maaf telat update! aku lagi ujian!😭
Lima menit sebelum bel istirahat sekolah berbunyi, gue mengemasi perlengkapan sekolah dan memasukkannya ke dalam tas.Sebenarnya guru yang mengajar di kelas gue sudah keluar sejak lima belas menit yang lalu untuk pergi ke toilet, namun beliau tak kembali hingga detik ini.
Anak-anak di kelas gue mulai rusuh karena tak ada guru yang mengawasi. Ada yang lari-larian, bergosip, makan, bahkan memanjat tembok kelas.
"Monyet lo?!" Seru Karin sengit karena Jisung panjat tebing di tembok kelas. Apalagi sekarang pantat Jisung tepat berada di depan wajah Karin.
Jisung balik menatap sengit, "Kenapa? Iri? Bilang boss hahay." Pertanyaan gue setiap harinya, Jisung kapan mau pinter?
Sementara itu, gue makan keripik kentang yang dibawa oleh Yuna dari kantin sambil bengong ngeliatin Yedam yang notabene-nya ketua kelas tapi malah ikut lari-larian.
"Kenapa lo liat-liat Yedam? Naksir?" Tanya Eunsang tiba-tiba duduk di hadapan gue dan dengan asal mencomot keripik. Gue otomatis memasang ekspresi jijik, "Ngelawak lo?"
Eunsang mengendikkan bahunya, "Siapa tau aja. Si Yedam kan laku banget terutama di angkatan kita sama adik kelas."
"Laku gimana maksud lo? Modelan kaya gitu laku?" Tanya gue sambil nunjuk-nunjuk Yedam yang masih lari-larian kaya bocah.
"Makanya sekali-kali kalau ada pensi sekolah elo minta bagian di sekitar area panggung kek biar paham, lo ga tau aja Yedam kalau nyanyi beuh... kepincut semua ciwi-ciwi, gara-gara dia gue susah cari pacar," Jelas Eunsang.
Gue memiringkan kepala, "Emang dia nyanyi apaan deh? Remix koplo? Perasaan Yedam penikmat dangdut."
Gue tahu suara Yedam bagus karena kemarin dia ngamen-eh nyanyi maksudnya-di rumah gue. Tapi cewek mana yang baper dinyanyiin dangdut?
Eunsang menoyor dahi gue, "Ya kali su, yang ada ilfeel satu sekolah. Terakhir kali pensi dia nyanyi lagu There's Nothing Holding Me Back. Pecah banget-"
"Kalian ngomongin gue?" Tanya Yedam tiba-tiba muncul gitu aja ngebuat gue dan Eunsang terperanjat. Eunsang memukul kepalanya, "Ngagetin anjrit."
"Kagak usah ngegeplak ubun-ubun gue! Ntar otak gue rusak gimana? Mau tukeran sama otak lo? Ga sudi gue!" Omel Yedam. Bawelnya udah mirip emak-emak.
"Mau apa lo? Langsung ke inti aja," Pinta gue to the point. Emang harus to the point, kalau ga pasti udah dibawa omong ngalor-ngidul sama Yedam.
Yedam menyerahkan sebuah kotak makan, "Kotak makan lo." Gue baru ingat semalam mama membawakannya sekotak kue.
"Lo berdua pernah makan bareng? Dinner?" Tanya Eunsang sembari menutup mulutnya seolah terkejut. "Dinner pake taperwer anjrit?" Umpat gue.
Yedam tertawa kecil kemudian mengusap pucuk kepala gue, "Thank you ya, gue cabut dulu." Katanya kemudian kembali bermain.
Eunsang langsung bengong seketika. Gue kira dia cuma lagi nahan berak aja jadi gue cuek dan kembali makan keripik, tapi setelah itu
"/n)," Panggil Eunsang menatap gue lamat-lamat setelah terdiam cukup lama. "Hm?" Balas gue sembari mengangkat kedua alis.
"Lo ga ngerasain apa-apa?" Tanya Eunsang.
"Hah?"
Eunsang terdiam, "Kayanya gue paham."
• • •
Ponsel gue beberapa kali bergetar dan kali ini gue yakini notifikasi dari aplikasi chatting yang gue dan Asahi pakai khusus untuk kami.
Sebetulnya Asahi malas memakai aplikasi tersebut karena ia lebih sering menggunakan aplikasi chatting umum lainnya dan tak mau ribet.
Tapi akhirnya lihat, dia terbiasa.
🤖❤️
| skt?
tumbenan elo ngechat disini |
udah berkurang kok |
| mkn?
belum |
| brg?
enggak usah |
lo ke kantin dulu aja |
gue mau bareng somi || mnm obt
iyaa |
read
Jujur saja gue pernah frustasi dengan gaya ketikan Asahi yang singkat. Gue pernah menasehatinya sampai-sampai gue bosan dan mulai terbiasa.
"Ngapain lo senyum-senyum sendiri?" Tanya Somi sambil bergidik ngeri. Jindmsung ikut-ikutan. Ini dua orang lengket banget, heran gue.
"Gebetan kali," Celetuk Yujin seraya menguap, seperti biasa ia tidur nyenyak di kelas. Yuna menambahkan, "Emang crush lo siapa?"
"Dih, mana ada?" Jawab gue.
Gue baru sadar kalau gue tersenyum sepanjang chat kami-gue dan Asahi-berlangsung. Ya gimana? Gue kan baru saja menemukan peristiwa langka.
"Gue traktir biar ga ribet, menu-nya sama kaya punya gue. Setuju?" Tanya Somi setelah kami sampai di kantin. Gue dan lainnya ngangguk doang.
Somi segera pergi memesan makanan sementara yang lainnya menunggu sembari memainkan ponsel. Tiba-tiba,
"Duh perut gue sakit, gue ke toilet dulu ya," Kata Yujin kemudian segera berlari menuju toilet disusul oleh Yuna.
Kini tersisa Jinsung dan gue disini. Gue yang bener-bener ga ada ide mau ngapain langsung mengedarkan pandangan dan mendapati seseorang yang gue kenal.
"Kak Junkyu, sini gabung!" Ajak gue ketika menangkap presensi kak Junkyu dari jarak yang tak jauh. Kak Junkyu tersenyum kemudian mengangguk.
Baru berapa langkah, ia yang langsung menyadari kehadiran Jinsung segera pergi dari sana. Gue mengerutkan alis, "Kenapa sih? aneh-"
"Halo, kita boleh gabung?-oh kelihatannya lo lagi bareng sama pacar ya?" Tanya seseorang setelah melirik Jinsung yang duduk dihadapan gue sembari memainkan ponsel.
Kenapa sih orang-orang? Gue ga minat sama Jinsung dkdgdhsjs!
to be continued
hai maf telat
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend ; treasure✓
Fanfiction↬ completed Bagaimana rasanya dikelilingi tiga belas laki-laki yang menyukaimu?