kaki gue melangkah menuju pagar rumah. gue baru saja tiba setelah berjalan pulang dari sekolah.
gue masuk ke dalam pagar rumah seraya memasang senyum sopan pada seorang satpam.
tangan gue susah payah meraih sebuah tombol dengan simbol lonceng. kaki gue berjinjit.
ting tong!
bel rumah pun berbunyi ketika gue menggapainya. pintu utama terbuka menampakkan presensi pemuda.
ia merupakan kakak semata wayang gue yang kini tengah membuka lebar pintu utama.
"mama sama papa kemana?"
tanya gue seraya melepas sepasang sepatu putih polos yang gue kenakan untuk sekolah.
"ada acara keluarga besar. lo siap siap."
pinta kakak laki-laki semata wayang gue sembari menggaruk perutnya dibalik kaus oblong tipis.
"hah kok tiba tiba?"
tanya gue setengah berteriak karena gue naik tangga menuju kamar sementara kak chanwoo rebahan di depan televisi.
"katanya sepupu ada yang mau nikahan. keluarga dari pihak sana juga dateng."
jelas kak chanwoo dengan suara yang setengah berteriak. gue mengangguk paham.
sebuah gaun biru langit selutut tergeletak di atas kasur ketika pintu kamar gue terbuka.
sejenak gue langsung tahu bahwa gaun itu mama siapkan untuk gue kenakan di acara nanti.
gue segera membersihkan diri kemudian mengenakan gaun tersebut. tidak lupa gue mencepol rambut agar tidak gerah.
perlahan gue menaburkan bedak tipis tipis serta pelembab bibir dengan warna peach yang tidak mencolok.
usainya gue kembali berdiri di depan cermin besar untuk melihat keseluruhan tubuh gue.
tampaknya gue lumayan aneh ketika menggunakan sebuah gaun. apakah gue harus mengenakan celana?
cklek!
"buruan su."
umpat kak chanwoo berdiri di ambang pintu sembari menghitung waktu dengan jam tangannya.
"sabar monyet."
kata gue lantas berlari menyusul kakak gue tersebut menuju halaman depan rumah.
× × ×
gue keluar dari sebuah lift ketika sampai pada sebuah lantai yang merupakan letak aula gedung.
kakak laki-laki meminta gue untuk masuk terlebih dahulu sementara dirinya memarkirkan mobil.
sehingga disini lah gue berada. berdiri di tengah keramaian layaknya orang yang linglung.
sejujurnya gue tidak begitu dekat dengan keluarga besar karena gue jarang ikut berkumpul.
kakak gue cukup akrab dengan keluarga besar sehingga gue cukup percaya untuk mengandalkan kakak.
di depan sana gue bisa melihat sepasang manusia yang bisa dipastikan merupakan tokoh utama hari ini.
sembari berusaha menghubungi kedua orang tua, gue menepi menuju meja makanan penutup.
"nomor yang anda tuju sedang tidak aktif."
suara tersebut berasal dari benda persegi panjang yang kini menempel pada telinga gue.
tidak menyerah, gue kembali menekan kontak bernamakan mama dan menunggu nada dering.
![](https://img.wattpad.com/cover/198236551-288-k856422.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend ; treasure✓
Fanfiction↬ completed Bagaimana rasanya dikelilingi tiga belas laki-laki yang menyukaimu?