Happy reading
.
.
.
.
.
Keesokan harinya, Riku dan member IDOLiSH7 yang lainnya berkunjung ke rumah sakit. Setelah perpisahan Kagami, (y/n) jatuh pingsan di bandara dan beruntung Kuroko dan tim basket Seirin masih ada di sana.
"(Y/n)-chan, cepatlah sadar. Aku kesepian, biasanya kau yang suka menjahili ku bersama Iori," ucap Riku sambil menggenggam tangan (y/n) yang tidak diinfus.
"Nanase-san, aku tidak ja--"
"Kyaaa! Api! Ayo, cepat pergi dari sini!" Teriakan orang-orang di luar kamar inap (y/n) terdengar ribut.
"Ada apa ini?" Tanya Yamato bingung.
"Gawat! Kita harus cepat-cepat pergi dari sini, di lantai 27 rumah sakit ini terjadi kebakaran!" Panik Mitsuki setelah masuk ke ruang inap (y/n).
"A-- apa?! Bagaimana bisa?" Tanya Riku khawatir.
"Jangan memikirkan itu dulu, Nanase-san. Sebaiknya kita membawa (y/n)-chan dulu," ucap Iori setenang mungkin agar teman-temannya tidak bertambah panik.
Yamato melepaskan infus (y/n) perlahan dan menggendongnya, darah segar menetes dari bekas infus di tangan (y/n). Mereka bergegas keluar dan berlari menuju tangga darurat.
"Sial, tangganya terlalu penuh. Aku dan Sogo akan pergi ke tangga biasa, kalian tetaplah berjalan di tangga darurat," ucap Yamato berlari meninggalkan mereka.
"Yamato-san! Aku ik--"
"Jangan, Riku-kun. Aku yakin Yamato-san bisa membawa (y/n)-chan dengan selamat, percayakan pada ku dan Yamato," Sogo menahan tangan Riku dan mengikuti Yamato.
Di sisi lain, Yamato dan Sogo sudah mulai menuruni tangga dan masih dalam posisi menggendong (y/n). Ia menghindari runtuhan dinding dan api agar tidak mengenai (y/n).
Bugghh
"Akhh!" Teriak Yamato saat punggungnya dijatuhi kayu dari atas namun ia masih menggendong (y/n).
"Yamato-san?!" Sogo segera menyingkirkan kayu tadi dan mengusap pelan punggung Yamato.
Perlahan mata (y/n) terbuka, ia menatap Yamato yang sedang menahan ringisan kesakitan.
"Y-- Yamato-nii? A-- apa yang terjadi?" Tanya (y/n) yang masih setengah sadar menatap sekeliling lalu tatapannya terhenti pada Yamato.
Yamato hanya diam dan terus menuruni tangga sambil menahan rasa sakit di punggungnya. (Y/n) khawatir menatap Yamato karena dirinya sempat melihat Yamato menahan sakit.
Setelah keluar dari rumah sakit, Yamato dan Sogo menghampiri teman-temannya yang sudah keluar lebih dulu.
"(Y/n)-chan?! Yokatta, daijoubu? Apa ada yang sakit?" Riku langsung memeluk (y/n) saat ia turun dari gendongan Yamato.
"Daijoubu, Riku-nii. Tapi-- sepertinya Yamato-nii terluka," lirih (y/n) menatap Yamato yang sedang diobati oleh medis.
Riku yang mengerti perasaan adiknya saat ini hanya bisa menenangkannya, ia tahu bahwa sang adik butuh waktu untuk sadar sepenuhnya.
"Hikss-- Riku-nii, aku takut-- hikss" isak (y/n).
(Y/n) menangis selama 1 jam, setelahnya ia tertidur di pelukkan Riku. TRIGGER yang baru sampai pun langsung menghampiri kedua adiknya.
"Riku, ada apa ini? Kenapa ru-- (y/n)?! Yokatta," Tenn menghela napas lega saat melihat (y/n) baik-baik saja.
"Oi Nikaido, apa yang terjadi?" Tanya Gaku menghampiri Yamato yang sudah selesai diobati.
"Di lantai 27 rumah sakit ini terjadi kebakaran, aku belum tahu jelas apa penyebabnya," jawab Yamato menatap Gaku.
"T-- Tenn-nii-- dingin," lirih (y/n) masih dalam tidurnya dengan tubuh yang gemetar.
Tenn yang merasa terpanggil pun mendekati (y/n), tangannya mengusap dahi sang adik tetapi--
"Dahinya panas sekali, ku rasa dia demam. Aku akan--"
"T-- Tenn-nii, ja-- jangan pergi lagi. Tetaplah di sini--" lirih (y/n) menahan tangan Tenn lalu perlahan ia membuka matanya.
Wajah pucat (y/n) seakan mengiris hati Tenn, akhirnya ia mengiyakan permintaan (y/n). Riku sedih saat melihat keadaan (y/n) yang begitu kacau.
Setelah api padam, pasien yang ada di sekitar pun di pindahkan ke rumah sakit yang lain oleh keluarga mereka. Tenn dan Riku saling memandang, hanya ada satu orang yang bisa merawat (y/n) sementara waktu.
Akhirnya hari itu mereka pergi ke kediaman seseorang yang mereka kenal, mereka menaiki Shinkansen untuk sampai di sana. Saat dalam perjalanan, wajah (y/n) semakin pucat.
Sesampainya di sana, mereka langsung di persilahkan masuk oleh pelayan. Pelayan lainnya sedang memanggil tuan mereka.
"Nanase nii-san? Doushita-- (y/n)?!" Pemilik rumah-- Akashi terkejut saat melihat (y/n) yang sudah sangat pucat.
"Cepat panggilkan dokter kemari! Kenapa (y/n) bisa seperti ini?" Panik Akashi menghampiri kembar.
Para pelayan pun segera melaksanakan perintah sang majikan, Akashi segera membawa (y/n) ke kamar milik (y/n). Tak lama kemudian, dokter datang dan langsung memeriksa (y/n).
"Tidak apa-apa, dia hanya demam tinggi. Jangan lupa untuk memberikannya obat tepat waktu. Kalau begitu, saya pamit undur diri," ucap dokter yang memeriksa (y/n) dan berjalan keluar.
Akashi mengusap kepala (y/n), tubuh sang adik terlihat begitu kurus dari terakhir kali ia lihat saat pertandingannya melawan Jabberwock.
"Apakah dia makan teratur belakangan ini?" Tanya Akashi menatap Riku.
"Tidak, dia sering melewatkan sarapan dan bahkan dia tidak menghabiskan makan malamnya," jelas Riku menggenggam erat tangan (y/n).
"Lalu kenapa kau diam saja, Riku?" Tanya Tenn dingin.
"Aku dan yang lain sudah memaksanya, tapi dia selalu tidak menghabiskan," jawab Riku pasrah.
"Sudahlah, jangan bertengkar. Kalian istirahat saja, biar aku yang menjaganya," Akashi menyelimuti (y/n) yang tertidur pulas.
Riku dan Tenn berjalan menuju kamar tamu. Sebelum sampai ke kamar tamu, kembar melihat anggota Kiseki no Sedai masuk ke mansion Akashi.
"Nanase-san, bagaimana keadaan (nickname)-chan?" Tanya Kuroko khawatir.
"Dia demam tinggi, bahkan dia sempat dirawat namun rumah sakit yang merawat (y/n) mengalami kebakaran," jelas Tenn langsung berlalu menuju kamar tamu.
"Sepertinya dia sudah aman berada di sini, b-- bukan berarti aku peduli nanodayo," ucap Midorima sambil membenarkan kacamatanya yang sebenarnya tidak menggeser sama sekali.
Anggota Kiseki no Sedai akhirnya pergi ke kamar (y/n) dan menunggu (y/n) hingga ia bangun. Tak lupa juga mereka bercanda sedikit untuk mengurangi ketegangan di kamar (y/n).
'Cepatlah sembuh, kami sangat merindukan senyum mu, (y/n)/-cchi/-chin/-chan/(nickname)-chan,'
.
.
.
.
.
To be continued.
Maap ya kalo chapter kali ini memaksakan sekali, karena author sedang nulis apa yang ada di ide author aja. Mungkin pas tahap revisi nanti author benerin lagi kalimat-kalimatnya :')
See you next chapter :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anata no Egao (IDOLiSH7 x Reader x Kuroko no Basket) | DISCONTINUED |
Fanfiction"Aku-- hanya ingin terus bersama kalian," (y/n) "Aku hanya ingin mengejar Tenn-nii, aku juga ingin menjadi Idol," Nanase Riku "Aku tidak akan membiarkan (y/n) bersama kalian lagi, itu hanya akan membuatnya sedih," Akashi Seijurou "Kau tidak akan per...