"gue jagain pintu, buruan salin!" seru bang yedam berdiri di depan pintu.
pagi ini pelajaran pertama di kelas gue adalah kimia dan kebetulan ada pr yang diberikan kemarin.
"(y/n). lo udah kerjain kim?" tanya park jisung.
"udah sih. tapi mungkin ada yang salah," sebenarnya gue tahu kalau jawaban gue benar semua.
"pinjem dong."
"kenapa lo ga pinjem punya eunsang aja? sang, lo udah kerjain kim?" tanya gue pada lee uunsang yang duduk tepat di depan bangku gue.
"bagus amat lo mikir udah kerjain kim sialan," jawabnya.
"jinsung! lo udah kerjain kim?" tanya gue pada jung jinsung yang baru saja masuk kelas.
"hah? emang ada pr?" seru jinsung langsung berhamburan mencari contekan.
"../n) gue pinjem y-" ucapan jisung terpotong oleh pekikan yedam dari ambang pintu.
"ada pak taeyang!"
seisi kelas seketika berhamburan menuju bangku masing-masing.
pintu kelas terbuka menampakan seorang lelaki dewasa dengan pakaian hitam putih.
"selamat pagi, pak guru!" seru seluruh anak berdiri dari bangkunya.
"pagi anak-anak, hari ini kita akan mempelajari bab baru."
untungnya pak taeyang ga inget ada pr-
"pak! Ada pr!" Seru Yedam membuat hampir seisi kelas mengumpat sementara yedam menyengir kuda.
"baiklah, keluarkan buku pr kalian. ada yang belum mengerjakan? silahkan keluar," pinta beliau.
dan benar saja, hampir seisi kelas keluar.
"hanya Jung (y/n) dan Bang Yedam yang mengerjakan?"
"kalian dapat nilai sempurna. yang tidak mengerjakan pr silahkan lari seratus putaran di lapangan!" sambungnya.
"gila, nggak kira-kira apa pak," Keluh salah satu diantara mereka.
"ayo semuanya menuju lapangan." tegas beliau.
gue duduk pada salah satu bangku yang letaknya berada di pinggir lapangan lari.
"satu!" seru eunsang menghitung banyak putaran.
"lebih cepat!" seru pak taeyang.
mereka menghembuskan nafas kasar. "udah cepet kok pak!"
yedam tertawa seraya duduk di samping gue.
"lo sih pake ingetin pr, kasian tuh mereka," ujar gue menyalahkan yedam.
"ga apa-apa, biar mereka jera, udah lama juga kita baik ke mereka."
benar juga, selama ini cuma gue dan bang yedam yang mengerjakan pr.
apa mereka benar benar akan jera?
"../n) udah ga usah diambil pusing, mau ke kantin?" ajak yedam santai.
"emangnya boleh?" setahuku siswa tidak boleh makan pada saat bel istirahat belum berbunyi, sekalipun sedang jam kosong.
"kagak bakal ketahuan, ayo buru."
"wah ternyata rame juga ya waktu jam pelajaran," ujar gue.
"lo mau makan apa?"
"gak laper, permen."
yedam meraih setangkai permen, membayarnya kemudian memberikan pada gue.
"here you go, princess," ujarnya iseng membuat gue terkekeh.
gue meraihnya, "lo makan apa dam?"
"teokbokki."
"buset, lo laper?"
yedam hanya menyengir.
"kalian berani ya makan di kantin sementara saya sibuk mengurusi anak-anak yang lari? kalian pikir saya tidak tahu?" suara berat yang familiar.
kami-gue dan Yedam-menyengir. "ampun pak."
"kalian lari seratus putaran di lapangan!" pinta pak taeyang.
huft, pantas kantin tiba-tiba sepi. teokbokki si yedam belum abis pula.
Bang Yedam
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend ; treasure✓
Fanfic↬ completed Bagaimana rasanya dikelilingi tiga belas laki-laki yang menyukaimu?