Tabir Itu Terkuak

239 9 0
                                    

Tabir Itu Terkuak juga

[Luthfi, segera pulang ke Indonesia. Papi kamu sudah berselingkuh dan Mami sudah tahu di mana rumahnya.]

Pesan yang dikirimkan Nyonya Clara pada anak sulungnya itu bersamaan dengan foto sebuah rumah mewah.

"Nggaaaaaakkkk ...."

Hati Luthfi bergetar hebat. Rasanya tidak ingin mempercayai ini semua, tetapi ....

[Din, besok saja ya aku ke rumahnya. Sorry, ada pekerjaan mendadak di rumah sakit, thanks]

[Ok, Kak]

Luthfi pun memutuskan kembali ke rumah orang tuanya untuk memastikan pada Maminya jika semua yang ia duga salah.

"Semoga saja Mami salah. Rasanya nggak mungkin kalau Syafa ... Ah, sudahlah, ku pastikan saja dulu," gumam Luthfi dalam hati.

........

Luthfi akhirnya sampai di depan rumahnya. Setelah memarkirkan kendaraannya berjejer dengan mobil mewah lainnya milik kedua orang tuanya, Luthfi bergegas mencari keberadaan sang Mami.

"Mi, Mami ...." teriak Luthfi berkeliling rumah mencari Nyonya Clara.

"Luthfi, ada apa? Kenapa kamu panik gitu?" tanya sang Mami.

"This is important, Mi.  About Papi and the woman I thought was Papi's second wife."

"Have you met her?"

"Apa Mami yakin, foto itu adalah foto rumah wanita simpanan Papi?" tanya Luthfi. Ia berharap Maminya itu membantah dan mengatakan itu sebuah kesalahan.

"Mommy's man can't be wrong, Luthfi."

"Oh, My God!"

"What is this?" cried Mr. Johnson.

Papi Luthfi yang berdarah Belanda memang sejak ia kecil selalu menggunakan bahasa Inggris sebagai kesehariannya. Sangat jarang sekali Papi dan Maminya menggunakan bahasa Indonesia.

Luthfi pun tersenyum

"It's okay, Dad," said Luthfi.

"I have to be out of town for a week. Some business. You take care," ordered master Johnson.

"Ok, Dad, take care," said Luthfi.

Nyonya Clara pun mengantarkan suaminya itu menuju mobil. Sedangkan Luthfi hanya memperhatikan dari kejauhan.

Saat mobil sang Papi terdengar meninggalkan teras rumahnya, Luthfi pun bergegas pergi menuju mobilnya.

"Luthfi, kamu mau ke mana?" tanya Nyonya Clara yang melihat anak sulungnya itu lari terburu-buru masuk ke dalam mobilnya.

"Nanti ku kabari, Mi," sahut Luthfi.

Luthfi pun langsung bergegas pergi membawa kendaraannya sangat laju.

"Aku harus membuktikannya sendiri," gumam Luthfi yang fokus menatap ke arah depan yang terlihat mobil Tuan Johnson yang tidak menuju jalan ke luar kota.

"Mau ke mana Daddy sebenarnya?" pikir Luthfi.

........

Dua jam kemudian

Mobil yang dibawa Tuan Johnson memang tidak menuju jalanan luar kota. Tetapi, menuju sebuah perumahan elite di bilangan Jakarta Selatan.

"Ini kan ...." ucap Luthfi.

ISTRIKU DIKEJAR PEBINOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang