The Past

208 32 6
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Di sebuah rumah megah, terdapat keluarga kecil yang sangat damai. Mereka terdiri dari ayah, ibu, kedua anak kembar, dan satu bayi yang baru saja lahir.

"Tenn-nii, mite! Adik sangat lucu!" Ujar seorang anak kecil dengan rambut crimson dengan riang.

"Liku-kun, hati-hati. Adik sedang tidul," ucap seorang anak kecil seumur dengan anak yang bernama Riku.

"Riku! Tenn! Kemarilah, sebaiknya kalian makan malam dulu sebelum melihat adik kalian!" Panggil seorang pria paruh baya.

"Ha'i!" Ucap Tenn dan Riku serempak.

Setelah menatap adik mereka sebentar, akhirnya mereka berlari keluar kamar sang adik menuju ruang makan.

Di ruang makan, mereka berempat-- termasuk sang ibu makan dengan damai. Namun tak beberapa lama, Riku bertanya.

"Okaa-chan, siapa nama adik kami?" Tanya Riku dengan wajah polosnya.

"Namanya adalah Nanase (y/n), apa kalian siap menjaganya saat sudah besar nanti?" Tanya ibu mereka.

Riku dan Tenn mengangguk senang dan tersenyum. Mereka menghabiskan makan malam mereka dengan selingan canda tawa.

Keesokan hari nya, Tenn masuk ke dalam kamar (y/n). Dia menatap (y/n) dengan tatapan gemas. Riku melihat pintu kamar sang adik terbuka, ia terkejut dan mencoba melihat ke dalam.

"Tenn-nii, apa yang Tenn-nii lakukan di kamal (y/n)-chan?" Tanya Riku yang mengintip sang kakak.

"Hanya ingin melihat (y/n)-chan, dia sangat lucu saat teltidul," ucap Tenn yang memandangi bayi (y/n) yang tertidur pulas.

Riku berlari mendekat ke arah sang kakak dan kembali bertanya,
"Alat apa yang ada di hidungnya, Tenn-nii?"

"Tidak tahu, apa kau penasalan? Ayo kita tanyakan okaa-chan," ucap Tenn yang berlari keluar kamar mencari sang ibu.

Riku hanya diam dan kembali menatap (y/n) kecil. Riku menggenggam tangan kecil (y/n) dan (y/n) pun menggeliat kecil karena merasakan ada gerakan kecil.

"(y/n)-chan kawaii, aku dan Tenn-nii pasti akan telus melindungi (y/n)-chan," Riku tersenyum menatap sang adik.

Di kamar sang ibu, Tenn berlari mendekat dan memeluk ibunya.

"Okaa-chan, benda apa yang ada di hidung (y/n)-chan?" Tanya Tenn dengan wajah polosnya.

Sang ibu tertegun dan menjawab,
"Itu tabung oksigen, adik mu membutuhkan lebih banyak oksigen dari pada kita,"

Tenn tidak mengerti dan hanya menatap polos sang ibu. Ibunya mengusap kepala Tenn dan kembali berucap,
"Jika sudah besar, kau juga akan mengetahuinya,"

Beberapa tahun kemudian

Riku, Tenn, dan (y/n) saling berpelukkan dan menatap ketakutan ke arah laki-laki paruh baya di depannya. Bar milik ayah dan Ibu mereka bangkrut dan tak bisa membiayai perawatan Riku dan (y/n).

"Tenn, mau ikut bersama ku? Aku akan membayar biaya perawatan kedua adik mu jika kau ikut dengan ku," tanya seseorang dengan surai biru tua yang ada di depan mereka.

Tenn berusaha berpikir dan mulai berjalan maju, namun langkahnya terhenti saat tangannya ditahan Riku. Dia juga mendengar tangisan pilu (y/n) bagi Tenn.

"Nii-chan! Hikss.... Jangan pelgi-- hahh-- hikss.... Nii-chan janji ingin telus belcama!" Tangis (y/n) yang memeluk sang kakak tertua dengan napas tertahan.

Tenn melepas pelukkan (y/n) dan genggaman Riku, dia berjalan pergi mengikuti seseorang yang menawarinya.

"Tenn-nii!" Teriak kedua adik Tenn di selingi isak tangis.

2 tahun setelah Tenn pergi, Riku dan (y/n) berusaha mengejar sang kakak. Mereka bertekad untuk mencoba menjadi idol. Sampai suatu hari Akashi Masaomi-- saudara laki-laki dari sang ibu, mengambil hak asuh (y/n) untuk merawatnya. Riku yang mendengar itu kembali merasakan sedih yang mendalam, terutama (y/n) yang selalu tidak mau berpisah dari Riku.

"Okaa-chan, aku tidak mau! Hikss.... A-- aku tidak ingin berpisah dengan Riku-nii-- hikss...." (y/n) memeluk erat Riku dan menangis kencang.

"(y/n)-chan, aku akan terus bersama mu. Kau tidak perlu takut, kau bisa mengunjungi mereka setiap bulan," bujuk Akashi Shiori-- istri dari Akashi Masaomi.

"Hikss.... Benarkah?" Tanya (y/n) menatap Shiori setelah sedikit tenang.

Tak lama kemudian, (y/n) berjalan ke arah keluarga Akashi. Riku yang melihat itu kembali murung, dia kembali kehilangan orang yang ia sayangi.

"Riku-nii, jangan bersedih. (y/n) akan mengunjungi nii-chan, (y/n) janji," ucap (y/n) dengan senyumannya.

Keluarga Akashi dan (y/n) pun pergi menuju mansion keluarga Akashi, namun ternyata janji milik (y/n) hilang begitu saja. Sang ibu mengatakan bahwa keluarga Akashi dan (y/n) harus pergi ke Northmarea untuk pekerjaan Akashi Masaomi. Bukannya murung, Riku kembali bersemangat untuk mengejar sang kakak dan adiknya.

Beberapa tahun kemudian, Riku mendapat kabar bahwa keluarga Akashi kembali ke Jepang. Tetapi di hari berikutnya, Akashi Shiori dikabarkan telah meninggal. Masaomi merasa stress dan menekan Seijurou dan (y/n) untuk belajar giat, sehingga (y/n) tidak dapat menemui Riku.

Walaupun begitu, (y/n) tetap berusaha agar bisa menemui Riku. Dia ingin sekali menepati janjinya beberapa tahun yang lalu. Dia menempati SMP Teiko bersama dengan Seijurou dan bertemu dengan Kiseki no Sedai, hingga dia berpisah lagi dengan mereka ke Amerika membawa perasaan sakit yang mendalam sehingga dia mencoba membuang semua sifatnya di masa lalu.

Jika di masa lalu dia adalah orang yang cengeng, ceria dan lemah lembut, (y/n) yang sekarang adalah orang yang pemurung namun terkadang bisa bersikap ceria. Bahkan saat pertama kali bertemu Kagami yang merupakan kakak sepupunya pun terlihat acuh, namun itu tidak bertahan lama karena hati (y/n) dapat luluh dengan sikap bodoh Kagami.

Untuk melupakan masa lalunya, akhirnya (y/n) memutuskan untuk tinggal Amerika sebentar lalu kembali ke Tokyo menjadi siswa SMA Seirin dan menjadi manajer basket sekaligus idol. (Y/n) belum sadar bahwa Kagami juga masuk SMA Seirin dikarenakan Kagami yang tidak mengabarinya selama (y/n) di Jepang.

Namun siapa sangka, seseorang memanggilnya setelah selesai menonton pertunjukan Trigger dan hal yang tak diduga pun terjadi. (y/n) dan pelatih tim basket Seirin pun berhenti sebentar dan menengok ke belakang.

"Hei kau yang memakai topi, Center kami ingin bertemu denganmu," ucap seseorang dari belakang mereka.

"Baiklah. Pelatih, kau bisa pulang lebih dulu. Jangan khawatirkan aku," (y/n) berbalik dan mengikuti orang tadi.

"B-- baiklah," pelatih mengangguk ragu dan berjalan keluar gedung kembali ke rumah nya.

Skip

"Tenn, dia orang yang kau cari bukan?" Tanya orang tadi kepada Center nya.

'D-- dia-- tidak mungkin, seharusnya aku tidak mengikutinya tadi. Padahal aku sudah berpikir untuk tidak menemuinya, sial,' batin (y/n) dengan mengepalkan tangannya perlahan.

"Hissashiburi, (y/n)-chan," Kujou Tenn, Center Trigger sekaligus orang yang tak ingin (y/n) temui.

.

.

.

.

.

The past (end)

Anata no Egao (IDOLiSH7 x Reader x Kuroko no Basket) | DISCONTINUED |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang