27

2.6K 366 198
                                    

Sana menghela nafas panjang. Dia tak menyangka jika semua keputusannya selama ini ternyata menyakiti Ia juga. Nasi sudah menjadi bubur. Benar benar terlambat.

Mata kembali menatap gadis yang berasal dari negara yang sama dengannya itu. Hingga semerbak ingatan kembali menerjang.

"Jeongyeon memintaku jadi kekasihnya"

"Apa?" Mina terperanjat kaget kala mendengar ucapan sang eonnie. Dia pikir Sana datang ke kamarnya karena bosan dan ingin bermain game. Tapi ternyata semua di luar ekspetasi nya. "Eonnie bercanda kan?"

"Ani" Sana menggeleng. "Semalam saat kalian semua keluar, Dia dan Dahyun merencanakan hal lain" Ucapnya. "Aku tak menyangka Jeongyeon menaruh perasaan padaku" Sana menghela nafas.

"Dahyun? Kenapa dia terlibat?" Mina mengernyit bingung. Nintendo yang masih dipegang diletakkan. Dia memilih duduk bersila diatas ranjang seraya menatap Sana lumayan lekat.

"Dahyun membantunya. Dan gadis itu ingin aku menerima Jeongyeon"

"Apa? Tunggu tunggu.. Ini membuatku bingung. Kenapa dia harus memaksa eonnie menerima Jeongyeon? Eonnie tak menyukai gadis Yoo itu kan?"

Sana menggeleng. "Kau tau jika aku menyukai Dahyun. Bahkan sebelum kita debut. Bagaimana mungkin aku bisa menyukai orang lain?"

"Lalu eonnie akan bagaimana?"

"Apa menurutmu aku harus menerima Jeongyeon?" Sana menatap Mina. Dia butuh bantuan. "Lagipula aku tak ada harapan bersama Dahyun. Dia menganggapku hanya kakak dan sahabatnya" Lanjutnya lesu.

"Dan eonnie juga terus menganggapnya adik selama ini" Balas Mina. "Eonnie terus berujar senang di hadapannya jika dia adalah adik yang paling eonnie sayang"

Sana mempoutkan bibirnya sembari berdecak sebal. "Dia yang lebih dulu membuat batas diantara kami. Sikapnyalah yang membuatku mau tak mau mengikuti alur yang Ia buat ini. Dia hanya menganggapku sebagai kakaknya" Ucap Sana. "Aku tidak mau kehilangannya jika tak kulakukan itu"

Mina menggeram frustasi. Eonnie nya ini benar bodoh dalam hal percintaan. "Kan aku sudah pernah bilang kalau Dahyun juga menyukai Eonnie"

"Ya. Hanya sebatas kakak. Tak lebih" Tekan Sana tak mau kalah. "Buktinya dia membantu Jeongyeon agar jadian denganku"

Mina menghela nafasnya. "Kalau begitu, jujur saja pada Dahyun tentang perasaan eonnie. Dan jangan Terima Jeongyeon" Ucap Mina to the point. Mina hanya malas berucap banyak yang ujung ujungnya terus dibantah oleh sang eonnie.

"Huh?" Yang diberi nasehat jelas terkejut. "Kau gila?! Bagaimana jika Dahyun menjauhiku karena itu? Lebih baik aku memendam perasaanku sendiri saja!"

"Ck! Dengan menerima Jeongyeon eonnie saja, Dahyun pun akan tetap melakukan itu pada eonnie" Mina mulai kesal.

Sana kaget. Bahkan kini mulai menunjukkan kerisauannya yang tak bisa dibendung lagi. "A-aku belum sanggup mengakui perasaanku pada Dahyun" Sana membuang muka tak berani menatap Mina. "Ja-Jadi kurasa aku akan menerima Jeongyeon" Lanjutnya "Aku ingin melihat reaksi Dahyun terlebih dahulu. Apa benar dia menyukaiku atau tidak?!"

Be Okay! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang