Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sinar matahari menampakkan sedikit cahaya nya, melalui celah jendela kamar (y/n). Perlahan sang empunya kamar bangun dan menatap sekelilingnya.
"Mimpi ya, ku pikir semalam itu nyata," gumam (y/n) yang kemudian ia beranjak menuju kamar mandi.
Di sisi lain sedang terjadi pertengkaran akrab antara Gaku dan Tenn. Mereka menentukan siapa yang akan memasak, tentu saja keduanya pintar memasak.
"Tenn, sebaiknya kau duduk saja. Aku yang akan memasak, aku sudah biasa memasak," ucap Gaku dengan merebut celemek dari Tenn.
"Biar aku saja, (y/n) adalah adik ku, aku yang akan membuatkan makanan untuk kalian," lawan Tenn tak mau kalah.
"He-- hei kalian tenanglah, nanti (y/n) terbangun," lerai Ryuu namun tidak dianggap oleh mereka.
"Kau--!!" Ucap Tenn dan Gaku bersamaan.
Di saat itu juga, (y/n) sudah siap dengan seragam dan peralatan sekolahnya. Dia membukakan pintu dan melihat Trigger yang sedang kacau.
"Kalian masih di sini? Baiklah, terserah kalian ingin bagaimana. Aku akan berangkat sekarang," ucap (y/n) dingin kemudian berjalan keluar apartemen nya menuju sekolah.
"Eh? D-- dia masuk sekolah? Padahal semalam keadaannya sangat parah," Ryuu menatap (y/n) yang keluar dengan bingung.
Readers pov.
Aku pikir mereka sudah kembali, ternyata mereka menginap. Tapi-- kenapa? Sudahlah, lupakan itu.
"Ohayou (nickname)-chan, jangan melamun ditengah jalan," Kuroko senpai tiba-tiba muncul dibelakang ku dan memegang pundak ku.
"Hii!! K-- Kuroko senpai?! O-- ohayou, ma-- maafkan aku," sontak aku terkejut dan membungkukkan badan ku.
Pada akhirnya kami berjalan ke sekolah bersama, tetapi kami akhirnya berpisah setelah berada di depan gerbang.
Skip
Bel pulang sekolah telah berbunyi setengah jam yang lalu, namun aku masih tetap berada pada posisi ku. Ya, aku harus mengerjakan tugas tambahan yang diberikan guru.
Selang beberapa detik, ponsel ku berbunyi dan menampakkan nomor yang tak ku kenal. Segera ku angkat panggilan tersebut.
???
'Moshi moshi, apakah benar ini Akashi (y/n)-san?'
'Ha'i, anda siapa? Apa ada yang bisa saya lakukan?'
'Saya staff, Direktur Yaotome meminta anda datang ke sini, saya akan menunggu Akashi-san di depan'
....
Panggilan itupun di putuskan secara sepihak, aku pun menaruh kembali ponsel ku di tas. Memang hari ini pelatih meliburkan kegiatan basket, tapi tak dapat dipungkiri jika pekerjaan Idol seberat ini. Aku terus berpikir, bagaimana bisa Tenn-nii dan Riku-nii kuat menghadapinya? Aku pun segera membereskan peralatan dan berjalan keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anata no Egao (IDOLiSH7 x Reader x Kuroko no Basket) | DISCONTINUED |
Fanfiction"Aku-- hanya ingin terus bersama kalian," (y/n) "Aku hanya ingin mengejar Tenn-nii, aku juga ingin menjadi Idol," Nanase Riku "Aku tidak akan membiarkan (y/n) bersama kalian lagi, itu hanya akan membuatnya sedih," Akashi Seijurou "Kau tidak akan per...