"kak, plan b konsumsi dan teknis acara buat event sabtu depan udah jadi."
lapor seorang adik kelas yang sempat berlari menghampiri gue tadi, ia merupakan anggota osis.
gue mengangguk senang. "oh ya? nanti lo bisa lampirin di chat group atau personal aja biar gue bintangin."
"kak, tim dekor kurang budget!"
lapor adik kelas lain membuat gue membelalak lantas terheran. padahal biasanya baik-baik aja.
"lo bikin konsep jenis apa emangnya? ga ada riset tolak ukur budget dulu? kita bukan sultan loh."
jawab gue tenang. adik kelas menyengir sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"kak, gawat nih!"
"kak, kita ga kekurangan orang?"
"kelas satu ada yang ga bisa maju pensi kak!"
seru beberapa adik kelas yang lain ikut menghampiri gue. semakin lama menjadi kerumunan.
gue baru tahu ternyata menjadi kak hyunjin, yang merupakan sesepuh ketua osis, tidak mudah.
bahkan somi, yuna, yujin dan jinsung sampai ogah ogahan kalau berjalan dengan gue di area sekolah.
pasti seseorang akan menghampiri gue dengan berkas osis dan bertanya sesuatu panjang lebar.
maklum, orang penting ┐(´д')┌
"(y/n)!"
seru seorang pemuda yang tengah berdiri di depan pintu gerbang sekolah gue. mana suaranya membahana.
otomatis gue menoleh ke arah pemilik suara yang tengah melompat-lompat sembari melambaikan tangan.
bukan hanya gue rupanya, seluruh orang yang berada di sekitar langsung menoleh ke arah pemuda tersebut.
"masalah nanti kita diskusi di group chat ya, kalau susah kita rapat besok."
final gue menyela kerumunan adik kelas yang tadinya mengepung gue. lantas gue menghampiri sang peneriak nama gue.
pemuda tersebut tampak tengah mengenakan sebuah tas selempang besar. tampaknya baru pulang kuliah.
"kakak ngapain?"
tanya gue bersemangat. biasanya ia akan mengajak gue main. sang pemuda tersenyum berseri-seri menatap gue.
dia kak junkyu, salah satu alumni sma gue yang paling dekat dengan gue setelah asahi (tentu saja).
biasanya, ia akan menjemput gue untuk pergi main bersama bila gue tidak ada kegiatan atau janji.
"jemput kamu."
jawab kak junkyu singkat namun kesannya manis, atau hanya anggapan gue saja jangan terlalu dipikirkan.
"kakak baru pulang kuliah kan? ga capek?"
tanya gue. dia balas dengan menggeleng kuat seolah semangatnya berapi api. menggemaskan.
"oya, kakak ga bawa motor hari ini karena lagi di servis. kamu ga apa-apa kalau kita naik bus umum?"
tanya kak junkyu cemberut sembari menunduk lesu. bahunya yang lebar terlihat naik turun.
"ga apa-apa, gue sering naik bus umum."
jawab gue seraya mengangguk maklum. setelah naik kelas tiga, gue memang memutuskan berangkat sekolah sendiri.
tentu saja, terkadang saat pulang sekolah gue minta nebeng ke teman-teman yang lain. nunggu bus agak lama brou.
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend ; treasure✓
Fanfiction↬ completed Bagaimana rasanya dikelilingi tiga belas laki-laki yang menyukaimu?