Pintu dorm terbuka. Menampilkan Dahyun dan Nayeon yang baru saja kembali dari rumah sakit menemui Saeho karena panggilan pria itu semalam. Dan untungnya, tak ada masalah serius yang terjadi.
"Langsung istirahat" Pesan si gadis Kim pada Nayeon.
"Hm" Nayeon mengangguk sebelum berbelok menuju tangga untuk naik ke kamarnya.
Melihat gadis yang lebih tua darinya itu berlalu pergi, Dahyun pun melanjutkan langkah kakinya. Tak sengaja, arah pandang menuju ke sofa dorm. Sana terlihat disitu. Duduk termenung seperti tak memiliki nyawa. Tingkah gadis itu begitu membingungkan sejak semalam.
Tak memiliki niat menegur, membuat Dahyun terus melanjutkan langkah demi ke kamarnya. Toh Sana tak menegur juga.
Helaan nafas keluar seraya tubuh dibaringkan di atas ranjang. Kepalanya saat ini sedikit sakit karena memikirkan begitu banyak masalah.
Tok tok tok..
Pintu diketuk dan terbuka tanpa seizinnya. Jelas mengambil atensi."Jihyo eonnie?" Dahyun terkejut kala mendapati leadernya itu mengunjunginya.
"Kau sibuk?" Jihyo bertanya seraya mendekati ranjang dimana Dahyun terlihat terduduk akibat rasa terkejutnya tadi.
"Huh? Aniya. Ada apa eonnie?"
Jihyo menghela nafasnya. "Syukurlah kau tak sibuk. Karena aku ingin berbicara padamu" Ucap si gadis Park seraya mengambil duduknya juga dipinggir ranjang.
Dahyun yang mendengar mengernyit bingung. "Apa ada sesuatu yang penting?"
"Ya. Dan itu tentang Nayeon eonnie. Aku ingin tau keadaannya. Dia tak mau menjawabku jika aku bertanya tentang hal itu"
"Apa yang membuat Eonnie berpikir jika aku juga akan mengatakannya?" Dahyun balik bertanya. Seraya mendekati Jihyo dan duduk disampingnya. Membuat telapak kaki menyentuh karpet bulu di bawah.
"Karena kau tak bisa berkata tidak padaku Kim Dahyun" Jawab Jihyo penuh penekanan. "Jadi, katakan padaku tentang keadaannya!"
"Tapi eonnie.." Dahyun berubah resah. "aku sudah terlanjur berjanji pada Nayeon eonnie"
Jihyo menghela nafasnya lagi. "Apa keadaannya parah?"
"A-Aniya.. Nayeon eonnie baik baik saja"
"Kalian sering bolak balik ke rumah sakit. Apa menurutmu aku akan percaya dengan jawabanmu jika seperti itu?" Ucap Jihyo kembali menatap tajam Dahyun. Karena dia memang tau dengan yang terjadi diantara dua membernya itu. Hubungan yang terjalin karena saling menguntungkan.
"Aku sudah sering kali mendapati nya muntah. Keseimbangannya juga beberapa kali tidak stabil karena kondisi kepalanya itu. Jadi aku benar takut jika keadaannya semakin parah" Jihyo melanjutkan ucapan. "Jadi katakan padaku saat ini juga. Biar aku bisa mengurangi waktu latihan kita. Sebagai leader aku berhak memukakan pendapatku pada yang bertanggung jawab akan jadwal kita"
Dahyun yang mendengar sejenak berpikir. Ucapan Jihyo ada benarnya. Latihan dan jadwal yang menguras tenaga benar tak baik untuk Nayeon.
Helaan nafaspun lolos begitu saja. "Baiklah eonnie. Tapi jangan katakan pada Nayeon eonnie kalau aku mengatakan ini pada eonnie" Ucap Dahyun memutuskan.
"Hm. Aku janji" Balas Jihyo cepat. Dan setelah perjanjian itu terucap, Dahyun pun menceritakan keadaan Nayeon yang didengarnya.
"Intinya, Nayeon eonnie harus banyak istirahat. Itu kenapa aku terus memasang mataku selama latihan atau saat ada jadwal diluar padanya. Aku khawatir" Ucap Dahyun diakhir ceritanya.
Jihyo menghela nafasnya lagi. Nayeon benar benar memendam masalahnya sendirian. "Terimakasih sudah mau mengatakan ini. Aku akan bertemu sajangnim juga untuk membicarakan hal itu" Ucapnya seraya berdiri dari duduknya.
"Aku mengharapkan berita baik eonnie" Dahyun mendongak menatap Jihyo karena posisi. "Kita berdua sama sama tak ingin kejadian buruk menimpa Nayeon eonnie"
Jihyo mengangguk lalu mengacak ringan rambut pirang Dahyun. "Iya. Akan ku usahakan"
Senyuman si gadis Kim kembangkan. Dia pun ikutan berdiri. Sekaligus mengantar Jihyo yang akan keluar dari kamarnya.
"Eoh? Apa yang eonnie lakukan disini?" Suara Tzuyu mengambil atensi Jihyo yang baru saja keluar, dan Dahyun yang berdiri di ambang pintu.
"Sayang?" Balas Jihyo mendekati.
"Huh? Apa ini? Kenapa eonnie-dul berduaan didalam kamar? Apa aku sedang diselingkuhi?" Tzuyu bertanya dengan bersedekap dada. Bahkan terlihat mempoutkan bibirnya karena kesal.
"Oh. Aku sedang mendekati leader" Dahyun bersuara. Sengaja menggoda sang maknae.
"Mwoya eonnie? Kenapa ambil milikku juga?" Tzuyu segera menarik Jihyo dan di dekapnya erat. Membuat Dahyun terkekeh pelan. Bahkan Jihyo pun ikutan tertawa karena tingkah menggemaskan kekasihnya itu.
"Dahyun hanya menggodamu" Ucap Jihyo. "Dan tadi aku hanya membicarakan sesuatu dengan nya. Jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan" Jelas si gadis Park. "Sebaiknya kita ke dapur, kau belum makan siang" Ajaknya kemudian.
"Oh. Benar juga" Tzuyu melepas dekapannya. Lalu menatap Dahyun yang masih terkekeh.
"Wae? Kau mau marah padaku?" Dahyun terdengar menantang yang dibalas decakan sebal. Saat ingin membalas juga, tiba tiba Tzuyu teringat sesuatu. Segera Ia menatap sang kekasih. "Eonnie, aku ingin membicarakan sesuatu dengan Dahyun eonnie juga. Eonnie duluan ke dapur. Aku tak akan lama"
"Baiklah" Sahut Jihyo lalu berlalu pergi.
Setelah kepergian leader, Tzuyu mendekati Dahyun yang masih betah berdiri diambang pintu. "Apa eonnie bisa lakukan sesuatu pada Sana eonnie?" Tanyanya berbisik .
"Huh? Kenapa meminta hal itu tiba tiba?" Dahyun dibuat bingung yang dibalas helaan nafas cukup berat dari Tzuyu.
"Ani..hanya saja..Tingkah Sana eonnie seharian ini begitu aneh. Dia sudah lama berdiam diri disitu. Tak berbicara, bahkan makan pun tak dilakukannya. Apa sesuatu terjadi pada kalian eonnie?" Tzuyu menatap Dahyun.
"Tidak. Kami tak bertengkar atau sejenisnya" Jawab Dahyun seraya menatap gadis yang mereka bicarakan yang masih terduduk diam disofa dorm. "Aku juga sadar akan tingkah anehnya itu dari semalam. Aku takut itu karena dia bertengkar dengan Jeongyeon eonnie. Tapi dia tak mengakuinya saat kutanya"
"Kurasa bukan itu" Tzuyu menolak opini Dahyun. "Mereka berdua pagi tadi terlihat baik baik saja. Sana eonnie bahkan mengantar Jeongyeon eonnie keluar dorm"
"Huh? Jeongyeon eonnie keluar?"
Tzuyu mengangguk. "Oh. Jeongyeon Eonnie dan Momo eonnie punya jadwal berdua. Itu kenapa aku ingin eonnie melakukan sesuatu pada Sana eonnie"
Dahyun menghela nafas. "Kemarin kemarin, kau dan Chaeyoung menasehati ku untuk menjauhi Sana eonnie dan tak terlalu melakukan kontak apapun. Tapi kenapa kau malah berubah begini?"
Tzuyu ikutan menghela nafas lalu menyandarkan punggungnya di tembok samping pintu kamar Dahyun. Matapun tertuju pada Sana. "Aku hanya tak tahan melihat Sana eonnie begitu. Dia sangat aneh. Jadi lakukan sesua-"
"Chou Tzuyu? Makananmu akan dingin. Cepat kemari" Teriakan Jihyo memotong ucapan. Dan juga sedikit mengangetkan. "Eonnie, hanya kali ini. Sebelum Jeongyeon eonnie pulang juga. Lakukan sesuatu pada Sana eonnie" Pesan Tzuyu sebelum berlari ke dapur.
"Hah~ apa yang harus kulakukan?"
_Tbc_
Kayaknya aku bakal update tiap hari deh🤔
