Kejadian itu terjadi seminggu yang lalu. Hari ini berbeda.
Aku ditugaskan untuk menjaga taman belakang sekolah. Biasanya banyak anak-anak terlambat yang memanjat dinding sekolah.
Seperti yang kulakukan sekarang.
Aku duduk di bangku panjang yang menghadap tembok-dengan bunga-bunga indah disekitarnya-dan menunggu ada seseorang yang memanjat tembok dihadapanku.
Bel masuk baru saja berbunyi.
Aku melirik jam tangan, ini sudah lewat tiga menit setelah bel masuk. Belum juga ada yang muncul.
Bruk!
Seorang lelaki menjatuhkan sling bag nya. Ia pun turun dari atas tembok ini.
Aku dengan santai menghampirinya.
"Sori gue telat tiga menit. Gue dapet poin sekarang?" Ujarnya to the point. Sepertinya sudah sering terlambat.
"Mm... udah sana masuk kelas."
"Gue nggak dapet poin?"
Aku menggeleng. "Nggak usah deh."
Alih-alih menuju kelas, ia malah duduk di bangku tempatku duduk tadi. Tentu aku ikut duduk di sisinya.
Ia juga mengeluarkan dua kotak susu rasa coklat.
"Mau?" Tawarnya.
Aku menggeleng.
"Udah terima aja. Ini enak kok."
Ya sudah, kuterima saja. Lagipula ia bilang rasanya lezat.
"By the way, kok lo nggak ngurangin poin gue? Kan gampang tinggal catet."
"Ini memengaruhi kepentingan sekolah lo tau. Ya lo pikir aja sendiri lah."
Ia terkekeh seraya mengusap puncak rambutku. "Bisa aja."
"Ish! Jangan pegang-pegang anak orang!"
"Iya. Iya. Galak amat."
"Udah ah sana balik ke kelas!"
"Bentaran lagi." Ia memandangi taman dengan tatapan kosong.
"Udah buruan masuk ke kelas!"
"Gue habisin dulu susunya." Ia segera menyeruput susu coklatnya dengan cepat kemudian membuang bungkusnya ke tempat sampah.
"Cepet ke kelas." Pintaku ketika melihat ia berbalik menuju bangku lagi.
"Bentar lagi aja."
"Ish buruan! Ntar gue ketahuan bebasin lo!"
"Yaudah catet aja gue."
"Jangan gitu ah! Buruan pergiii!" Ujarku sembari mendorongnya walaupun tak ada hasil.
"Yaudah iya. Tapi kita kenalan ya?" Ia menaik-turunkan alis tebalnya.
"Hmm."
"Gue Yoon Jaehyuk, kelas 2-5 bisa dipanggil Jae. Nama lo?"
"(y/n)."
"Nama lengkap lah."
"Jung (y/n)."
"Kelas?"
"2-1."
"ID nya apa?"
"Ish rempong amat! Udah buruan pergi!" Pinta ku seraya menghentakkan kaki pada tanah.
"ID dulu."
Aku menghela nafas kasar. Ia sangat keras kepala.
Aku mencatatkan ID ku pada sticky notes yang biasa ku kantongi kemudian menempelkan pada kemeja Yoon Jaehyuk.
"Tuh udah. Jangan sebar-sebar! Awas lo! Udah sana pergi ke kelas."
"Siap bos!" Ujarnya seraya mengusap kasar rambutku kemudian berlari meninggalkanku.
"JAEHYUK!!"
Yoon Jaehyuk
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend ; treasure✓
Fanfiction↬ completed Bagaimana rasanya dikelilingi tiga belas laki-laki yang menyukaimu?