Rahasia Yang Terbuka
Gimana, Rio? Sedang menunggu kabar kematian wanita yang sangat kamu cintai ini?]
"Suara itu ...."
[Silakan kamu ke luar, ambillah wanita sok suci ini]
Rio pun berlari ke luar rumahnya
"Aisyah, Sya, Aisyah ...."
Tubuh Aisyah sudah tergeletak di tengah jalan tepat di depan rumah kontrakannya.Rio pun berusaha membangunkan Aisyah yang pingsan dan menggoyang-goyangkan tubuhnya, Namun, hasilnya nihil.
Rio yang tidak ingin terjadi sesuatu pada wanita yang sangat dicintainya itu langsung bergegas mengambil kunci mobil dan membawanya menuju rumah sakit terdekat.
Malam yang sudah larut pun membuat jalanan terlihat sepi. Tidak ada tanpa kehidupan hingga membuatnya sampai dengan cepat.
Sejam berlalu
Kini mobil yang dikendarai oleh Rio pun sampai di parkiran rumah sakit. Dengan membawa tubuh Aisyah sendiri menuju ruang UGD.
"Suster suster, tolong!" teriak Rio agar para suster keluar dan menolong Aisyah.
Tidak lama, beberapa perawat pun keluar dan langsung membawa tubuh Aisyah yang pingsan menggunakan ranjang rumah sakit. Rio pun diminta menunggu di luar selama proses pemeriksaan.
"Ah, soal! Menunggu bagiku hal yang menyebalkan," gerutunya dalam hati.
.....
Dua jam berlalu
Seorang dokter dan beberapa perawat keluar dan memberikan informasi mengenai kondisi Aisyah.
"Dok, gimana keadaannya?" tanya Rio cemas.
Sang dokter sempat terdiam beberapa saat
"Maafkan saya. Setelah menjalani pemeriksaan, saudara Aisyah mengalami pendarahan hebat di otaknya akibat sering mendapatkan pukulan benda tajam," ungkap sang dokter.
"Pukulan benda tajam?" tanya Rio dengan mata terbelalak.
"Iya dan kondisinya sedang kritis. Kita doakan ya semoga pasien bisa segera sadar. Saya permisi dulu," pamit sang dokter.
Setelah mendapatkan ijin, Rio pun masuk ke ruangan itu dan melihat Aisyah yang terbaring dengan banyak alat medis terpasang di tubuhnya.
Rio pun duduk di kursi samping ranjangnya. Ia menggenggam tangan Aisyah yang terlihat pucat. Tidak ada reaksi apapun.
"Aisyah, maafkan aku. Aku nggak bisa berbuat apapun untuk membantu kamu. Tetapi, aku janji. Aku akan memenjarakan mereka yang sudah membuat kamu seperti ini," ucap Rio.
Rio pun menangis. Airmata yang sejak tadi coba ditahannya pun kini tidak bisa ia elak lagi. Airmatanya pun luruh.
Namun, seketika Rio melepaskan genggaman tangannya. Ia berdiri dan menjauhi ranjang Aisyah.
"Lucky, ke mana dia?" gumam Rio.
Suara yang di dengarnya kala itu. Apa mungkin itu suara Lucky? Tetapi, untuk apa dia mencelakai Aisyah?
Banyak pertanyaan yang timbul di benak Rio. Ia pun memutuskan mencari keberadaan Lucky. Apakah dia benar-benar yang sudah menculik Aisyah? Atau ....
****
Aldi masih mengamuk. Dia tidak bisa menerima kenyataan jika saat ini tidak dapat melihat lagi. Matanya itu telah mengalami buta permanen akibat kecelakaan malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRIKU DIKEJAR PEBINOR
عاطفيةNarra sosok wanita mandiri yang haus akan perhatian dari Rio sang suami akhirnya berkenalan dengan seorang duda tampan bernama Aldi. Rio yang seorang workaholic menghabiskan hampir sebagian waktunya untuk bekerja. Niatnya hanya ingin membahagiakan s...