Apology and Hospital

102 15 0
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"(Y/n)-- maukah kau menemani ku berkencan besok?" Tanya Aomine menatap mata (y/n).

"Hm, aku akan menemani Aomine senpai. Aku a--"

"(Y/n), aku ingin mengatakan sesuatu," Aomine dengan cepat memotong kalimat (y/n).

"Hm? Nani, Aomine senpai?" Tanya (y/n) menatap bingung Aomine.

"Sumanai, aku membuat mu kecewa saat itu. Aku tidak berpikir panjang bahwa akhirnya aku dikalahkan oleh orang lain, ucapan Tetsu yang waktu itu ia katakan menjadi kenyataan. Aku benar-benar menyedihkan, bukan? Bahkan aku membuat seseorang yang dengan sepenuh hati menjaga Kiseki no Sedai kemarin menangis," Ujar Aomine yang menatap nanar ke arah langit.

(Y/n) terdiam, ia tidak tahu harus berkata apa. Saat ini pikirannya kembali bercampur aduk, ia sangat ingin menangis tetapi tidak bisa mengeluarkannya.

"Aomine senpai, aku pernah berpikir untuk tidak bertemu kalian lagi, aku sempat sangat membenci kalian tak terkecuali Sei-nii tapi-- perasaan itu lenyap saat Kuroko senpai masih memegang teguh kerjasama tim. Aku berpikir bahwa tidak ada salahnya aku mencoba untuk percaya pada kalian lagi bahwa kalian bisa berubah, aku akan-- iie, aku dan tim ku akan membuat kalian percaya kembali akan pentingnya kerjasama tim. Aku tidak akan menyerah dari takdir, aku ingin membuat kalian tersenyum dan bersenang-senang lagi dalam bermain basket walaupun tidak bersama dengan ku," jelas (y/n) dengan senyum senangnya.

'Dan ku harap terus seperti itu saat momen itu tiba,' lanjut (y/n) di batinnya.

"Ya, berusahalah. Selanjutnya aku tidak akan kalah lagi," Aomine mengusap kepala (y/n) pelan.

Mereka mengobrol hingga tidak sadar sosok yang Riku dan (y/n) sebut 'tenshi' sudah ada di belakang mereka. Segera saja orang tersebut menyela obrolan mereka.

"Akashi (y/n), kau lagi-lagi kabur dengan mulus tanpa sepengetahuan ku ya," suara setengah marah seseorang membuat (y/n) merinding ketakutan.

"T-- Te-- Tenn-nii?! Aomine senpai, tasukete!" (Y/n) langsung bersembunyi dibelakang tubuh tegap Aomine.

"Oi (y/n), jangan terus bersembunyi seperti anak kecil," Aomine menyeret dirinya ke samping dan memperlihatkan (y/n) dengan wajah setengah cemberut.

"Hm? Lebih baik tidak diperbolehkan keluar asrama atau tetap di rumah sakit dalam masa pemulihan ya?" Ucap Tenn dengan senyumannya yang seram.

"Dame yo, Tenn-nii!" (Y/n) mengerucutkan bibirnya dan matanya siap menumpahkan air mata.

"Kembali ke rumah sakit, S.E.K.A.R.A.N.G." ujar Tenn menekan kalimat di akhirnya, tidak lupa dengan tatapan tajamnya.

"Ha'i," balas (y/n) lesu.

"Mata ashita ne, Aomine senpai," lanjut (y/n) sambil tersenyum menatap Aomine.

(Y/n) berlari menyusul Tenn yang sudah berjalan menuju mobil TRIGGER lebih dulu. Aomine masih terpaku di tempatnya, ia bisa tersenyum tulus sekarang.

"Baka, sebenarnya apa yang si bodoh itu katakan?" Gumam Aomine seraya berdiri dan berjalan menuju timnya.

Setelah sampai di rumah sakit, segera saja (y/n) di infus. Ketiga member TRIGGER menjaganya, bahkan beberapa member IDOLiSH7 yang sudah pulang kerja langsung datang ke rumah sakit.

Anata no Egao (IDOLiSH7 x Reader x Kuroko no Basket) | DISCONTINUED |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang