17- Ada yang patah

1.3K 212 62
                                    

Ada yang patah, tapi bukan kayu. Ada yang panas, tapi bukan api.

◦ • ●★● • ◦

Kegiatan utama yang dilakukan pada hari senin di SMA Garuda adalah Upacara bendera. Semua siswa maupun siswi nampak mengikuti kegiatan upacara dengan tertib, terkecuali beberapa siswa yang terlihat datang terlambat dan mendapat hukuman untuk berdiri di depan barisan siswa hingga upacara usai.

Sorot terik matahari tak diragukan lagi panasnya. Meski panas pagi di katakan baik untuk tubuh, namun tetap saja ada beberapa siswa yang tidak mampu berdiri hingga upacara selesai dan berakhir di UKS.

Setelah pemimpin upacara membubarkan semua barisan, kini para siswa maupun para Guru segera kembali ke ruangan mereka masing-masing. Termasuk Hawa dan Amira yang juga mengikuti langkah kaki siswa lainnya menuju ruang kelas mereka.

Pelajaran pertama pada hari ini di kelas XI IPA 2 adalah pelajaran olahraga. Sekembalinya mereka ke dalam kelas, mereka segera bersiap berganti pakaian olahraga sebelum akhirnya menuju lapangan karena di sana Pak Asep, guru mata pelajaran olahraga mereka sudah menunggu.

Sebagai teman sebangku, Hawa dan Amira terlihat amat sangat dekat dan kemana pun mereka pergi, mereka selalu bersama.

Seusai berganti pakaian olahraga, kini semua siswa kelas XI IPA 2 nampak berduyun-duyun menuju lapangan utama yang kebetulan biasa di gunakan untuk olahraga beberapa kelas secara bersamaan tentunya karena lapangan utama di SMA Garuda cukup luas.

"Lho, Adam?" ujar Amira sembari mengerutkan kening membuat Hawa menatapnya.

"Kenapa Ra?" tanya Hawa.

"Itu Wa, ada Adam di lapangan lagi main basket. Aduhh aku tuh meleleh kalo liat Adam main basket, tingkat kegantengannya meningkat," jelas Amira sembari menepuk-nepuk lengan Hawa sedang Hawa hanya terkekeh.

"Kok tumbenan kelas dia olahraga juga? Biasanya 'kan ngga?" Hawa bertanya lagi.

"Iya ya, eh mungkin aja ganti jam pelajaran," balas Amira. "Yaudah yuk Wa, aku mau nyapa Adam," ajaknya sambil menarik tangan Hawa hingga Hawa hanya dapat mengikuti langkah Amira.

"Adammm!" panggil Amira dengan suara cukup keras membuat sang pemilik nama bahkan beberapa teman-temannya yang tengah bermain basket spontan menoleh kearahnya dan Hawa.

"Adam kok tumben olahraga hari ini bareng sama kelas aku? Biasanya 'kan ngga?" tanya Amira kepadanya.

Adam menatap Amira lagi dan menatap Hawa sekilas. "Pindah jam pelajaran, hari ini aja." jawabnya.

"Yaudah, semangat ya main basketnya," ujar Amira sembari mengangkat kedua tangannya untuk memberikan semangat kepada Adam, namun Adam hanya membalas dengan sebuah anggukkan hingga Amira dan Hawa kembali berlalu.

Semua siswa siswi kelas XI IPA 2 telah berkumpul untuk mendapat materi dari Pak Asep. Dan materi pada hari ini adalah lari estafet dan mula-mula Pak Asep memberi instruksi untuk melakukan pemanasan sebelum memulai olahraga.

Setelah pemanasan selesai, berlanjut ke pemberian materi hingga penilaian praktek pada hari ini secara bergantian.

Tak butuh waktu lama, akhirnya semua siswa telah mengikuti penilaian dan kegiatan olahraga pada hari ini dinyatakan usai, beberapa siswa nampak meninggalkan lapangan. Ada dari mereka yang terlihat menuju kantin, dan ada juga yang memilih untuk ke kelas dan kembali berganti pakaian.

"Ayo ke kelas Ra," ajak Hawa kepada Amira yang masih terduduk di tepi lapangan selepas praktek beberapa menit yang lalu.

"Bentar Wa, di sini dulu cuci mata. Aku mau liat Adam main basket," Amira kembali menarik tangan Hawa agar tetap duduk bersamanya.

HAWA untuk ADAM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang