20th [ So Junghwan 2 ]

4.2K 813 33
                                    

Hai,

maaf lama ga up. baru inget punya ff kaya gini, malah mikir mau bikin ff baru hehe, peace.

waktu buka wattpad, notif nya udah 99+. aku terharuu😭makasih yang udah mau baca dan maaf karena lupa update.

ini bukan konten edukasi.




Astaga gue kesiangan! ASDFGHJKL! Kudunya tadi malem ga marathon drakor 2 season anjir. Ini semua karena kak Chanu ga bangunin gue! Agh, gue kan osis. Ga keren banget kalo telat, bisa-bisa dikira ga kompeten.


Gue buru-buru keluar dari mobil dan berlari menuju gerbang depan yang tertutup. Semua anak yang terlambat sudah dikumpulkan di depan pagar sekolah. Ya mau gimana lagi deh, dihukum.

• • •

Sesuai dugaan, gue dihukum. Tapi harus banget ya dapet bagian bersihin toilet? Gue mau yang lebih elit!

"Wan! Udah selesai?!" Seru gue pada wc sebelah, toilet laki-laki. Tebak apa? Junghwan juga terlambat dan kebetulan kami berdua dihukum membersihkan toilet siswa.

"Belum kak, kotor banget disini!" Pekik Junghwan menjawab pertanyaan gue.

Bagus, dengan begitu gue ga sendirian. Walaupun ngobrol dibatasi tembok.

"Wan! Minta sabun pel!"  Pekik gue lagi.

"Iya, kak,"

sekilas terdengar bunyi rusuh perlengkapan bebersih dari toilet sebelah, kemudian hening. Sementara gue masih asyik mengepel lantai sembari mendengarkan lagu dengan airpods. Serius deh lagu 'Going Crazy' ga ada tandingannya.

Tok tok!

Pintu toilet terketuk. Seketika udara terasa mencekam, entahlah itu apa. Tapi gue merinding.

Pernah denger kan hantu toilet? Yang kadang suka ganggu kita waktu lagi enak-enak berak tapi malah diintipin.

Gue yang merasakan hawa mencekam mulai berjalan perlahan ke arah pintu.

Itu berusaha gue abaikan, namun suara ketukan lagi-lagi bermunculan.

Selangkah,

Demi selangkah,

Sedikit lagi,

Gue berhasil menyentuh gagang pintu. Sedikit demi sedikit gue membukanya.

"BA!"

"AAAAAAAAAAAAAAA!" Pekik gue nyaring.

"Lah kak, wkwkwk," Tawa kecil Junghwan, terlihat ia masih menahan tawanya.

"ISS! Ngapain kesini?!"

"Katanya tadi minta sabun pel sama bunga mawar, kebetulan di depan ada pot mawar jadi aku petik dari situ," Ujar Junghwan memberikan botol berisi sabun pel dan enam tangkai mawar.

Gue mengerutkan dahi.

"Kenapa kak?" Tanya junghwan.

Gue mulai berbicara pelan sembari keluar dari toilet perempuan, "iya hwan, gue minta sabun pel, tapi...

"Tapi apa, kak?"

"Gue ga minta bunga mawar..." Ucap gue membuat keadaan semakin tidak nyaman. Junghwan melotot.

"Kak.."

"Ya?"

"Satu.." Ujar Junghwan menghitung angka.

"Dua..

Tiga..

LARII!!" Serunya disusul oleh gue.

"ANJIR, WAN JANGAN TINGGALIN GUE!"

• • •

Kami kembali pada posisi ini, membersihkan toilet. Ga ada yang percaya sama gue dan Junghwan, tentang toilet berhantu, gue tahu ini kedengaran bodoh.

"Udah bersih kak di sebelah sini," Ujar Junghwan.

Kami memutuskan untuk membersihkan toilet bersama, walaupun Junghwan bakal diliatin ketika berada dalam toilet perempuan dan gue bakal diliatin kalau masuk toilet laki-laki, abisnya kita takut.

"Sip, yuk ke toilet laki," Ujar gue.

Gue dan Junghwan menuju toilet laki-laki dan berniat untuk membersihkan toilet tersebut. Ada bercak merah di cermin dan tembok, mungkin anak laki-laki memang iseng.

Ketika sedang mengepel lantai, gue mendengar suara... tawa kecil? Asalnya dari bilik sebelah kanan.

"Wan, kayanya hantu itu di toilet laki deh," bisik gue. Gue dan Junghwan saling berpandangan, kemudian mengangguk bersama.

"Kak.. aku... periksa dulu ya bilik sebelah kanan."

Gue mengangguk kemudian mengikuti Junghwan dari belakang.

Langkah demi langkah kamu lalui hingga sampai pada depan pintu toilet tersebut. Tawa itu semakin jelas dan.. aneh.

Gue dan Junghwan saling berpandangan lagi, kemudian mengangguk bersama lagi.

Brak!

Junghwan mendobrak pintu dan menampakkan seorang laki-laki tengil.

"Jeongwoo, kamu ngapain disini?" Tanya Junghwan, sementara Jeongwoo hanya menyengir.

"Sori wan, hehe gue nakut-nakutin lo tadi. Gue bosen di kelas," Ujarnya.

"Yang tadi jatuh-jatuhin barang itu kamu?" Tanya junghwan, Jeongwoo mengangguk.

"Air sabun tumpah itu juga?"

"Bercak merah di cermin dan tembok itu perbuatan kamu?"

"Yang minta bunga mawar enam tangkai itu perbuatan kamu juga?" Tanya Junghwan bertubi-tubi.

Jeongwoo mengerutkan dahi, "Tunggu, iya betul air sabun tumpah sama bercak merah itu gue, tapi gue ga minta bunga mawar. Gue pikir itu suara kak (y/n) dan ketika lo mau ke toilet sebelah, disitu gue mulai ngejatuhin perlengkapan bebersih. Ga mungkin juga kan suara gue alus-alus cempreng gitu."

Kedua adik kelas itu menatap gue.

"Gue ga minta bunga mawar, lu berdua kira gue mandi kembang tujuh rupa apa?" Ujar gue.

"T-terus.. siapa dong?" Tanya Jeongwoo.

"Kak.."

"Iya wan.."

"Satu..

Dua..

Tiga..

LARIII!!!" Seru Junghwan seraya berlari kencang keluar dari toilet tentu saja disusul gue.

"ANJING TUNGGU!" Pekik Jeongwoo.

So Junghwan

Kayanya aku harus ganti genre..
Jangan lupa comment & vote yaaa!

boyfriend ; treasure✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang