"Jar" panggil senja terdengar seperti berbisik.
"Paan?" sahut fajar tanpa mengalihkan perhatiannya pada papan tulis dan buku catatannya.
"Nanti lo balik duluan aja, gue ada janji"
Fajar berhenti menulis dan menoleh sepenuhnya pada senja yang ternyata sejak tadi tidak mencatat tapi malah sibuk dengan ponsel yang disembunyikan dibawah meja.
"Sama siapa?" tanya fajar belum berhenti memperhatikan senja.
Senja menoleh hingga tatapan mereka bertemu. "Kak radit" sahut senja singkat.
Fajar hanya menghela nafas sebelum mengangguk.Tak lama setelah itu bel pulang berbunyi, senja segera membereskan barang nya ketika guru menutup pelajaran terakhir mereka hari ini.
Fajar juga ikut keluar kelas, bedanya senja lurus kearah parkiran, fajar berbelok ke kelas lain. Ke kelas pacarnya.
"Kok disini?"
Fajar mengerutkan keningnya bingung ketika mendengar kan pertanyaan dari kekasih nya.
"Salah ya?" tanya fajar akhirnya.
Mina hanya menggeleng, "enggak, tumben aja" gadis itu melanjutkan kegiatan nya membereskan barang-barang nya.
Fajar yang duduk di meja milik kelas mina hanya diam, matanya tak lepas dari setiap pergerakan yang dilakukan gadis cantik dihadapannya.
"Gak bareng senja?" tanya mina setelah menyangklong tasnya.
Fajar menggeleng, dia tak sadar kalau mina tersenyum kecut.
"Belum dijemput kan?"
"Belum, kebetulan hari ini gak ada yang jemput"
"Yaudah, yok bareng Aa" ujar Fajar semangat sembari meraih tangan mungil mina.
Mina terkekeh, "mampir dulu mau gak? Mau cari kado, Ponakan aku ulang tahun" ujar mina.
Fajar tersenyum manis, tangan satunya mengusak rambut hitam milik kekasihnya lembut.
"Selalu buat tuan Putri" ujar fajar lembut, mina tersenyum tipis sebelum mereka keluar kelas.
"Emang senja kemana?" tanya mina sembari sedikit mendongak, sedangkan fajar, cowok itu tengah memasangkan helm dikepala gadisnya.
"Ada janji katanya" jawab fajar setelah selesai memakaikan helm mina.
"Sama tya?"
"Bukan, radit"
"Oh, mereka pacaran?"
"Enggak, ke mall depan kan?"
Mina menipiskan bibir sebelum mengiyakan, lalu fajar membawa motornya menuju tujuan mereka.
Sepanjang jalan kedua sejoli dengan status jelas itu hanya saling diam, bahkan sampai ditoko yang menjual pernak pernik cantik pun mereka masih saling bungkam.
Mina sadar dengan keadaan itu tapi tidak dengan fajar, cowok itu bahkan kini sibuk melihat-lihat pernak-pernik cantik disana, sedangkan mina didepan mencari barang yang jadi tujuan utamanya.
Awalnya fajar hanya mengamati barang disana hingga matanya terpaku pada satu boneka disebuah etalase kaca.
Tanpa ragu kakinya membawa fajar ke tempat boneka itu berada, entah kenapa ia jadi teringat senja. Cewek bar-bar itu sangat suka dengan boneka berbanding terbalik dengan kelakuan nya.
"Bagus jar"
Fajar sedikit kaget mendengar mina yang kini berada disamping nya. Gadis itu kini membawa keranjang kecil berisi aneka aksesoris anak-anak perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar & Senja ✔
JugendliteraturCeritanya mainstream. Kalau mau baca silahkan, kalau tidak tak apa. Dua manusia yang lahir diwaktu yang bertolak belakang, satu lahir saat sunrise satu lagi disaat sunset. rumah berdampingan,satu sekolah, satu kelas, satu meja. Tapi seperti kisah...