37* Moli Genit

186 45 26
                                    

Senja mengusap pelan surai hitam milik Fajar yang mulai memanjang, kedua nya tengah bersantai diruang tv rumah Fajar. Hanya berdua karena bunda Sari lagi-lagi pergi ke luar kota.

"Nja."

"Hm."

"Liat deh," Fajar mengarahkan ponsel yang dia pegang sejak tadi kearah senja. Menampakkan postingan terbaru dari tya yang baru saja mengupload foto gadis pemilik akun itu sendiri bersama senja, mereka baru mengambil nya siang tadi disekolah.

"Cantik ya?."

Senja melotot penuh kearah fajar, "lo naksir sama tya?!," tanya senja tak santai.

Fajar mendecak, "bukan, tya. Tapi sebelah nya."

Berikut nya senja berdehem, agak malu karena tiba-tiba ngegas.

"Cemburu ya?," goda fajar sembari menoel-noel pipi bulat senja.

"Iyalah, pake nanya lagi."

Fajar tertawa mendengar jawaban jujur senja.

"Dihati gue cuma ada lo kok, tenang aja."

Senja mendecih, "kata abang gak boleh percaya sama buaya," jawab senja kalem.

Fajar kembali sibuk dengan ponselnya, "siapa yang buaya?," tanya nya seolah tak merasa, padahal dalam hati tersindir.
"Perlu gue jelasin?."

Fajar cekikikan, "gak perlu. Hehe."

"Nja."

"Apaan?," jawab senja kini menarik-narik pelan rambut Fajar. Lalu cewek itu mendecak kecil.

"Potong kenapa jar, panjang ini," omel gadis itu lalu menjambak pelan surai hitam itu.

"Aduh, iya iya nanti. Jangan dijambak juga," ujar Fajar kesal sembari mengusap rambutnya tapi enggan menjauhkan kepalanya.

"Tadi mau ngomong apa?."

"Lupa."

Senja menunduk dan menatap Fajar datar.

"Gue sambit ya lo," ancam gadis itu membuat Fajar meringis pelan.

"Iya iya. Ayok kencan," ajak Fajar enteng.
Senja tetap menatap cowok itu datar, padahal dalam hati sudah deg-degan setengah mati.

"Mau gak?."

"Traktir tapi ya?," ujar senja memicingkan matanya.

Fajar mendengus, "iyalah. Masa patungan. Dikira gue anak smp."

Senja terkikik, "kalo gitu traktir gue bakso, sate, nasi goreng, mekdi, boba, geprek, nasi padang—,"

"Cancel aja deh nja, kepala gue tiba-tiba mules," potong fajar segera, senja menyentil kening cowok itu gemas.

"Lo kenapa sih seneng banget nyiksa gue?!," tanya fajar kesal karena sejak tadi senja sudah menganiaya nya beberapa kali.

"Gak cukup hati gue lo pukuli?," ujar Fajar dramatis sembari memegang dadanya seolah ditusuk belati.

Senja mencibir, "gak tahu, seneng aja gue bikin lo menderita," sahut gadis itu santai.

"Dasar psikopat," gumam fajar sebelum kembali mengecek ponselnya yang berdenting.

"ANJING!," seru Fajar tiba-tiba bangun dari rebahannya.

Senja memukul kepala Fajar kesal,hampir aja dia kejungkal kebelakang karena pergerakan tiba-tiba cowok itu.

"NAPA SIH ANJIR?!."

"MOLI NJA MOLI!." Ujar Fajar sudah berdiri gelisah sembari sesekali mengecek hapenya.

Fajar & Senja ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang