"Tolong buang dong" ucap seorang cowok berkulit putih sambil melempar botol kosong kearah cewek yang baru saja hendak keluar kelas.
Gadis itu refleks menangkap botol bekas tersebut dengan kaget. Wajahnya masam menatap tajam kearah si pelempar yang duduk santai dikursinya sembari memainkan benda pintar.
Plukk
Tepat sasaran!
Botol kembali dilempar dan sukses mengenai sebuah kepala yang sekarang membuat pemilik nya mengaduh.
Cowok itu menggeram, menatap tajam cewek yang balik menatapnya tanpa takut, bahkan seolah menantang.
Mereka beradu pandang beberapa saat, bukan pandang yang romantis tapi pandangan tanda permusuhan.
"Buang sendiri, lo pikir gue babu lo!" Ucap gadis itu tak terima.
Cowok dengan mata sipit itu beranjak dari kursinya.
"Gue kan tadi bilang minta tolong Senjaaaaa!" Ucap cowok itu ketika sudah berada didepan cewek itu.
"Tetep aja gue gak mau, lo punya kaki kan. Gunain dong!" ucap Senja nyolot.
"Kok lo nyolot?! Lo gak liat gue lagi sibuk, kan sekalian lo keluar kelas!"
"Sibuk apaan? ngegame? sepenting apa hidup Fajar Aksa Nugroho Sampai gak bisa buang sampah" ucap Senja sengaja menekan kata sampah.
"Rese banget sih lo! Diminta tolong doang juga"
"Ya emang gue rese. Kenapa? Baru tahu lo? Kemana aja lo selama ini?sibuk mainin barbie sih!" Ucap Senja santai, sedangkan Fajar sudah melotot begitu pula seisi kelas yang sejak tadi kalem melihat pertengkaran dua remaja yang setiap hari tak pernah akur.
"Lo!" Desis Fajar, ia hendak berkata namun ia telan kembali karena yang ada dihadapannya ini adalah perempuan.
"Kenapa? Emang bener kan? Cewek-cewek yang lo pacarin selama ini tuh barbie mainan lo. Mereka tuh goblok karena mau aja jadi barbie lo!" Ucap Senja tenang, yang membuat Fajar entah kenapa menghela nafas lega. Lalu tak lama Fajar kembali melotot memberi isyarat untuk Senja. Gadis itu hanya tersenyum miring berbanding terbalik dengan cowok yang ada didepannya terlihat menahan kesal sekaligus memerah karena malu.
"Udah-udah. Sini biar gue aja yang buang" Ucap Reno selaku ketua kelas. Karena jika tidak ada yang menengahi mereka berdua akan tetap berdebat sampai bel sekalipun. Karena keduanya sama-sama keras kepala dan tak mau kalah satu sama lain.
Reno beranjak keluar kelas setelah merebut botol kosong digenggaman Fajar yang sudah sedikit remuk.
Ketua kelas itu hanya geleng-geleng melihat kelakuan teman sekelasnya itu yang tak pernah akur.
Sedangkan kedua remaja itu masih berdiri didepan kelas. Saling tatap sengit.
"Apa cuma gue yang mikir kalian itu cocok?" Celetuk salah satu siswi berbando biru yang spontan diangguki satu kelas.
"Kalian pacaran aja. Daripada berantem mulu" Seru salah satu siswa yang duduk dimeja belakang yang langsung mendapat sorakan setuju.
Keduanya melotot.
"ENAK AJA. GAK SUDI GUE PACARAN SAMA CEWEK GALAK KAYAK DIA!" Balas Fajar tak terima.
"LO FIKIR GUE MAU SAMA COWOK JADI-JADIAN KAYAK LO!" Balas Senja tak kalah sengit.
Seisi kelas kompak bungkam, karena becandaan mereka tidak mencairkan suasana justru memperpanas.
"Lo tuh cewek jadi-jadian. Mana ada cewek galaknya ngalahin macan beranak kayak lo" sahut Fajar.
"Berantem aja terus sampai nih sekolah berubah jadi stadion bola" celetuk salah satu siswa yang jengah melihat dua sejoli ini yang bahkan tak ada yang ingin mengakhiri perdebatan, seolah mereka tak mau kalah.
Karena jengah Tya dan Renjana, selaku teman dekat Senja segera menggeret gadis itu pergi. Jangan sampai ada pertumpahan darah dikelas suci mereka.
"Senja, kita ke kantin yuk. Ayok!!" ucap Tya setengah menarik Senja yang masih menatap Fajar tajam.
Sedangkan Fajar sudah ditarik paksa temannya dengan alibi bermain game dipojokan kelas.
Seisi kelas menghela nafas lega lalu kembali melanjutkan aktivitas yang tertunda. meskipun pertengkaran antara Senja dan Fajar adalah tontonan seru yang sayang dilewatkan namun mereka tau ada waktu dimana mereka harus turun tangan untuk memisahkan keduanya.
Fajar dan Senja.
Keduanya lahir ditahun, bulan, tanggal yang sama namun diwaktu yang berbeda. Fajar lahir lebih dulu ketika matahari terbit lalu ketika matahari terbenam tetangga sebelahnya melahirkan bayi cantik yang diberi nama Senja. Entah kebetulan atau disengaja namun kedua orang tua mereka sama-sama kompak meledek keduanya apalagi ketika mereka bertengkar.
Satu sekolah, satu kelas, satu meja dan rumah mereka berdampingan. Sejak kecil mereka tak pernah akur. Bahkan sejak kecil mereka sama-sama pernah membuat menangis satu sama lain.
Akankah mereka mengalami fase benci jadi Cinta atau mereka hanya sebatas sahabat?
.
Prolog dulu ya gaes, sisanya nyusul entah kapan. Yang tahu korea pasti tahu mereka ,ya kalian benar aku shiper mereka.hahaha 😈Seulmin shiper mana suaranya. Hehe
Aku akan melayarkan kapalku disini,kalo kalian gak suka? Gak usah dibaca. Cerita ini cuma buat mereka yang mau baca. Sekian terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar & Senja ✔
Teen FictionCeritanya mainstream. Kalau mau baca silahkan, kalau tidak tak apa. Dua manusia yang lahir diwaktu yang bertolak belakang, satu lahir saat sunrise satu lagi disaat sunset. rumah berdampingan,satu sekolah, satu kelas, satu meja. Tapi seperti kisah...