Aisyah, Maafkan Aku

328 13 0
                                    

Sejak Wahyu melihat pertemuan Rio dan Aisyah, ia mulai protektif dan bersikap lebih kasar pada Aisyah. Gadis Minang yang sempat berpacaran dengan Rio cukup lama itu dibuatnya sebagai ATM berjalan, karena sikap pemalas Wahyu yang enggan bekerja walau tanggung jawabnya begitu banyak.

"Katakan, siapa laki-laki itu?!" bentak Wahyu sesampainya di rumah malam itu.

Aisyah hanya diam

"Cepat, katakan!" bentak Wahyu.

Dengan ketakutan, Aisyah akhirnya menceritakan soal hubungannya di masa lalu bersama Rio. Wahyu pun tersenyum. Dugaan Aisyah jika Wahyu akan marah besar pun ternyata salah.  Wahyu malah mengatakan sesuatu yang di luar pikirannya.

"Jadi, dia rela jauh-jauh datang ke sini, hanya untuk mencari kamu?" tanya Wahyu.

"I-iya, Mas," jawab Aisyah terbata.

Wahyu tertawa terbahak-bahak

"Berarti dia cinta banget sama Aisyah, sampai rela jauh-jauh ke sini. Hm, bisa aku manfaatkan," pikir Wahyu.

Wahyu pun langsung melangkah. Sesaat ia berhenti dan menoleh ke arah Aisyah.

"Aku punya rencana bagus untuk kita bisa hidup kaya raya tanpa harus capek-capek bekerja," ungkap Wahyu tertawa sinis.

"Maksudmu, Mas?" tanya Aisyah.

Wahyu hanya tersenyum

****

Narra terus menggali informasi akan keberadaan Kevin bersama Omanya dan juga soal Rio yang diduga masih hidup.

Saat sedang berada di rumahnya, seorang teman lama Narra dan Rio pun datang menemui Narra. Di rumah terlihat ada Ibu mertuanya serta Ellya, adik iparnya.

"Narra, aku punya berita baik untukmu," bisik Rey, sahabat baik Rio.

Aldi pun pulang dari kantor. Karena kelelahan, Aldi pun memilih masuk dan membiarkan istrinya itu berbicara dengan teman prianya.

"Kabar apa?"

"Rio masih hidup!"

"Apa?"

"Kamu yakin, Rey? Lantas, kamu tahu dapat informasi ini dari mana?" tanya Narra setengah berbisik agar Aldi maupun Ibu mertua serta adik iparnya itu tak mendengar.

Rey pun membisikkan sesuatu

"Ok, besok jam 7 pagi aku tunggu di ujung jalan ya, kita temui orangnya," ucap Rey yang akhirnya berpamitan.

Saat Rey pulang, Ibu mertuanya itupun datang mencecarnya karena ingin tahu soal pembicaraan yang mencurigakan  untuknya.

"Siapa dia, Narra?" tanya sang Ibu mertua.

"Dia Rey, kawan lamaku, Ma," jawab Narra dengan mimik wajah datar.

"Ada pembicaraan rahasia apa yang kamu bicarakan? Apa soal Rio?" ucap Ibu mertua Narra itu tanpa berbasa-basi lagi.

Narra pun terkejut. Ia tidak menduga jika Ibu mertuanya itu punya pemikiran sejauh itu.

"Maaf, Bu, aku tidak berkewajiban menjawab pertanyaan Ibu. Ini masalahku dengan Rey. Aku mau urus Mas Aldi dulu," pamit Narra yang bergegas masuk ke dapur menyiapkan secangkir teh hangat untuk suaminya.

****

Pagi itu, Narra bersiap lebih awal karena sudah janji dengan Rey untuk menemui orang yang mengetahui keberadaan Kevin.

ISTRIKU DIKEJAR PEBINOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang