Minta Cerai

1.2K 41 6
                                    


H

al yang ditakutkan Narra terjadi. Narra positif hamil. Bagaimana ini? Kalau Rio tahu aku hamil ... sedangkan Rio tidak mungkin bisa menghamiliku. Narra akhirnya memberanikan diri untuk pergi ke rumah sakit, ia pun memeriksakan kandungannya dan ... ia positif hamil 6 minggu. Bagai disambar petir, tetapi Narra harus menerima kenyataan ini. Ia tidak mungkin menggugurkannya. Bagaimanapun, anak tidaklah berdosa.

"Aku harus membicarakan ini sama Aldi."

Narra akhirnya mengambil ponselnya, ia menghubungi Aldi berkali-kali tetapi tidak ada satupun teleponnya yang digubris.Narra akhirnya meninggalkan pesan.

"Al, aku hamil ...."

Narra cemas menunggu balasan pesan dari Aldi, sejam dua jam.berlalu, tidak ada balasan chat darinya. Hingga menjelang malam, ia baru menerima balasan chat dari Aldi.

"Besok kita ketemu dicafe biasa."

"Oke."

Narra malam itu sedikit bernafas lega. Aldi memang harus bertanggung jawab, Ini adalah anaknya. Meski terjadi karena sebuah 'pemaksaan', Narra tidak ingin anak yang dikandungnya ini harus menanggung akibatnya.

Narra masih gundah, ia bingung bagaimana cara memberitahu Rio soal kehamilannya. Namun, tidak mungkin lagi bagi Narra untuk bertahan dalam rumah tangga ini. Ia sudah kotor, begitu pikir Narra.

****

Waktu bertemu Aldi akhirnya tiba. Narra pun datang sedikit lebih awal. Tak lama kemudian, Aldi pun sampai. Narra tidak ingin berbasa-basi lagi.

"Aldi, aku hamil."

"Bagus donk, artinya kamu punya alasan untuk bercerai. So ... tunggu apalagi?"

"Jadi kamu sengaja melakukan ini agar ...."

"Kalau kamu tidak hamil, kamu tidak akan menikah denganku kan?"

"Jahat kamu, Al!"

"Sekarang kita temui suamimu, aku sendiri yang akan memintanya menceraikanmu!"

"Tidak perlu, aku sudah mendengarnya!" Rio tiba-tiba berteriak.

"Rio ...."

"Mas, aku ... ini enggak seperti yang ...."

"Cukup, Narra! Aku sudah sangat jelas mendengarnya, kamu hamil anak dia!" Aldi membentak Narra sambil menunjuk Aldi.

"Aku dipaksa saat itu dan aku ...."

"Kamu bisa melawannya kan? Apa kamu tidak bisa menjaga marwahmu, pelacur ...."

"Hei, jangan kamu kasar sama wanita!"

"Diam kamu! Dia masih istriku, aku berhak melakukan apapun padanya!"

"Mas ... kita bicara di rumah!"

"Jangan pernah kamu injakkan kakimu di rumahku lagi, camkan itu baik-baik!!"

"Mas, ijinkan aku bertemu ...."

"Mulai detik ini, jangan mimpi kamu bisa bertemu dengan Kevin lagi."

"Mas ... Mas ...."

Narra terus berteriak dan mengejar Rio tetapi sekian detik kemudian sesuatu terjadi.

BRUUKKK!

Sebuah truk menghantam.tubuh Rio hingga terpental jauh. Darah begitu deras mengalir dan ....

"Rio, bangun ...." Narra menangis histeris.

Aldi pun datang, ia tak menyangka kejadian ini terjadi. Bukan ini juga yang diinginkannya.

Aldi pun membawa segera ke rumah sakit bersama Narra.

Hampir satu jam, akhirnya tiba di rumah sakit.

Rio pun langsung masuk ke ruang IGD. Di sana Rio ditangani dan hampir satu jam, akhirnya dokter pun keluar.

"Gimana, Dok?"

"Maaf, Ibu siapa?"

"Saya istrinya!

"Maaf, Bu, suami Ibu koma ...."

Narra pun pingsan ....

bersambung ....

ISTRIKU DIKEJAR PEBINOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang