Akankah Dendam Itu Akan Berakhir?
"Aku memberitahu Mami mu kalau kamu sedang kritis dan memintanya datang. Mungkin saja, dia sudah sampai di sini, makanya dia menghubungiku," jawab Lucky.
Rio pun panik. Ia tidak tahu harus berbuat apa jika Maminya sampai tahu. Semua rencananya akan gagal.
"Ah, shit!"
Gawai Lucky itu terus berbunyi. Nyonya Cynthia terus saja memanggil tanpa lelah. Rio pun mulai mencari akal agar sang Mami tidak curiga dan ia pun bisa mendapatkan uang 1 Milyar itu.
"Oke. Kamu jawab saja. Katakan kalau kamu terus diteror oleh si penculik agar menyiapkan uang tebusan 1 Milyar itu," perintah Rio pada Lucky.
Lucky pun menolak
"Jangan membantahku! Aku yang menentukan di sini dan tugas kamu hanya mengikuti perintahku!" hardik Rio.
"Nggak. Aku tetap tidak mau!" bentak Lucky.
"Beri dia sedikit pelajaran!"
"Baik, Bos!"
Seorang anak buah Rio itu akhirnya memukul Lucky dengan membabi-buta. Tubuh Lucky pun dipukuli dalam keadaan terikat hingga ia tidak bisa melawan.
Wajah Lucky pun penuh luka lebam dan darah yang mengalir dari pelipisnya.
"Masih mau kamu membantahku?" bentak Rio.
Rio pun menatap Lucky dengan sorot mata tajam penuh dengan kebencian. Hingga akhirnya, gawai Lucky pun kembali berdering.
Nyonya Cynthia memanggil. Lucky akhirnya terpaksa menjawab panggilan itu di bawah tekanan Rio dan anak buahnya itu.
[Hallo, Nyonya Cynthia]
[Oh, akhirnya dijawab juga. Lucky, gimana keadaan Rio?]
[Rio ....]
[Dia baik-baik aja kan? Gimana, apa sudah ada kabar dari yang menculiknya?]
Nyonya Cynthia yang panik pun mulai mencecar Lucky dengan berbagai pertanyaan yang dilontarkannya.
[Lucky, kamu di mana?]
.......
Syafa masih menyimpan dendam kesumatnya pada Rio. Kejahatannya pada keluarganya membuat ia harus kehilangan Ibu dan adik lelaki satu-satunya dalam waktu sekejap.
"Nyawa harus dibayar dengan nyawa!"
Kata-kata yang sudah tertanam dibenak Syafa. Dendamnya pada Rio tidak akan hilang, hingga Rio akan kehilangan satu persatu orang-orang yang dicintainya. Sama seperti yang dialaminya beberapa tahun silam.
"Kak, sampai kapan Kakak menyimpan dendam ini?" tanya Dinda, saat malam itu ia melihat sang Kakak berada di ruang tamu menatap foto besar Ibu dan Kakak lelakinya.
Syafa menoleh
"Sampai dia merasakan sakitnya kehilangan orang-orang yang dia cintai satu persatu," sahut Syafa dengan sorot mata bengisnya.
"Kak, yang salah itu Mas Rio. Bukan mereka. Cukup, Kak!" bentak Dinda.
"Cukup, Dinda! Kamu nggak perlu ikut campur urusanku dengan Rio ataupun tentang kehidupanku. Tugas kamu hanyalah kuliah. Belajar saja yang baik, agar kamu bisa cepat meraih gelar S2-mu itu," pekik Syafa yang kembali mengalihkan pandangannya dari sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU DIKEJAR PEBINOR
RomanceNarra sosok wanita mandiri yang haus akan perhatian dari Rio sang suami akhirnya berkenalan dengan seorang duda tampan bernama Aldi. Rio yang seorang workaholic menghabiskan hampir sebagian waktunya untuk bekerja. Niatnya hanya ingin membahagiakan s...