Narra Hamil
Narra kaget yang datang ternyata Rio. Rio merasa ada firasat buruk, akhirnya ia mengutus anak buahnya untuk berangkat ke luar kota. Rio pun kaget melihat kondisi Narra yang pucat dan ketakutan. Narra seperti mengalami trauma. Entah karena apa."Sayang, kamu baik-baik saja?"
"E-eh, I-iya, Sayang, aku baik-baik saja." Narra terbata-bata menjawab walau ia berusaha tersenyum tipis.
Rio akhirnya memeluk Narra dengan erat. Ia tahu istrinya sedang dalam tidak keadaan yang baik.
"Narra, apa Aldi menganggumu lagi?"
Narra terdiam, ia tak bisa menjawabnya. Andai saja Rio tahu kejadian yang sebenarnya, mungkin Rio bisa membunuh Aldi. Tidak! Narra harus menjaga agar semua ini menjadi rahasia yang tidak boleh diketahui Rio.
****
Sejak kejadian pemerkosaan itu, Narra tak pernah keluar rumah tanpa Rio. Bahkan pekerjaannya di butik hanya dilakukan di dalam rumah. Aldi pun seolah menghilang. Dia tak pernah lagi menghubungi Narra atau menampakkan hidungnya di depan Narra.
Sayang, ketenangan hidup Narra terusik saat seorang kurir mengantarkan sebuah paket dan saat dibuka, ternyata isinya ... Ah, ALDI! KAMU BRENGSEK!!!
"BAJINGAN kamu, Aldi! Aku harus mencari kamu!!".
Narra pun bergegas mencari ponselnya. Ia pun menghubungi Aldi. Dari beberapa nomornya, tidak satupun yang aktif. Narra pun memutuskan mencari keberadaan Aldi di rumahnya, hasilnya nihil. Narra akhirnya terpaksa mendatangi kantornya. Di sana pun Aldi tidak biss ditemui. Entah di mana keberadaannya.
"Di mana kamu, Aldi?"
Tiba-tiba ponsel Narra berdering, ternyata dari Aldi. Ia memakai nomor lain. Entah berapa banyak nomor manusia ini.
"Aldi, mau kamu apa? Kamu mau menghancurkan rumah tanggaku?"
"TEPAT!!! Aku mau memiliki hatimu seutuhnya!"
"Aldi, kumohon, lepaskan aku. Biarkan aku hidup bahagia bersama suamiku, jika kamu benar-benar mencintaiku."
"Tidak! Jika aku tak bisa memilikimu, tidak juga orang lain!"
Aldi sudah dipenuhi amarah dan dendam, ia pun meminta Narra menemuinya di sebuah kamar hotel. Narra terpaksa memenuhinya, karena Aldi berjanji akan memenuhi apapun keinginannya jika Narra mau mengikuti perintahnya.
****
Setelah satu jam, Narra pun sampai di depan kamar hotel yang diberikan Aldi. Narra pun mengetuk pintu dan dalam sekejap, Aldi sudah membukanya. Sepertinya kehadiran Narra sudah ditunggu.
"To the point saja, apa maumu?".
"Santai dululah, Sayang ... kita bersenang-senang dulu!"
"Aldi ... aku mohon, jangan ...."
"Kamu tahu kan apa maksudku?"
"Aldi ... aku sudah bersuami. Tolong, jangan lakukan ini lagi padaku!"
Aldi yang kesal ditolak akhirnya marah.Ia pun memaksa Narra, mendorong Narra ke tempat tidur. Pakaian Narra pun akhirnya dibuka paksa. Awalnya ia sempat memberontak, tetapi kekuatan Narra terbatas. Aldi pun mengikat kedua tangan dan kaki Narra dengan tali.
Narra hanya bisa menangis saat Aldi menjamah kembali.tubuhnya. Aldi yang gelap mata tak perduli lagi, jika Narra menangis dan memohon dilepaskan. Bahkan hampir dua jam Narta harus melayani nafsu bejat Aldi.
"Terima kasih, Sayang. Bahkan dalam keadaan terikat pun, kamu selalu bisa membuatku puas ...."
"Brengsek kamu, Aldi!" pekik Narra.
Aldi pun kembali membuka ikatan Narra dan memberikan pakaiannya. Aldi pun memenuhi janjinya, ia memberikan sebuah Flash Disk yang berisi foto juga video adegan mesranya saat memerkosa Narra di rumahnya.
"Ingat, Narra! Jangan pernah macam-macam padaku!"
Narra akhirnya pulang, bersyukur ia datang saat Rio belum tiba di rumah. Beberapa menit setelah Narra pulang, Rio pun datang.
****
Dua bulan sejak kejadian ity, Narra kembali dikagetkan dengan sebuah peristiwa. Akhir-akhir ini, Narra merasakan pusing dan mual yang hebat. Dengan rasa waswas, Narra pun mencoba melakukan tes, Narra berharap, ketakutannya tidak terbukti. Setelah membeli testpack, Narra pun kaget ternyata hasilnya .....
"Tidak! Ini tidak mungkin!"
"Bagaimana aku bisa hamil, sedangkan aku ... Aldi! Ini anak Aldi?"
"Enggaaaaaakkkkkk ...."
Narra menangis histeris.
bersambung ....
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU DIKEJAR PEBINOR
RomansaNarra sosok wanita mandiri yang haus akan perhatian dari Rio sang suami akhirnya berkenalan dengan seorang duda tampan bernama Aldi. Rio yang seorang workaholic menghabiskan hampir sebagian waktunya untuk bekerja. Niatnya hanya ingin membahagiakan s...