"kak!"
junghwan melangkah masuk ke dalam kelas gue sembari membawa dua buah kotak makanan dan susu.
presensi asingnya membuat seisi kelas menatap junghwan dengan terheran sekaligus terkejut.
"ada adek kelas sebening itu?" bisik seorang yang lain.
gue menepuk bangku di hadapan gue, tanda meminta junghwan untuk duduk disana.
junghwan segera duduk disana dengan senyuman lebar. asik betul punya adek macam junghwan (*´ω`*)
andai gue bisa tukar kak chanwoo dengan junghwan sebagai adek gue, pasti sudah gue lakukan.
"kenapa, junghwan?" tanya gue sembari membenahi rambutnya yang sedikit berantakan karena berlari.
"bunda bikin dua bekal, satu buat kak (y/n), satu lagi buat junghwan," katanya sembari meletakkan kotak bekal di hadapan gue.
karena ujian akhir akan berjalan dalam waktu dua minggu lagi, gue memutuskan untuk lebih giat belajar.
namun, selama beberapa hari sebelumnya gue tidak sempat ke kantin dan terus belajar di dalam kelas.
sehingga, gue sempat sakit dan kembali sembuh berkali-kali.
gue segera menutup buku-buku rumus dan soal kemudian menyingkirkannya ke sisi samping meja.
"kakak suka warna biru atau merah muda?" tanya junghwan dengan lucu.
kotak bekal yang ia bawa berwarna demikian, sehingga ia ingin gue memilih warnanya.
meski menurut tebakan gue, isi makanannya akan sama.
"biru."
junghwan tampak gugup. "k-ka-kakak warna merah muda aja ya? biasanya cewek suka merah muda loh!"
"kok gitu? aku kan sukanya biru?"
ia mencebikkan bibir bawah kemudian menjelaskan, "aku juga suka warna biru." aih lucunya (*´ω`*)
"ya udah aku merah muda aja."
junghwan langsung tersenyum sumringah kemudian memberikan kotak bekal berwarna merah muda dan susu pisang.
gue membuka bekal tersebut dan mendapati nasi yang dibentuk sedemikian rupa seperti beruang.
mata gue melotot ketika mendapati isi bekal yang menggemaskan tersebut. gue siapin bekal juga ga akan sempat bikin beginian.
"(y/n), lo bisa ajarin gue nomer ini ga?" tanya guanlin spontan menyodorkan buku soal matematika.
gue menutup kotak bekal, tersenyum sejenak padanya kemudian menatap soal tersebut.
"lin, gue kan bego matematika????" kata gue sembari meringis menatapnya.
guanlin tersenyum ringis kemudian menatap kotak bekal gue, "lo bikin bekal sekarang?"
gue menggeleng seraya menatap junghwan yang tengah cemberut(?). "dibuatin bundanya adek gue."
mulut guanlin membentuk lingkaran kemudian mengusap puncak kepala gue dengan lembut, "makan yang banyak, jangan sakit lagi."
"kakak," panggil junghwan.
kami segera mengalihkan atensi pada junghwan yang air mukanya tidak lagi menunjukkan rasa nyaman.
"ayo makan di tempat lain aja."
gue menatapnya heran kemudian mengangguk seraya bangkit. terlebih dahulu gue melambaikan tangan pada guanlin, "duluan ya, lin."
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend ; treasure✓
Fanfic↬ completed Bagaimana rasanya dikelilingi tiga belas laki-laki yang menyukaimu?