Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah banyak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit.
-Ali bin Abi Thalib-
◦ • ●★● • ◦
Bel istirahat akhirnya berbunyi, menandakan berakhirnya kegiatan belajar di saat tibanya waktu istirahat. Selepas Guru yang mengajar di kelas mereka keluar, sesaat kelas XII IPS 2 berubah menjadi pasar, namun tak lama setelah itu kelas langsung sepi karena hampir semua siswa menuju ke kantin.
Tapi tidak dengan Adam, saat teman-temannya menuju kantin, ia memilih menuju perpustakan karena ia berjanji bertemu dengan Hawa.
Saat Adam meminta izin untuk ikut acara perayaan anniversary Valorous kala itu, Hawa tak lagi menjawab pesannya. Ia takut Hawa marah, untuk itu ia ingin segera menjelaskan semua ini agar tak terjadi kesalahpahaman.
Dan untuk itu, pagi tadi mereka sempat bertemu namun Adam belum menjelaskannya, alhasil ia memilih mengajak Hawa bertemu di Perpustakaan.
"Lo ngga jajan Suseno?" tanya Barra sedikit menggema.
Adam yang sudah melangkah jauh terlihat menggeleng. "Ngga, lo berdua aja." sahutnya lalu segera menuju perpustakaan.
Setelah sampai, Adam segera memasuki ruangan tersebut. Walau peraturan di Perpustakaan itu harus diam, namun nyatanya karena banyak siswa yang menghabiskan waktu di perpustakaan, kini perpustakaan pun terasa sangat ramai.
Setelah berkeliling, Adam akhirnya menemukan Hawa tengah memilih buku di rak. Namun nampaknya Hawa menghiraukan kehadiran Adam bahkan saat ia memilih untuk duduk disebuah bangku.
Adam pun mengikutinya. Bahkan ia ikut duduk di depan Hawa dan memperhatikan Hawa yang tak berbicara atau menyapa sedikit pun.
"Wa, lo marah?" tanya Adam membuatnya mendapat lirikan sekilas dari Hawa.
"Kenapa aku harus marah? Aku punya hak apa buat marah?" tukas Hawa yang kini tak lagi menatap Adam.
Adam menggigit bibir bawahnya. Benar, sesuai dugaan, sepertinya Hawa memang marah sebab ia lebih memilih membatalkan janji untuk belajar bersama dan hadir pada acara itu.
"Gue minta maaf Wa," lirih Adam.
"Kenapa harus minta maaf? Kamu salah?" ketusnya.
"Gue lebih milih pergi ke acara itu ketimbang belajar sama lo. Gue minta maaf, tapi gue janji, itu yang terakhir Wa." ujar Adam yang masih dihiraukan oleh Hawa.
"Apa yang gue liat, dan gue rasain malam itu, sepertinya berhasil bikin gue yakin buat keluar dari Valorous," sambung Adam hingga Hawa terlihat menatapnya.
"Makasih ya Wa." Adam sedikit tersenyum.
"Berkat lo, lo berhasil ngebuka mata gue, nyadarin gue, dan ngasih liat kalo ternyata dunia yang pernah gue singgahi itu hitam dan kelam, gue sekarang udah sadar Wa, dan sekarang, gue nyesel pernah terjebak di dunia itu." jelas Adam sembari tertunduk.
"Ternyata, seburuk itu gue nikmatin masa muda gue dengan huru-hara, tanpa memperdulikan dosa." Adam mengangkat kepalanya lagi, ia sedikit terkekeh.
"Gue bakal segera penuhin permintaan lo Wa. Gue bakal keluar dari Valorous," terang Adam yang akhirnya memunculkan senyuman di bibir Hawa.
"In syaa Allah, keputusan kamu itu keputusan yang baik, Dam." ujar Hawa membuat Adam mengangguk.
"Gue juga mau minta maaf lagi Wa," sambung Adam hingga Hawa terlihat mengerutkan keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAWA untuk ADAM [END]
Spiritual[TeenFict-Spiritual] (SEQUEL AISYAHKU, AKU CINTA) "𝘒𝘢𝘭𝘰 𝘭𝘰 𝘣𝘪𝘥𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪, 𝘨𝘶𝘦 𝘣𝘢𝘬𝘢𝘭 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢. 𝘉𝘪𝘢𝘳 𝘭𝘰 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘯𝘨, 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘣𝘪𝘥𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘮𝘱𝘶𝘳𝘯𝘢." ◦ • ●★● • ◦ Muhamma...