Hadirnya rasa bukanlah sebuah kesalahan. Namun bisa menjadi kesalahan jika rasa itu hadir pada orang yang salah.
◦ • ●★● • ◦
Minggu pagi, sunmori telah berlalu setelah semua anggota Valorous mengelilingi Surabaya di minggu pagi dan berakhirnya sunmori pada pagi ini, semua anggota Valorous masih berada di markas mereka.
Geng motor yang Adam bentuk nyatanya telah berhasil berdiri di bawah pimpinannya. Adam merasa cukup bangga karena menjadi ketua geng motor menjadi salah satu mimpinya.
Dan Adam berhasil menggapai semua itu sekarang, yang ia dapatkan pun hanya rasa puas dan bahagia meski geng motor yang ia dirikan masih seumur jagung.
"Abis ini mau kemana Dam? Pulang?" tanya Ipin memecah lamunannya.
Adam menggeleng. "Ngga. Mau nemenin Amira kerpok." jawabnya.
"Sama?" Barra ikut bersuara.
"Kata Amira sih, dia mau kerpok sama bidadari," Adam terkekeh. "Kan kesempatan kalo gue ikut nemenin Amira, jadi bisa liat Hawa."
"Gue kasian aja sama Amira," gumam Barra.
"Kenapa?" Adam menatapnya.
"Dia yang jadi cewek lo, tapi lo bisa-bisanya mikirin cewek lain," kata Barra menatapnya balik.
"Mirror anjir mirror, mending gue daripada lo, bisa-bisanya pacarin lima cewek sekaligus. Bener-bener astagfirullah subhanallah banget lo Bar. Barra yang barbar," Adam menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Astagfirullah," Ipin ikut bersuara. "Ya Allah ampunilah segala dosa Barra yang bejibun banyaknya, dosa Adam juga, dosa gue juga deh sekalian," ujarnya.
Seketika Adam menengadahkan tangannya. "Aamiin," ujarnya diikuti hal yang sama oleh Ipin hingga mereka juga bersamaan menatap Barra yang tak bergeming sedikitpun.
"Aamiin Bar," Adam menyenggol bahunya.
Barra akhirnya ikut menengadahkan tangannya hingga mereka mengg-aamiin-kan bersama-sama.
"Aamiin," ujar mereka bersamaan.
"Eh, ngapa jadi doa bersama?" tukas Adam seketika.
"Ipin yang mulai," tukas Barra.
"Belajar doa bersama gitu, biar bisa di praktekkin sama bini nanti," Ipin menaik turunkan alisnya.
"Idih, kita dianggep bini sama lo? Jijik aing," Adam bergidik jijik.
"Kan belajaran Suseno." tukas Ipin. "Eh, lo kalo punya bini maunya yang begimana Dam?" tanyanya tiba-tiba.
"Ah, gue mah ngga mau yang lebih-lebih, cukup yang bisa di ajak susah seneng bareng sama bisa di bimbing." Adam nampak bersedekap dada.
"Di bimbing? Bini lo mau lo bimbing apaan anjir? Bimbing buat mabuk-mabukan? Apa bimbing buat balapan?" selang Barra tertawa puas.
"Ya ngga gitu maksudnya Bar," keluh Adam. "Maksudnya biar kayak orang-orang gitu loh."
"Bener Dam. Meskipun kita ngga pinter-pinter amat apalagi urusan agama, setidaknya bini kita juga jangan ikutan bego kayak kita." tambah Ipin.
"Anjir ngapain jadi ngomongin bini? Masih kelas 11 kita njir! Emang lo mau pada nikah apa?" tukas Adam seketika. "Jangan bikin gue halu dah!"
"Halu buat masa depan nggapapa kali Dam," Ipin terkekeh.
"Lo kalo dibolehin poligami, lo pengen punya bini berapa Dam?" tanya Ipin lagi sementara Barra dan Adam nampak terkekeh mendengar pertanyaan darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAWA untuk ADAM [END]
Spiritual[TeenFict-Spiritual] (SEQUEL AISYAHKU, AKU CINTA) "𝘒𝘢𝘭𝘰 𝘭𝘰 𝘣𝘪𝘥𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪, 𝘨𝘶𝘦 𝘣𝘢𝘬𝘢𝘭 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢. 𝘉𝘪𝘢𝘳 𝘭𝘰 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘯𝘨, 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘣𝘪𝘥𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘮𝘱𝘶𝘳𝘯𝘢." ◦ • ●★● • ◦ Muhamma...