Kenapa kau tak tidur?"
"ugh! Nayeon eonnie tak kunjung pulang. Aku khawatir" Jawab Jeongyeon seraya mengambil handphonenya lagi dan berusaha menghubungi Nayeon. Tapi dia tak mendapatkan jawaban yang sesuai ekspetasinya.
"Dia mungkin menginap di rumahnya. Jadi tidurlah Jeong"
Bukan Jeongyeon namanya jika dia langsung melakukan hal itu. Dia memilih mengambil jeketnya. Tak lupa kunci mobilnya juga lalu segera keluar kamar.
Sedangkan Momo yang ditinggalkan tanpa penjelasan hanya bisa menghela nafasnya. Dan membiarkan gadis Yoo itu melakukan keinginannya. Dia terlalu lelah jika harus adu argumen lagi dengan gadis Yoo itu.
Langkah kaki Jeongyeon terdengar saat dia turun tangga. Dia terlihat terburu-buru meskipun jam sudah menunjukkan tengah malam.
"Mau kemana?" Suara Jihyo yang baru saja keluar dari dapur menghentikan langkahnya.
Yang ditanya memberikan atensi tapi tak memberi penjelasan akan pertanyaan sang leader.
"Jika ingin mencari Nayeon eonnie sebaiknya urungkan saja" Jihyo berucap. Dia tentu saja tau situasi yang sedang berada di antara membernya itu meskipun tak ada penjelasan yang Ia dengar. "Dia menginap dirumahnya. Besok baru dia akan kembali ke dorm" sambungnya.
"Jihyo tunggu.." Jeongyeon mengejar si gadis Park kala gadis itu terlihat akan menuju ke tangga untuk ke kamarnya. "Apa kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku?"
"huh? Apa maksudmu?"
"Apa Nayeon saat ini sudah punya kekasih? Apa dia tengah menginap dirumah pacarnya?"
"Apa yang kau bicarakan?"
"JAWAB SAJA!" Jeongyeon bersuara keras. Jelas mengambil atensi para member yang lain. Membuat gadis gadis itu meninggalkan segala aktivitas mereka di kamar.
"Eonnie lepas" Tzuyu datang dan segera menepis tangan Jeongyeon dari pergelangan tangan kekasihnya. Dia cukup kaget melihat hal itu. "Cukup eonnie. Itu kelewatan. Aku tau jika Eonnie sedang dalam mood tak baik. Tapi jangan melampiaskannya pada setiap member" ujar Tzuyu.
Yang lain ikutan terkejut. Bukan karena Jeongyeon. Tapi karena Tzuyu berani berucap seperti itu. Selama ini jika ada pertikaian diantara member, Tzuyu enggan ikut campur. Tapi malam ini, gadis yang paling muda di antara mereka itu melakukan hal tak terduga.
"Tzuyu..." Jihyo menegur mengambil atensi. "Sudah. Tidak apa-apa. Jeongyeon eonnie hanya kelelahan. Jadi ayo masuk ke kamar dan kita tidur" Jihyo memilih menarik Tzuyu pergi. Sebelum situasi berubah tak terkendali lagi.
Para member yang lain juga melakukan hal yang sama. Tapi tidak untuk Sana. Gadis itu memilih mendekati Jeongyeon dan menarik gadis itu masuk ke kamarnya.
Dahyun melihatnya. Tangan terkepal dengan refleks. Sana jelas masih sangat care dengan Jeongyeon.
"Tidurlah lagi" suara lembut Mina menubruk indera pendengaran Dahyun hingga berhasil melunturkan lamunannya. "Jangan terlalu memikirkan sesuatu yang baru saja kau lihat. Sana Eonnie pasti hanya sebatas menenangkan Jeongyeon eonnie saja"
Dahyun menghela nafasnya. "Aku tak perduli juga eonnie" balas Dahyun lalu segera menuju ke kamarnya. Meninggalkan Mina yang terlihat menggeleng kecil melihat sikapnya yang jelas berdusta.
"Mina eonnie? Ayo tidur"
"oh? Ne Chae~"
.
Klik..
Sana menutup pintu kamarnya. Lalu menatap Jeongyeon cukup lekat."Seharian ini kau tak bisa menahan emosimu Jeong. Apa kau tau jika sikapmu itu menakuti yang lainny-"
Hug~
Jeongyeon memilih memeluk Sana hingga menghentikan ucapan gadis Jepang itu.
"Mian" satu kata terucap dari mulutnya.Terdengar helaan nafas dari Sana. Lalu berlahan membalas pelukan itu. "Apa kau sekhawatir itu pada Nayeon eonnie?"
Anggukan Jeongyeon berikan. Dia jelas tak akan berbohong untuk hal itu. "Dia menyuruhku untuk menjauhinya. Apa berlahan-lahan orang yang kusayangi akan menjauhiku? Seperti yang kau lakukan padaku Sana?"
Sana menghela nafas lagi. "Tak ada yang menjauhimu. Hanya berikan waktu saja. Dan Nayeon eonnie melakukan itu pasti ada alasannya"
"Aku tau. Tapi kenapa harus sampai membuat jarak? Sudah cukup kau melakukan itu padaku. Aku tak ingin orang lain melakukan hal yang sama"
"Aku tak menjauhimu" Sana tak terima. "Aku hanya merasa hubungan kita perlu diperbaiki Jeong. Dan aku sudah menjelaskannya padamu"
"Tapi sampai kapan?"
Sana melepas pelukan sedikit paksa. "Sampai semuanya membaik"
"Tidak ada yang membaik Sana. Semuanya semakin memburuk!"
"Semuanya memburuk karena kau melakukan dan berpikir mengikuti emosimu, Jeong" balas Sana. "Kau membuat segalanya semakin berantakan. Aku hanya ingin keharmonisan diantara member kembali lagi"
"Kalau begitu hentikan istilah break ini dalam hubungan kita" Ucap Jeongyeon. "Dan aku janji tak akan mengekangmu kala kau ingin bersama Dahyun. Aku juga tak akan melakukan skinship apapun didepan para member" lanjutnya.
Sana menghela nafas kecil. Ini sudah tengah malam. Dia lelah dan mengantuk. Tapi Jeongyeon malah membuatnya berpikir keras saat ini.
"Aku belum bisa" Sana menolak. Jeongyeon jelas kecewa. Tapi ini lebih baik daripada Sana meminta putus padanya. Dia belum sanggup melepas gadis Minatozaki itu.
"Kembalilah ke kamarmu dan segera istirahat. Aku juga ingin tidur" ucap Sana.
Jeongyeon menghela nafasnya lalu mengangguk. "Baiklah" ucapnya seraya mengelus kepala Sana lembut. "Segeralah istirahat" sambungnya lalu tak lupa memberikan kecupan di kening milik Sana. "Aku mencintaimu"
_Tbc_
Misi berhasil ᕦ( ͡͡~͜ʖ ͡° )ᕤ
Sampai jumpa minggu depan 👋