49

2.7K 320 35
                                    

Seminggu telah berlalu. Berita hiatusnya Im Nayeon member dari girl grup Twice telah tersebar luas di kalangan para penggemar. Dan tentu saja seluruh dunia juga ikut mengetahuinya.

Alasan hiatusnya tak terlalu di beberkan dengan jelas. Hanya mengandalkan alasan kesehatan yang tengah terganggu. Persoalan kecelakaan itu tak ikut di publish. Nayeon tak ingin publik tau tentang itu.

"Bagaimana keadaanmu hari ini? Apa kau masih merasa pusing dan mual?" Jeongyeon terdengar bertanya pada gadis kelinci yang berada diatas ranjang rumah sakit itu.

Yang ditanya menghela nafas berat. "Tidak. Aku sudah baik baik saja" Jawab Nayeon. "Dan aku begitu bosan disini. Jeong~" Ia beralih menatap gadis yang kini sudah sibuk memotong buah di sebelahnya itu.

"hm?"

"Bujuk oppaku agar aku bisa pulang ke rumah. Aku tidak separah itu untuk berdiam diri disini"

"Kau tau aku tak bisa melakukannya Nay.." Jeongyeon menatap wajah merengek gadis Im itu. "Eomma, appamu dan juga adikmu sudah setuju kau dirawat inap disini. Memberpun setuju. Dan menurutku itu yang terbaik"

"Terbaik apanya? Aku mati bosan disini. Aku hanya terus terussan berbaring dan dilarang melakukan ini itu. Keluar ruangan saja harus di jaga ketat. Heol~ Rasanya aku seperti hewan peliharaan" Nayeon mengeluh seraya menatap langit langit ruangannya.

"Kan aku setiap hari datang kesini. Aku juga ikut menginap beberapa kali saat aku tidak punya jadwal. Yang lain juga rajin datang menjenguk. Jadi Kenapa kau harus bosan?"

"Yak!" Tatapan tajam Nayeon berikan."Kau tidak tau saja rasanya di atur atur. Aku benar tak bisa melakukan kemauan ku sendiri disini. Aku lelah"

"Apa bedanya dengan keseharian kita sebagai idol? Itu sama saja. Kita juga sering di atur atur perusahaan"

"Itu berbeda Jeong~" Dia mempoutkan bibirnya. "Di sini aku sangat di kekang. Saeho oppa benar menyebalkan"

"Hey, itu demi kebaikanmu. Dia tak ingin kau melakukan aktivitas berat. Semua untuk kesehatanmu" Jeongyeon memberi nasehat seraya meletakkan pisau yang dari tadi dipegangnya ke atas meja. "Dan Makan dulu apel ini" Dia menyodorkan sepotong kecil buah yang sudah dalam bentuk kecil itu pada Nayeon. "aaa..Buka mulutmu" Suruhnya.

Yang disodorkan mau tak mau membuka mulut dan mulai mengunyah.

"Bagaimana kalau aku bawa kau ke rooftop rumah sakit setelah ini? Hitung hitung membuat moodmu lebih baik" Jeongyeon tiba tiba menyarankan. Dia kasihan juga pada Nayeon.

"Shirreo! aku ingin pulang" Si gadis Im menolak. Lagipula urusan keluar dari ruangan itu begitu sulit. Apalagi mendengar omelan Saeho sungguh membuat telinga sakit.

"Ya sudah, nanti aku bantu kau bicara" Satu kalimat pembangunan mood mengambil atensi seorang Nayeon.

"Jinjja?" Wajah bahagia terlihat. "Kau benar akan membantu?" Nayeon bahkan bangun terduduk diatas ranjangnya. Dia menatap Jeongyeon dengan senang.

"Iya. Tapi dengan satu syarat. Kau harus menghabiskan apel apel ini"

"Kenapa memberi syarat semudah itu? Apa tidak ada yang lebih sulit?" Nayeon malah bertanya bingung.

"Kau seharusnya bersyukur kuberi persyaratan mudah Nay. Kalau sulit kau tidak bisa melakukannya" Ucap Jeongyeon seraya meletakkan piring berisi potongan apel itu disamping pisau di atas meja lalu ikut mengambil tempat di sisi gadis kelinci manis itu.

"Apa maksudmu aku tidak bisa melakukannya? Aku bisa melakukan apapun"

"Aku tau. Tapi tidak untuk persyaratan sulit yang akan ku berikan"

Be Okay! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang