Happy reading
.
.
.
.
.
"Aku tidak percaya--" suara (y/n) tercekat dan menatap Yuki dengan tatapan khawatir setelah mendengar penjelasannya.
"Itulah yang sebenarnya terjadi," ucap Yuki yang menundukkan kepalanya.
(Y/n) terdiam beberapa detik, ia menolehkan pandangannya ke arah Gaku dan Ryuu. Rasa ragu nya akan ucapan dan penjelasan Yuki masih menyelimuti hatinya.
(Y/n) berbalik dan berjalan cepat keluar studio. Ia berniat kembali ke ruang ganti Re:vale dan menemui Momo. Ia sangat ingin menyemangati keduanya saat ini.
'Tidak ada alasan untuk diri ku mundur, aku sudah bertekad untuk memotivasi banyak orang. Itu artinya Re:vale juga termasuk, aku harus bisa,' batin (y/n) meyakinkan dirinya.
Saat pintu ruang ganti Re:vale sudah terlihat di depan mata, ia langsung membukanya tanpa mengetuk terlebih dahulu.
"(Y/n), tidak sopan jika tidak mengetuk terlebih dahulu," tegur Tenn menatap adiknya itu.
(Y/n) berjalan mendekat dan menatap Momo serius, lalu ia membungkukkan tubuhnya.
"Aku mohon jangan menyerah! Aku yakin, pasti Momo-nii bisa kembali bernyanyi. Selama itu-- tidak, semenjak pertama kali melihat kalian pun aku ingin menjadi penggemar kalian. Hingga sekarang, aku-- sangat suka mendengar kalian bernyanyi. Suara Momo-nii dan Yuki-nii membuat ku kagum akan keserasian kalian, siapapun kalian dan apapun bentuk formasi kalian, aku selalu menyukai Re:vale sampai akhir. Maka dari itu-- ganbatte kudasai, Re:vale!" Ujar (y/n) dengan nada yakin.
Momo, Tenn, Iori, dan Riku terdiam menatapnya. Setelah tersadar dari lamunan mereka, akhirnya Iori angkat suara.
"Aku ingin bertanya, kenapa Re:vale jadi seperti sekarang? Apakah orang itu bertengkar dengan Yuki-san?" Tanya Iori penasaran.
"Tidak, mereka sangat akur. Saling menghargai dan memahami bakat masing-masing, saat itulah seorang produser terkenal menemukan Re:vale," jawab Momo.
"Seorang produser terkenal," gumam Tenn.
'Masaka--' batin (y/n) ragu untuk memastikan produser yang disebutkan oleh Momo.
"Ya, aku lupa namanya tetapi ia managernya Zero," Momo membenarkan ucapan Tenn.
'Yappari, Zero no manejaa ka?' batin (y/n) yang yakin dengan seseorang yang spesifik dengan deskripsi Momo.
"Managernya Zero? Bukankah itu hebat?" Tanya Riku dengan senyum cerahnya.
"Tapi mereka menolak tawarannya," balas Momo.
"Kenapa?" Tanya (y/n) yang sangat penasaran.
"Karena perbedaan arah seni. Mereka berencana menemukan agensi yang mau mengizinkan mereka melakukan apapun dan debut dengannya. Tetapi tepat sebelum debut, rekan Yuki mengalami insiden di panggung," jawab Momo menatap ke arah kaca dengan tatapan sendu.
"Insiden?" Beo Riku dan (y/n) semakin bingung.
"Aku pun menonton konser itu. Lampu langit-langit mendadak jatuh tepat dari atas Yuki-san, rekannya pun melindunginya. Saat sadar, konsernya pun dibatalkan. Nyawa rekannya memang selamat tapi ada luka parah diwajahnya," jelas Momo yang masih dengan tatapan sendu.
"Memangnya bisa bila lampu jatuh begitu saja? Jangan-jangan ada orang yang sengaja menyebabkan insiden itu," ucap Iori curiga.
"Intinya, agensi mereka membatalkan tawaran membantu mereka debut setelahnya. Namun sang produser terkenal itu menawarkan kepada mereka, dia memberitahu rumah sakit yang mampu membantu menghilangkan luka wajah rekannya itu dan sebagai gantinya dia harus ikut dengannya," jelas Momo yang masih dengan tatapan sendunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anata no Egao (IDOLiSH7 x Reader x Kuroko no Basket) | DISCONTINUED |
Fanfic"Aku-- hanya ingin terus bersama kalian," (y/n) "Aku hanya ingin mengejar Tenn-nii, aku juga ingin menjadi Idol," Nanase Riku "Aku tidak akan membiarkan (y/n) bersama kalian lagi, itu hanya akan membuatnya sedih," Akashi Seijurou "Kau tidak akan per...