Rio Koma

1K 37 1
                                    

Akibat kecelakaan itu Rio mengalami koma. Keadaannya kritis. Dokter memprediksi kalau usianya tak akan lama. Rio tak mungkin dapat bertahan, ia kekurangan banyak darah.

Narra yang merasa bersalah, akhirnya hanya bisa menyalahkan Aldi dan dirinya sendiri.Narra menyesal, andai saja saat itu ia tak bertemu dengan Aldi. Andai Rio tak bertengkar dengannya dan Aldi, mungkin ....

Narra hanya bisa pasrah. Ia cuma biss berdoa, agar Allah memberi keajaiban pada Rio. Beberapa jam kemudian, Kevin datang bersama asisten rumah tangganya. Dan tak lama orang tua Rio pun datang. Mereka semua menangis. Terlebih Kevin, anak semata wayang mereka yang sangat dekat dengan Rio. Kevin terus menangis. Ia takut kehilangan Papinya.

"Narra, ini siapa?"

"Saya Aldi. Kawab lama Narra. Tadi tak sengaja kami bertemu saat ...."

"Iya, Ma, Mas Aldi yang membantu Narra membawa Mas Rio ke sini."

"Kejadiannya gimana, Nar, kok bisa kecelakaan?"

"Ceritanya panjang, Ma. Tadi saat hendak keluar dari cafe, ada kendaraan menabrak Mas Rio."

"Ya, Tuhan, anakku."

Rio akhirnya mengalami koma panjang. Narra yang merasa bersalah, tetap setia menanti kesembuhan suaminya. Aldi pun merasa bersalah, ia sering menjenguk Rio. Semakin hari perut Narra semakin membesar. Keluarganya dan keluarga besar Rio berpikir itu adalah anaknya. Darah dagingnya. Aldi pun mulai jenuh menunggu. Ia pun memaksa Narra mengajukan perceraiannya setelah melahirkan nanti.

Di suatu malam, saat di rumah sakit, Aldi menemui Narra dan memintanya mengajukan perceraian.

"Narra, aku mau kamu segera mengurus perceraianmu setelah melahirkan anak kita."

"Aldi ... bicaramu pelan-pelan. Nanti kalau ada yang datang, gimana?"

"Dia kan memang anakku, bukan Rio!"

"Iya, anak hasil pemerkosaan!"

"Apapun itu, dia darah daging kita, bukan anak suamimu yang kini jadi mayat hidup. Narra, apalagi yang kamu harapkan dari dia, hah?"

"Jaga bicaramu, Aldi!"

Narra dan Aldi pun terdiam di tengah kesunyian malam. Namun, tiba-tiba entah setan apa membuat Aldi mencoba mencumbu Narra di depan Rio. Narra berusaha menolak dan ... saat bersamaan Ayah dan Ibu Rio pun datang.

"Narra! Apa yang kamu lakukan?" bentaj Ibu mertuanya itu.

"Bu ... ini tidak seperti yang Ibu pikirkan. Aldi tadi membantuku untuk ...."

"Pergi kamu dari sini dan jangan injakkan kakimu ke sini lagi. Aku bisa mengurus anakku sendiri!"

Aldi pun akhirnya menarik Narra pergi. Ia tak ingin, terjadi keributan dan menganggu pasien lain. Namun, saat di loby hotel, Narra tiba merasakan mules yang hebat. Aldi pun langsung membawanya ke ruang dan Narra segera ditangani oleh dokter jaga. Aldi menunggu dengan cemas diluar. Setelah hampir empat jam menunggu, terdengar suara tangis bayi dari dalam.

"Anakku sudah lahir?" tanya Aldi dalam hati.

Tidak berapa lama, dokter pun keluar membawa berita bahagia.

"Selamat, Pak, anak anda telah lahir. Bayinya laki-laki, tampan sekali."

"Alhamdulillah. Boleh saya melihatnya, Dok?" tanya Aldi.

"Silakan, Pak, setelah dipindahkan, Bapak boleh melihatnya."

"Terima kasih, Dok."

Aldi sangat bahagia, anaknya sudah lahir dan berjenis kelamin laki-laki, seperti impiannya. Saat anaknya lahir, artinya Narra akan segera bercerai. Ia pun dapat memaksa Narra, karena Narra tak ada alasan lain untuk bertahan. Aldi mau hidup bahagia bersama Narra dan jagoan kecilnya.

****
Seminggu setelah melahirkan, Aldi akhirnya menemui Narra dirumah orang tuanya. Aldi pun mengatakan dengan jujur kalau anak itu adalah darah dagingnya. Aldi pun berniat menikahi Narra setelah perceraiannya sah secara hukum.

Keluarga Narra dibuat syok mendengar pengakuan Aldi. Narra pun syok. Ia tak menyangka jika Aldi yang dikiranya hanya main-main ternyata serius ingin menikahinya. Keluarga Narra akhirnya tak biss berbuat banyak. Nasi sudah menjafit bubur. Narra akhirnya segera mengurus perceraiannya setelah kondisinya lebih sehat.

Narra pun akhirnya mengajukan gugatan. Kondisi Rio yang tidak ada perubahan setahun ini, menjadi salah satu alasan. Setelah menjalani sidang selama beberapa bulan, hakim akhirnya mengetuk palu. Gugatan Narra pun dikabulkan dan mereka resmi bercerai.

Keluarga Rio yang tidak terima dengan keputusan Narra, meninggalkan Rio di saat kondisinya koma, akhirnya memusuhi Narra. Kevin pun diambil paksa. Narra hanya bisa pasrah, ia yakin suatu hari nanti Kevin akan mencarinya. Bagaimanapun, ia adalah Ibu kandungnya.

"Ingat, Narra! Mulai detik ini, anggap Kevin sudah mati. Jangan harap kamu dapat bertemu lagi dengannya."

Kata terakhir Ibu Rio sungguh membuatnya terpukul. Hatinya hancur. Tidak mungkin seorang Ibu melupakan darah dagingnya sendiri. Narra mencoba ikhlas, ia mencoba memulai hidup barunya yang akan dibangun bersama Aldi dan. Zayn putra buah cintanya bersama Aldi.

bersambung ....


ISTRIKU DIKEJAR PEBINOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang