"Abis ngapain aja?"
Deg.
Rasanya jantung gue berhenti berdetak selama beberapa detik tepat saat suara itu keluar. Orang itu..
Ya, Asahi.
Asahi membuka mulut lagi, "Gue bilang jangan main sampai melebihi pukul empat, ini udah pukul lima. Lo ngapain aja? Tadi siapa?"
Berbeda dengan perlakuannya ke orang lain, dia cenderung cerewet ke gue. Mungkin karena kami sudah seperti adik dan kakak.
Sebenarnya, saat masih kecil gue dan Asahi sering main bareng dan dia ga banyak bicara bahkan bergerak. Tapi lambat laun dia menunjukkan sisi cerewetnya.
Gue yang ketakutan mendadak gugup, "T-tadi g-gue ke mini-market, t-terus waktu gue keluar-"
Grep.
Gue tercekat. Saat ini lengan Asahi melingkari leher gue, ia membenamkan kepalanya. Dipeluk bukan diketekin. Hanya bertahan beberapa lama, posisinya kembali seperti semula.
Kemudian ia menangkup wajah gue, "Ada yang luka?" Sambil mengusap-usap wajah gue lembut. Gue menggeleng, Asahi benar-benar terlihat khawatir-walau dengan ekspresi datar-dan itu membuat gue merasa bersalah.
"Tadi siapa?" Tanya Asahi lagi. Gue memainkan jari-jari gue, "Yedam, ketua kelas."
"Ga bareng Somi?"
"Iya, Gue niatnya beli makanan terus pulang pake ojol. Tapi hujan deres terus kepaksa nunggu, kebetulan ada Yedam masuk mini-market terus gue dianterin. Y-yedam cuma anter pulang kok!"
Asahi akhirnya bisa bernapas lega setelah ucapan terakhir gue, simpel banget orangnya.
"Lain kali, kalo temen-temen lain udah pulang lo ikut pulang. Kecuali kalo Somi, Yujin, Yuna sama Jinsung juga main.
Minimal satu diantara mereka harus bareng lo. Jangan sendirian, lo bisa ajak gue, atau seenggaknya bawa kendaraan sendiri. Paham?"
Jelas Asahi panjang lebar.
Gue otomatis mengangguk-anggukan kepala dengan ekspresi yang mungkin membuat gue terlihat bodoh.
"Pft!" Asahi menahan tawanya membuat gue mengerutkan dahi, "Apa?"
"Biasa aja mukanya, gue ga marah. Yuk pulang, bunda udah masak," Ajak Asahi seraya menggandeng tangan gue menuju sepeda motornya.
• • •
"Bunda! (y/n) sama Asahi pulang!" Seru gue berhasil masuk ke dalam rumah Asahi. Bunda Asahi yang menyuruh gue memanggil beliau seperti itu.
"Masuk! Buruan bantuin bunda disini!" Jawab bunda teriak sama kencangnya dengan gue.
Gue dengan sigap berlari menuju dapur, sementara Asahi yang tuan rumah santai-santai aja.
"BUNDAAA!" Pekik gue tanpa merasa terganggu.
"(y/n) potong wortel disitu ya. Cepet, bunda lagi butuh, okay?" Pinta bunda tanpa basa-basi.
Gue mengangguk dan segera memotong wortel. Bunda serem kalo lagi serius, sama kaya Asahi.
Bisa aja gue digeprek kalo gamau bantu.
"Akh!" Rintih gue.
"Kenapa /n)?" Tanya Asahi tiba-tiba nongol di dapur dan langsung menghampiri gue. Sementara gue masih megangin jari gue yang berdarah.
"Gapapa," Jawab gue pura-pura baik-baik aja, masalahnya gue masih demen motong wortel.
Asahi dengan sigap mencuci jari gue bersih dan bergegas mengambil plester luka.
"Makanya hati-hati," Nasihat Asahi sambil memasangkan plester luka.
Gue cuma diem aja.
"Bunda, aku bawa (y/n) istirahat dulu ya di belakang," Kata Asahi pada bunda yang langsung diiyakan oleh bunda.
"Tapi aku masih mau bantuin bunda," Tolak gue. Asahi menghela napas, "Istirahat, daripada nanti leher yang kepotong?"
Gue pasrah. Ada benernya kata-kata Asahi.
"Duduk sini," Pintanya.
Gue langsung duduk di ayunan, waktu kecil kita suka main disini sambil ketawa-tawa. Sekarang mah dikira udah gila kali ketawa-tawa sambil main ayunan.
Gue menghela napas panjang setelah duduk, rasanya lega aja soalnya tempat ini sejuk.
"Ada masalah?" Tanya Asahi.
Gue geleng-geleng tapi dengan wajah cemberut dan berkata, "Ga sih."
"Kalo ga ada masalah, jangan cemberut. Bukannya serem malah imut," Kata Asahi tapi suaranya memelan ketika mengucapkan kalimat terakhir.
Karena telinga gue kolot, "Apa, Sa?"
"Gue bilang, ntar bunda khawatir sama lo!" Seru Asahi memperjelas dan gue cuma ber-oh-ria.
"Lo ga khawatir sama gue?" Tanya gue random sambil cengengesan.
Asahi menatap gue datar
tapi telinganya merah. Panas kali?
Hanada Asahi
Hai!
Aku kembali🖐Maaf up nya agak lama, waktu bikin ini tiba-tiba ada ide bikin fanfict horor t13
Mau ngintip sinopsis sama title ga? Comment aja, di next eps bakal aku kasih liat kalo kalian tertarik☺️
Jangan lupa vote & comment !
See ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend ; treasure✓
Fanfiction↬ completed Bagaimana rasanya dikelilingi tiga belas laki-laki yang menyukaimu?